9
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka 1. Prestasi Belajar Akuntansi
a. Pengertian Belajar
Belajar didefinisikan sebagai suatu perubahan yang terjadi pada individu yang disebabkan oleh latihan, pengalaman, dan perubahan
yang diperoleh pada aktivitas tertentu. Belajar bisa dikatakan sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke
perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa.
Sardiman A.M mengungkapkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku dan penampilan, dengan serangkaian kegiatan
misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya Sardiman A.M., 2012: 20.
Belajar merupakan suatu kegiatan yang banyak diikuti oleh orang. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk
mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman Baharuddin, 2009: 162.
Berikut definisi dari beberapa ahli yang dikutip dalam Sardiman A.M 2012: 20 antara lain:
1 Cronbach mendefinisikan Learning is show by a change in behavior as a result of experiance.
2 Harold Spears mendefinisikan Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselve, to listen, to follow
direction.
3 Geoch mendefinisikan Learning is a change in performance as a result of practice.
Dalam hal ini, ada beberapa prinsip yang penting untuk diketahui dalam melengkapi pengertian mengenai makna belajar. Sardiman
A.M., 2012: 24 mengemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar, antara lain:
1 Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya.
2 Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para siswa.
3 Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi, terutama motivasi dari dalamdasar kebutuhan.
kesadaran atau intrinsic motivasion, lain antara halnya belajar dengan rasa takut atau dibarengi dengan rasa tertekan dan
menderita.
4 Belajar merupakan proses percobaan dan contidioning atau pembiasaan.
5 Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran.
6 Belajar dapat melakukan tiga cara yaitu: a. Diajarkan secara langsung
b. Kontrol, kontak, penghayatan, dan pengamatan langsung. c. Pengenalan atau peniruan.
7 Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih efektif mampu membina sikap, keterampilan, cara berfikir
kritis dan lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja.
8 Perkembangan pengalaman
anak didik
akan banyak
mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan. 9 Bahan pelajaran yang bermakna lebih mudah menarik untuk
dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna. 10 Informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan, kesalahan serta
keberhasilan siswa, banyak membantu kelancaran dan gairah belajar.
11 Belajar sependapat mungkin diubah ke dalam bentuk aneka ragam tugas, sehingga anak-anak melakukan dialog dalam
dirinya atau mengalaminya sendiri. Pada prinsipnya, proses belajar bertumpu pada struktur kognitif,
yaitu penataan fakta, konsep serta prinsip-prinsip, sehingga