Provisi atas penghentian pengoperasian aset Provision for asset retirement Pajak penghasilan Income taxes
PT Vale Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk
30 Juni 2013 dan 2012 dan 31 Desember 2012 June 30, 2013 and 2012 and December 31, 2012
23
4. Estimasi dan pertimbangan akuntansi penting lanjutan 4. Critical accounting estimates and judgements continued
4.2. Provisi atas penghentian pengoperasian aset 4.2. Provision for asset retirement
Kebijakan akuntansi Perseroan atas pengakuan provisi untuk reklamasi lingkungan dan penutupan tambang dan penghentian dan pembongkaran
fasilitas membutuhkan penggunaan estimasi dan asumsi yang signifikan seperti: persyaratan kerangka hukum dan peraturan yang relevan;
besarnya kemungkinan kontaminasi atau kerusakan serta waktu, luas dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan reklamasi lingkungan dan penutupan
tambang. Ketidakpastian ini dapat mengakibatkan perbedaan antara jumlah pengeluaran aktual di masa depan dari jumlah yang disisihkan pada saat
ini. Provisi yang diakui pada setiap lokasi di tinjau secara berkala dan diperbarui berdasarkan fakta-fakta dan keadaan pada saat itu.
The Company’s accounting policy for the recognition of provisions for environmental reclamation and mine closure and decommissioning and
dismantling of facilities requires the use of significant estimates and assumptions such as: requirements of the relevant legal and regulatory
framework; the magnitude of possible contamination or disturbance and the timing, extent and costs of required environmental reclamation and
mine closure activities. These uncertainties may result in future actual expenditure differing from the amounts currently provided. The provision
recognized for each site is periodically reviewed and updated based on the facts and circumstances available at the time.
4.3. Pajak penghasilan 4.3. Income taxes
Pertimbangan dan asumsi dibutuhkan dalam menentukan penyisihan modal dan pengurangan beban tertentu selama estimasi provisi pajak penghasilan
untuk setiap perusahaan dalam Perseroan. Banyaknya transaksi dan perhitungan yang dapat menyebabkan ketidakpastian di dalam penentuan
kewajiban pajak. Apabila terdapat perbedaan perhitungan pajak dengan jumlah yang telah dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak
penghasilan dan pajak tangguhan dalam periode dimana penentuan pajak tersebut dibuat.
Judgement and assumptions are required in determining capital allowances and the deductibility of certain expenses during the estimation
of the provision for income taxes for the Company. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is
uncertain during the ordinary course of business. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially
recorded, these differences will have an impact on the current income tax and deferred income tax provisions in the period in which the
determination was made.
Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul dari kumulatif rugi fiskal, penyisihan modal, dan perbedaan temporer, diakui hanya apabila dianggap
lebih mungkin daripada tidak bahwa mereka dapat diterima kembali, dimana hal ini tergantung pada kecukupan pembentukan laba kena pajak di
masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan bergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas dimasa depan. Hal
ini bergantung pada estimasi produksi, volume penjualan barang, harga komoditas, cadangan, biaya operasi, biaya penutupan dan rehabilitasi
tambang, belanja modal, dividen dan transaksi manajemen lainnya di masa depan.
Deferred tax assets, including those arising from tax losses carried forward, capital allowances and temporary differences, are recognized
only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits.
Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management’s estimates of future cash flows. These depend on estimates
of future production, sales volumes, commodity prices, reserves, operating costs, closure and rehabilitation costs, capital expenditure,
dividends and other capital management transactions.
4.4. Penurunan nilai aset non-keuangan