Prinsip kerja sama Grice

1 Pemakaian diksi Faktor yang menentukan santun tidaknya pemakaian bahasa dapat ditentukan oleh faktor kebahasaan, yang dimaksud adalah segala unsur yang berkaitan dengan masalah bahasa, baik bahasa verbal maupun bahasa non verbal. Salah satunya adalah pemakaian diksi, ada beberapa diksi yang jika dipakai secara tepat dapat mengakibatkan pemakaian bahasa menjadi santun Pranowo, 2009: 90. Perhatikan beberapa contoh berikut : a Pada pembukaan gedung olah raga Gor Among Rogo di Sleman ini, kami mohon kesediaan Bapak berkenan untuk memotong pita. b Kecelakaan kereta pada malam itu membawa korban 3 orang meninggal yaitu warga sipil. Pemilihan kata mohon, bapak dan berkenaan pada kalimat pertama memiliki kadar yang lebih santun dibandingkan menggunakan kata-kata minta, dia minta, begitu pula pada kalimat kedua, menggunkan kata-kata meninggal yang terdengar lebih santun dibanding menggunakan kata-kata mati atau tewas. Pranowo 2005: 104 mengemukakan pemakaian kata-kata tertentu sebagai pilihan kata diksi yang dapat mencerminkan rasa santun, misalnya. a Gunakan kata “tolong” untuk meminta bantuan orang lain. b Gunakan frasa “terima kasih” sebagai penghormatan atas kebaikan orang lain. c Gunakan kata “maaf” untuk tuturan yang diperkirakan dapat menyinggung perasaan orang lain. d Gunakan kata ”berkenan” untuk meminta kesediaan orang lain melakukan sesuatu. e Gunakan kata “beliau” untuk menyebut orang ketiga yang dinilai lebih dihormati. f Gunakan kata “Bapak Ibu” untuk menyebut orang kedua dewasa. 2 Keterangan modalitas Harimurti Kridalaksana 1986: 82, mengemukakan bahwa modalitas menerangkan sikap atau suasana pembicara yang menyangkut perbuatan, pristiwa, keadaan atau sifat. Keterangan modalitas sering juga disebut “kata warna”, yang berfungsi untuk mengubah keseluruhan arti sebuah kalimat. Berikut di bawah ini jenis- jenis modalitas menurut pembagian Alwi. a Modalitas internasional Dalam modalitas internasional terdiri atas menyatakan keinginan, harapan, ajakan, dan pembiaran Alwi, 1992: 36.