Nana Sudjana, 2005: 76-89 .
2 Metode Mengajar Inkonvensional Metode mengajar ini menyesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern. Metode inkonvensional meliputi:
a Metode Pengajaran Modul Metode pengajaran modul adalah suatu proses pembelajaran
mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional, dan terarah untuk digunakan oleh
peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaannya untuk para guru.
b Metode Pengajaran Berprogama Metode pengajaran berprograma adalah metode pengajaran
memungkinkan siswa untuk mempelajari materi tertentu, terbagi atas bagian-bagian kecil yang dirangkai secara
berurutan untuk mencapai tujuan tertentu pula.
c Metode Pengajaran Unit Metode ini juga disebut metode proyek yang memberi makna
bahwa metode pengajaran unit adalah suatu sistem mengajar yang berpusat pada suatu masalah dan dipecahkan secara
keseluruhan sehingga mempunyai arti.
d Metode CBSA Cara Belajar Siswa Aktif Metode CBSA adalah metode pengajaran yang menuntut
keaktifan dan partisipasi subjek didik seoptimal mungkin sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara
efektif dan efisien.
e Metode KBK Kurikulum Berbasis Kompetensi Metode KBK adalah konsep kurikulum yang menekankan pada
pengembangan kemampuan melakukan tugas-tugas dengan standar perinformasian tertentu, sehingga hasilnya dapat
dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
f Metode KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Standar Pendidikan Metode KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun
dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan, terdiri dari guru, kepala sekolah, komite sekolah dan dewan
pendidikan, tujuan metode KTSP adalah meningkatkanmutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah.
Thoifuri, 2007: 70-75.
e. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Mengajar
Bahtiar Rivai dalam buku Thoifuri 2007: 57-58 menyebutkan bahwa hal yang diperlukan dalam memilih metode adalah asa maju
yang berkelanjutan, penekanan pada belajar mandiri, bekerja secara tim, multidisipliner, dan fleksibel.
Thoifuri 2007: 59 menyebutkan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih dan mengaplikasikan metode mengajar
antara lain: 1 Tujuan yang hendak dicapai
2 Kemampuan guru 3 Anak didik
4 Situasi dan kondisi pengajaran saat berlangsung 5 Fasilitas
6 Waktu yang tersedia 7 Kebaikan dan kekurangan suatu metode
f. Indikator Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru
Siswa pada umumnya di sekolah tidak hanya berinteraksi dengan siswa lainnya. Siswa juga melakukan interaksi dengan guru. Adanya
interaksi tersebut menyebabkan siswa dan guru memiliki pandangan atau persepsi satu sama lain. Munculnya persepsi antara siswa dan
guru menimbulkan komunikasi yang aktif, sehingga dapat meningkatkan kapasitas belajar dalam kelas. Persepsi merupakan
proses psikologi yang terjadi akibat hasil penginderaan sehingga menciptakan proses berfikir. Persepsi siswa, baik berupa persepsi
positif maupun negatif akan mempengaruhi tindakan yang tampak. Persepsi siswa akan mempengaruhi Minat Belajar Akuntansi, sehingga
diharapkan Prestasi Belajar Akuntansi juga meningkat. Persepsi siswa dalam menerima informasi melalui penginderaan dipengaruhi 4 faktor
yaitu : a pengetahuan, pengalaman atau wawasan; b kebutuhan seseorang; c kesenangan atau hobi seseorang; d kebiasaan atau pola
hidup sehari-hari Sugihartono, 2007: 9. Berdasarkan pendapat yang di atas dapat disimpulkan bahwa
indikator Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru adalah interaksi guru dengan siswa, komunikasi yang digunakan oleh guru
dalam menggunakan metode, pengetahuan, dan kebutuhan siswa dalam pembelajaran.
3. Minat Belajar Akuntansi a. Pengertian Minat Belajar Akuntansi
Minat Belajar Akuntansi sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil pembelajaran. Jika seseorang kurang dalam minat untuk
mempelajari suatu hal, maka tidak diharapkan mendapatkan hasil yang maksimal.
Hilgard dalam buku Slameto 2010: 57 memberi rumusan tentang minat yaitu “Interest is persisting tendency to pay attention to and
enjoy some activity or content”. Artinya minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
Minat juga dikemukakan oleh Syaiful Bahri Djamarah 2011: 166 minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan