Prinsip kesantunan Leech Teori Kesantunan

b Gunakan frasa “terima kasih” sebagai penghormatan atas kebaikan orang lain. c Gunakan kata “maaf” untuk tuturan yang diperkirakan dapat menyinggung perasaan orang lain. d Gunakan kata ”berkenan” untuk meminta kesediaan orang lain melakukan sesuatu. e Gunakan kata “beliau” untuk menyebut orang ketiga yang dinilai lebih dihormati. f Gunakan kata “Bapak Ibu” untuk menyebut orang kedua dewasa. 2 Keterangan modalitas Harimurti Kridalaksana 1986: 82, mengemukakan bahwa modalitas menerangkan sikap atau suasana pembicara yang menyangkut perbuatan, pristiwa, keadaan atau sifat. Keterangan modalitas sering juga disebut “kata warna”, yang berfungsi untuk mengubah keseluruhan arti sebuah kalimat. Berikut di bawah ini jenis- jenis modalitas menurut pembagian Alwi. a Modalitas internasional Dalam modalitas internasional terdiri atas menyatakan keinginan, harapan, ajakan, dan pembiaran Alwi, 1992: 36. b Modalitas epistemik Modalitas epistemik karena timbul sikap ketidak percayaan atau kekurangtahuan terhadap kebebenaran proposisi. Dalam modalitas apistemik terdiri atas kemungkinan, keteramalan, keharusan, dan kepastian Alwi, 1992: 91 c Modalitas deontik Modalitas deontik dikarenakan adanya permasalahan sikap pembicara. Dalam modalitas deontik terdiri atas dua hal yaitu izin dan perintah Alwi, 1992: 169. d Modalitas dinamik Dalam modalitas dinamik terdiri atas kemampuan dapat dinyatakan dengan dapat, bisa, mampun, dan sanggup Alwi, 1992: 235. Berikut di bawah ini adalah makna yang berkaitan dengan setiap subkategori modalitas berikut leksikal yang mengungkapkannya Alwi, 1992: 259-261. Modalitas Internasional No Makna Pengungkapan 1 Keinginan a. Kadar keinginan Ingin, menginginkan, menghendaki, berhasrat, mengingini, berkeinginan, dan mendambakan. b. Kadar kemauan Mau, hendak, akan, bertekad, berketepatan. c. Kadar maksud Mau, hendak, akan, bermaksud, berniat, berhajat, dan berkaul. d. Kadar keakanan sama dengan pengungkapan modalitas untuk kadar kemauan dan maksud. 2 Harapan Harap, harapan, mengharapkan, mengharap, berharap, doakan, mudah- mudahan, moga-moga,dan semoga 3 Ajakan dan pembiaran a. Ajakan Ajak, mengajak, imbau, ayo, mari, dan mengimbau. b. Pembiaran Biarlah dan biarkanlah. 4 Permintaan Sudilah, saya minta, saya mohon,silakan, coba, tolong, dan mohon. Modalita Epistemik 1 Kemunginan Dapat, bisa, boleh, mungkin, barang kali, bisa saja, dan boleh saja. 2 Keteramalan Akan, agaknya, tampaknya, nampaknya, rasanya, dan kelihatannya. 3 Keharusan Harus, mesti, wajib, perlu, dan patut. 4 Kepastian Pasti, tentu, tentunya, dipastikan, dan tentu saja. Modalitas Denotik 1. Izin Boleh, dapat, bisa, izinkan, perkenankan, dan perbolehkan 2 Perintah Wajib, mesti, harus, jangan, larang, dilarang, dan tidak boleh. Modalitas Dinamik 1 Kemampuan Dapat, bisa, mampu, dan sanggup. 3 Gaya bahasa Pemakaian gaya bahasa menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan pemakaian bahasa menjadi santun. Gaya bahasa adalah optimalisasi pemakaian bahasa dengan cara-cara tertentu untuk mengefektifkan komunikasi. a Epizeuksis Gaya bahasa epizeuksis adalah gaya bahasa perulangan atau repitisi yang bersifat langsung. Repitisi yaitu perulangan bunyi,