Penyusutan, deplesi dan amortisasi Depreciation, depletion and amortization
PT Vale Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk
30 Juni 2013 dan 2012 dan 31 Desember 2012 June 30, 2013 and 2012 and December 31, 2012
12
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan lanjutan 2. Summary of significant accounting policies continued
2.8. Sewa 2.8. Leases
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa dibuat berdasarkan substansi perjanjian itu sendiri dan penilaian apakah
pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset tertentu atau aset-aset, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk
menggunakan aset. Determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is
based on substance of the arrangement and assessment of whether fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset
or assets, and the arrangement conveys a right to use the asset.
Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada ditangan lessor, maka sewa
tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi atas dasar garis lurus selama
masa sewa. Leases in which a significant portion of the risks and rewards of
ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to profit or loss on
a straight-line basis over the period of the lease.
Sewa aset tetap dimana Perseroan memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan atau
sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum. Leases of fixed assets where the Company has substantially all the risks
and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalized at the lease’s commencement at the lower of the
fair value of the leased property and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang merupakan beban keuangan
sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa
pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan metode penyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastian
yang memadai bahwa Perseroan akan mendapatkan kepemilikan atas aset pada akhir masa sewa, aset tersebut disusutkan selama jangka
waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa. Each lease payment is allocated between the liability and finance
charges so as to achieve a constant rate of interest on the finance balance outstanding. Fixed assets acquired under finance leases are
depreciated similarly to owned assets. If there is no reasonable certainty that the Company will hold the ownership by the end of the lease term,
the asset is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term.
2.9. Aset tetap dalam penyelesaian 2.9. Construction in progress
Akumulasi biaya dari konstruksi bangunan dan instalasi mesin dikapitalisasi sebagai aset tetap dalam penyelesaian. Biaya-biaya ini
direklasifikasi kedalam aset tetap ketika konstruksi telah selesai. Depresiasi dibebankan sejak tanggal dimana aset tersebut siap
digunakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan manajemen. The accumulated costs of the construction of buildings and the
installation of machinery are capitalized as construction in progress. These costs are reclassified to fixed assets when the construction is
complete. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use in the manner intended by management.
Biaya keuangan dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan
untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat, dikapitalisasi sampai proses pembangunan tersebut selesai. Untuk
pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya
pinjaman yang terjadi selama tahun berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang
tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan
dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset tertentu yang memenuhi syarat. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata
tertimbang seluruh biaya pinjaman atas seluruh pinjaman yang belum dibayarkan, diluar pinjaman yang secara khusus digunakan untuk
perolehan asset dalam penyelesaian tertentu yang memenuhi syarat. Finance and other borrowing costs, such as discount fees on loans
either directly or indirectly used in financing construction of a qualifying asset, are capitalized up to the date when construction is complete. For
borrowings that are directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalized is determined as the actual borrowing costs incurred
during the year, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a
qualifying asset, the amount to be capitalized is determined by applying a capitalization rate to the amount expended on the qualifying asset. The
capitalization rate is the weighted average of the total borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, other
than borrowings made specially for the purpose of obtaining a qualifying asset under construction.
2.10. Penyusutan, deplesi dan amortisasi 2.10. Depreciation, depletion and amortization
Penyusutan aset tetap dihitung dengan metode garis lurus yang didasarkan atas taksiran masa manfaat suatu aset, estimasi masa
produksi cadangan bijih, atau selama masa berlakunya Kontrak Karya yang mana yang lebih dulu. Pengecualian terhadap kebijakan ini adalah
untuk fasilitas bendungan air yang penyusutannya dilakukan selama masa manfaat 40 tahun berdasarkan Keputusan Pemerintah Indonesia
tahun 1975, seperti yang dijelaskan pada Catatan 1 atas laporan keuangan ini.
Depreciation of fixed assets is calculated on the straight-line method based on the earlier of the estimated useful life of the asset, the
estimated period of production from ore reserves, or the period of the CoW. An exception to this policy is the hydroelectric dam facilities, which
are depreciated over a 40-year useful life based on the 1975 Decree of the Indonesian Government, as referred to in Note 1 to these financial
statements.
Estimasi masa manfaat untuk penyusutan aset tetap adalah sebagai berikut:
The estimated useful lives of fixed assets used for depreciation are as follows:
Tahun Bangunan bendungan dan fasilitas PLTA
5 - 40 Jalan dan jembatan
5 - 30 Bangunan 5
- 30
Pengembangan tambang 5 - 30
Pabrik dan mesin 5 - 30
Perabotan dan peralatan kantor 5
Years Hydroelectric dam buildings and facilities
5 - 40 Roads and bridges
5 - 30 Buildings 5
- 30
Mine development 5 - 30
Plant and machinery 5 - 30
Furniture and office equipment 5
PT Vale Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk
30 Juni 2013 dan 2012 dan 31 Desember 2012 June 30, 2013 and 2012 and December 31, 2012
13
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan lanjutan 2. Summary of significant accounting policies continued
2.10. Penyusutan, deplesi dan amortisasi lanjutan 2.10. Depreciation, depletion and amortization continued
Nilai sisa aset, masa manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan.
The assets’ residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at the end of each reporting period.
Perseroan mengalokasi bagian dari aset tetap yang biaya perolehannya signifikan dan mendepresiasikan komponen tersebut secara terpisah jika
bagian tersebut memiliki masa manfaat yang berbeda. The Company allocates significant parts of the fixed asset costs and
depreciates separately each significant part if those parts have different useful lives.
Amortisasi biaya pemugaran dihitung berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya dengan menggunakan metode garis lurus.
Amortization of refurbishment costs is calculated on the estimated economic useful life of the refurbishment using a straight-line method.
2.11. Penurunan nilai dari aset non-keuangan 2.11. Impairment of non-financial assets