64 tidak menyebutkan sama sekali produk atau maksud dari tuturan yang ada.
Tuturan hanya tertulis “teman di saat galau” tanpa diketahu jenis produk yang ditawarkan. Tetapi dengan melihat konteksnya, pembaca memliki
persepsi minuman bersoda Coca Cola dengan rasanya yang enak juga menyegarkan. Dengan melihat gambar pada iklan tersebut, tanpa disebutkan
produk dari minuman, pembaca sudah mengerti maksud dari iklan tersebut. Tuturan 17
“Satu klik ke banyak aplikasi” G.2 merupakan
kalimat berita sekaligus juga persuasi. Konteksnya terdapat gambar model wanita yang sedang tersipu dan pria yang sedang memohon dengan back
groun rumput dengan bunga berbentu love. Persuasi dalam tuturan tersebut ajakan supaya pembaca membeli provider XL. Tuturan G.2 tidak literal
karena hanya dengan menuliskan klik pembaca tahu apa yang dimaksud yaitu facebook, twitter, chating, dan email.
Tuturan 19
“Esia melek tarif sadar sinyal” G.3 merupakan
kalimat berita sekaligus juga persuasi Berita dalam tuturan tersebut walaupun provaider CDMA Esia tetap tidak kalah murahnya dan sinyalnya
tetap kuat seperti kartu GSM yang lainnya. Persuasi dari tuturan G.3 mengajak pembaca jangan takut memakai dan menggunakan provaider
CDMA seperti Esia.
65
2. Jenis-Jenis Penanda Kesantunan pada Iklan Komersial Media Luar
Ruangan
Beberapa jenis penanda tingkat kesantunan ditemukan dari hasil analisis data ini yang menunjukkan tingkat kesantunan tuturan. Penanda
merupakan sesuatu yang digunakan untuk memberi tanda, petunjuk, atau sifat khusus satuan kebahasaan yang menunjukkan kelas atau fungsinya. Tuturan
yang ada dalam iklan komersial menggunakan berbagai tuturan untuk menyampaikan maksud. Pemilihan kata diksi merupakan salah satu hal yang
terpenting dalam penyampaian maksud. Penanda tingkat kesantunan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kesantunan dalam kebahasaan yang
meliputi kata, frasa, klausa dan kalimat. Penanda-penanda tingkat kesantunan yang ada pada iklan komersial bermedia luar rungan adalah sebagai berikut.
a. Pemakaian Diksi sebagai Penanda Tingkat Kesantunan pada Iklan
Komersial Media Luar Ruangan
Pilihan kata di dalam tuturan menentukan apakah pilihan kata tersebut dapat diterima atau membuat situasi menjadi tidak nyaman.
Masalah pemilihan kata diksi menjadi hal yang penting, karena dengan tuturan yang tepat, makna yang tersimpan di dalam tuturan akan sampai
kepada maksud yang hendak disampaikan. Seperti yang diungkapkan sebelumnya, pilihan kata dipakai untuk
memperhalus tuturan, kata konotatif menunjuk pada makna yang bukan
66 sebenarnya. Dalam penelitianini ditemukan tiga konotatif atau makna
yang bukan sebenarnya. Ketiga makna konotatif tesebut adalah makna konotatif halus, makna konotatif netral, dan makna konotatif kasar. Pilihan
kata yang menentukan tingkat kesantunan sebuah iklan komersial ialah
sebagai berikut. 1
Pilihan kata konotatif bermakna halus
19
Sumber: Jl. Wonosari Km 7,5 Muntab, Baturetno, Yogyakarta Konteks: Terdapat gambar rumah yang mewah dilengkapai
dengan taman yang hijau disertai kolam renang dan penghuni yang terlihat damai.
Tuturan: “ Dirancang arsitek ternama Indonesia” B.1
20
Sumber: Jl. Ring Road Barat depan rumah sakit JIH Yogyakarta Konteks: Terdapat pemandangan hutan cemara yang hijau dan
indah disertai dengan sungai dan binatang beruang, penguin, kanguru, dan monyet. Selain itu juga terdapat
gambar produk dari LG.
