Pemakaian Modalitas pada Iklan Komersial Media Luar Ruangan

75 ayam. Tindak tutur dari iklan komersial ini adalah tindak tutur tidak langsung tidak literal. Sesuai dengan kriteria tuturan ini tergolong sangat santun, karena terdapat keempat kriteria, yaitu suatu tuturan tidak menyinggung perasaan pembaca atau pendengar, tidak menggunakan diksi yang kasar, tidak terdapat unsur ancaman, dan tidak ada unsur memaksa. 2 Hiperbola Hiperbola adalah sejenis gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan membesar-besarkan suatu hal Keraf, 1984: 135. Terdapat dua iklan komersial yang menggunakan Gaya bahasa hiperbola, kedua iklan tersebut adalah sebagai berikut. 27 Sumber: Jl. Afandi Sleman Yogyakarta Konteks: Terdapat gambar berbagai hadiah seperti motor TV LED, dan HP yang canggih. Selain itu terdapat mascot Android dan berbagai jenis HP Samsung. Tuturan: “Beli ponsel Samsung dapatkan kejutan ribuan hadiah” C.4 28 Sumber: Jl. Prof. Yohanes Sagan Sleman Yogyakarta 76 Konteks: Terdapat gambar fighnyet dengan warna-warna cerah dan terdapat logo facebook. Tuturan: “Gratis facebook seumur hidup” G.7 Iklan komersial 27 dan 38 keduanya menggunakan modus kalimat berita dan menggunakan gaya bahasa hiperbola. Terbukti dalam iklan komersial “Beli ponsel Samsung dapatkan kejutan ribuan hadiah” C.4 dengan membeli ponsel Samsung maka pembeli mendapatkan ribuan hadiah, sedangkan dalam iklan komersial “Gratis facebook seumur hidup” G.7 dengan menggunakan provider Tree 3 maka penggunakan dapat facebook seumur hidup. Kedua iklan komersial tersebut sangatlah berlebihan untuk mempengaruhi pembaca. Tindak tutur pada iklan komersial C.4 tindak tutur tidak langsung literal, sedangkan dalam iklan komersial G.7 tindak tutur tidak langsung tidak literal. kedua iklan tersebut memliki tujuan yaitu mempengaruhi pembaca dengan menggunakan kalimat yang mengandung gaya bahasa hiperbola. Kedua tuturan tersebut tergolong sangat santun, karena terdapat keempat kriteria, yaitu suatu tuturan tidak menyinggung perasaan pembaca atau pendengar, tidak menggunakan diksi yang kasar, tidak terdapat unsur ancaman, dan tidak ada unsur memaksa. 77 3 Perumpamaan Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan yang sengaja dianggap sama dan sering juga kata “perumpamaan” disamakan dengan persamaan Tarigan, 1985: 10. Penanda jenis perumpamaan biasanya menggunakan kata-kata sebagai berikut, seperti, ibarat, bak, sebagai, umpama, laksana, bagai, bagaikan, serupa dan lain-lain. Berikut iklan komersial yang menggunakan gaya bahasa perumpamaan. 29 Sumber: Jl. Babarsar, Depok Sleman Yogyakarta Konteks: Terdapat model wanita cantik dengan gaun hitam berwajah kemilau yang sedang bergaya. Tuturan: “Kulit cantik bagai bintang LBC solusinya…..”A.5 Iklan komersial 29 “Kulit cantik bagai bintang LBC solusinya…..” A.5, menggunakan modus kalimat saran dan menggunakan majas perumpamaan. Dalam kalimat pada iklan komersial A.5 terdapat kata “bagai”, yang mengumpamakan kulit cantik bagai bintang. Tindak tutur pada iklan komersial tersebut adalah tindak tutur tidak langsung literal. Sesuai dengan kriteria tuturan ini tergolong sangat santun, karena terdapat keempat kriteria, yaitu suatu