c. Observasi observing
Pengamatan dilakukan oleh peneliti sendiri di dalam mengamati kegiatan yang berlangsung. Adapun objek yang diamati seperti
tindakan guru saat melakukan pembelajaran di kelas lampiran 1a halaman 152, situasi di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung
lampiran 3a halaman 156, dan perilaku siswa saat mengikuti proses pembelajaran lampiran 2a halaman 154.
d. Refleksi reflection
Kegiatan refleksi dilakukan sesudah pelaksanaan pembelajaran. Sebelum kegiatan refleksi, dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran
yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk melihat
kebermaknaan pelaksanaan pembelajaran. Jika masih banyak kekurangan, maka perlu dilakukan perbaikan-perbaikan penelitian
lanjutan siklus tahap kedua, tetapi jika pembelajaran telah mencapai tujuan pembelajaran maka penelitian tidak perlu dilakukan
upaya lanjutan. Instrumen refleksi tersaji pada lembar refleksi guru dan lembar refleksi siswa lampiran 7a dan 8a halaman 163 dan
164.
F. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan penelitian yang bersifat kualitatif. Kegiatan yang diamati dalam penelitian kualitatif adalah gejala-
gejala yang terjadi saat penelitian dilakukan, maka untuk mengukur gejala
tersebut digunakan naluri dan perasaan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif tidak jauh berbeda dengan teknik pengumpulan data
dalam penelitian kuantitatif. Berikut ini beberapa teknik pengumpulan data yang akan peneliti terapkan dalam penelitian :
1. Observasi observing
Kegiatan observasi terdiri atas pengamatan dan pencatatan setiap kejadian secara mendetail. Observasi dilakukan sendiri oleh peneliti sebagai mitra
guru untuk mengetahui secara langsung kondisi kelas dan proses belajar. Observasi dilakukan dengan menggunakan evaluasi non tes berupa lembar
observasi. Lembar observasi ini terdiri dari: a.
Lembar observasi keterlaksanaan model TGT. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT. b.
Lembar observasi aktivitas siswa secara individu. Lembar observasi tersebut berguna untuk menginventarisasi data tentang aktivitas siswa
dalam kegiatan pembelajaran selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
c. Lembar observasi aktivitas siswa dalam kelompok. Lembar observasi
tersebut berguna untuk mengetahui data tentang aktivitas siswa dalam kelompok selama kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT.
d. Lembar observasi pengamatan kondisi kelas. Lembar observasi tersebut
berguna untuk mengetahui kondisi kelas selama kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
2. Wawancara interview Pengumpulan data dengan metode wawancara hanyalah sebagai pelengkap
informasi yang belum didapat melalui kegiatan observasi. Seperti kegiatan mencari informasi yang hanya diketahui oleh guru, siswa, dan kepala
sekolah. Wawancara dapat dilakukan dengan terstruktur dan dapat pula dilakukan dengan bebas. Wawancara terstruktur artinya terdapat pedoman
wawancara yang jelas dan terarah untuk mendapatkan sebuah informasi. Wawancara bebas artinya wawancara yang tidak formal dan tidak terpaku
pada pedoman pertanyaan yang dibuat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur yang digunakan untuk mengetahui
permasalahan pembelajaran yang ada di dalam kelas. 3.
Dokumentasi Metode dokumentasi adalah suatu metode untuk mengungkap data yang
bersifat historis. Data diperoleh dari dokumen yang diyakini kebenarannya. Dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang
diperoleh dari observasi. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan seperti data siswa, data sekolah, hasil belajar
siswa serta dengan digunakan dokumentasi foto dapat memberikan gambaran secara lebih nyata mengenai kegiatan siswa dalam kelompok
dan menggambarkan suasana kelas saat penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Selain dokumentasi dalam bentuk seperti di atas, proses pembelajaran didokumentasikan dalam video recorder.
G. Teknik Analisis Data