Tuturan: “Pilihan sehat yang ramah lingkungan” C.6
Iklan komersial 19 merupakan iklan perumahan. “ Dirancang
arsitek ternama Indonesia” B.1 kalimat tersebut menggunakan
67 pilihan kata “ternama” yang berkonotasi positif untuk menjaga
kesantunan. Kata “ternama” tersebut memiliki arti orang yang sudah ahli dalam bidang merancang konstruksi bangunan. Jenis tindak tutur
yang digunakan iklan komersial tersebut ialah tindak tutur tidak langsung tidak literal. Maksud dalam iklan komersial tersebut supaya
pembaca tertarik untuk menempati dan membeli iklan perumahan tersebut. Dengan menggunakan modus kalimat berita yang maksud
mempengaruhi dan perintah. Sesuai dengan kriteria tuturan ini tergolong sangat santun, karena terdapat keempat kriteria, yaitu suatu
tuturan tidak menyinggung perasaan pembaca atau pendengar, tidak menggunakan diksi yang kasar, tidak terdapat unsur ancaman, dan
tidak ada unsur memaksa. Iklan komersial 20 merupakan iklan elektronik dari produk
LG.
“Pilihan sehat yang ramah lingkungan” C.6 kalimat pada iklan
komersial tersebut menggunkan pilihan kata “ramah” pada frasa “ramah lingkungan” yang berkonotasi positif untuk menjaga
kesantunan. Kata “ramah” dalam iklan komersial tersebut dapat diartikan bebas atau aman tidak merusak. Frasa “ramah lingkungan”
tidak merusak lingkungan dan bebas dari polusi udara. Jenis tindak tutur dalam iklan komersial ini adalah tindak tutur tidak langsung tidak
literal. Dalam iklan ini terdapat perintah supaya pembaca membeli dan
68 menggunakan produk dari LG. Modus dari iklan komersial tersebut
adalah kalimat saran dengan maksud perintah. Sesuai dengan kriteria, tuturan ini tergolong sangat santun, karena terdapat keempat kriteria,
yaitu suatu tuturan tidak menyinggung perasaan pembaca atau pendengar, tidak menggunakan diksi yang kasar, tidak terdapat unsur
ancaman, dan tidak ada unsur memaksa.
2 Pilihan kata konotatif bermakna netral
21
Sumber: Jl. Kaliurang km 5 Sleman Yogyakarta Konteks: Terdapat gambar artis Chelsea Olivia yang sedang
senyum dan makan mie rebus dan gambar ayam yang sedang berbunyi juga mie yang sudah matang.
Tuturan: “ Rasanya pok Pok Pok Pok Rasanya ayam spesial” E.2
22
Sumber: Jl. Colombo Depok Sleman Yogyakarta depan Fakultas Ilmu Keolahragaan
Konteks : Terdapat gambar model wanita yang sedang tersipu dan pria yang sedang memohon dengan back groun
rumput dengan bunga berbentu love.
Tuturan: “Satu klik ke banyak aplikasi” G.2
69 Pilihan kata dalam iklan komersial 21 dan 22 dipersepsikan
netral dan santun. Netral dalam konteks ini adalah kata-kata yang digunakan tidak mengandung nilai rasa kasar atau halus. Iklan
komersial dengan kalimat “Rasanya pok Pok Pok Pok Rasanya
ayam spesial”. Iklan E.2 menggunakan kata “pok” yang mempunyai
maksud makna tersendiri. Kata “pok” diambil dari suara ayam, dan dikonotasikan sebagai ayam atau daging ayam. Tuturan tersebut
bermaksud rasa makanan tersebut memang asli rasa ayam. iklan komersial tersebut sebenarnya mempengaruhi dan memerintah
pembaca untuk membeli dan mencobanya. Dengan demikian tujuan dari iklan komersial tersebut diungkapkan dengan tindak tutur tidak
langsung tidak literal. Sesuai dengan kriteria tuturan ini tergolong sangat santun karena terdapat keempat kriteria, yaitu suatu tuturan
tidak menyinggung perasaan pembaca atau pendengar, tidak menggunakan diksi yang kasar, tidak terdapat unsur ancaman, dan
tidak ada unsur memaksa. Iklan komersial
“Satu klik ke banyak aplikasi” G.2 terdapat kata “klik” sebagai pilihan kata yang digunakan. Kata “klik” diartikan
sebagai memilih dengan cara menekan aplikasi. Iklan komersial ini menggunkan modus kalimat berita dengan maksud mempengaruhi
pembaca. Dengan demikian maksud dari iklan komersial tersebut