Perihal lingkungan hidup lanjutan Environmental matters continued
PT Vale Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk
30 Juni 2013 dan 2012 dan 31 Desember 2012 June 30, 2013 and 2012 and December 31, 2012
65
36. Aset dan liabilitas kontinjensi lanjutan 36. Contingent assets and liabilities continued
a. Perihal lingkungan hidup lanjutan a. Environmental matters continued
Kehutanan lanjutan Forestry continued
Diluar dari hal diatas, pemegang ijin pinjam pakai diharuskan untuk melakukan reboisasi atas area aliran sungai watershed. Kewajiban ini
diatur melalui Ketentuan Menteri Kehutanan No. P.63Menhut-II2011 mengenai petunjuk reboisasi untuk pemegang ijin pinjam pakai dalam
kerangka rehabilitasi dari daerah aliran sungai “PerMen P.632011”, yang diterbitkan tanggal 5 September 2011 untuk menerapkan GR No.
242010. PerMen P.632011 menentukan lokasi dan prosedur untuk reboisasi. Luas wilayah reboisasi ditentukan berdasarkan ijin pinjam
pakai tersebut digunakan untuk keperluan komersial atau non komersial. Untuk keperluan non komersial, luas wilayah minimum adalah dengan
rasio minimum 1:1. Untuk keperluan komersial, luas yang diwajibkan adalah dengan rasio minimum 1:1 ditambah dengan area yang terkena
dampak dari kategori L3 area terganggu karena penggunaan kawasan hutan yang bersifat permanen yang secara teknis tidak dapat dilakukan
reklamasi. Apart from the above, the holder of a lend-use permit is required to
conduct forestation of river flow areas watershed. This requirement is governed under the Minister of Forestry Regulation No. P.63Menhut-
II2011 regarding forestation guidelines for the holders of lend-use permits in the framework of the rehabilitation of watershed “Reg
P.632011”, which was issued on September 5, 2011 to implement GR No. 242010. Reg P.632011 determines locations and forestation
procedures. The size of the area of forestation depends on whether the permit held is for commercial or non-commercial purposes. For non-
commercial purposes, the size is in a minimum ratio of 1:1. For non- commercial use, the size is in a minimum ratio of 1:1 plus the planned
affected area of L3 category disturbed area due to permanent usage of the forestry area which technically is not possible for reclamation.
Melihat kondisi di atas, Perseroan berkeyakinan bahwa kewajiban keuangan belum jatuh tempo karena ijin pinjam pakai untuk area hutan
dalam wilayah Kontrak Karya belum diterbitkan. Given the above conditions, the Company believes that the financial
obligations have not yet come due as the lend-use permits for the forestry within the CoW area have not yet been issued.
Pada 14 Mei 2012, Kementerian Kehutanan menerbitkan Keputusan No. 2626Menhut-VPHL2012 tentang Penetapan Lokasi Penanaman Dalam
Rangka Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai atas nama Perseroan. Surat Keputusan ini diterbitkan untuk menetapkan area rehabilitasi daerah
aliran sungai atas ijin pinjam pakai Karebbe. Luas area rehabilitasi berdasarkan keputusan ini ditetapkan seluas 250 hektar Ha. Perseroan
akan mengeluarkan IDR15 jutaHa untuk memenuhi kewajiban reboisasi ini setara dengan perkiraan AS0.4 juta.
On May 14, 2012, the Ministry of Forestry issued Decree No. 2626Menhut-VPHL2012 regarding stipulation on Forestation Location
in the Framework of Watershed Rehabilitation under the name of the Company. This Decree is issued to determine the watershed forestation
area with respect to the Karebbe lend-use permit. The size of the forestation area based on this decree is 250 hectares Ha. The
Company shall incur IDR15 millionHa to fulfil this forestation obligation equivalent to approximately US0.4 million.
Peraturan Pemerintah No. 272012 tentang Ijin Lingkungan dikeluarkan pada bulan Februari 2012 sebagai pengaturan lebih lanjut dari Undang-
undang No. 322009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Berdasarkan ketentuan baru ini, seluruh perusahaan diwajibkan
untuk memperoleh Ijin Lingkungan sebagai syarat untuk memperoleh ijin usaha.
Government Regulation No. 272012 on Environmental Licences was issued in February 2012 as an implementation from Law No. 322009 on
Environmental Management and Protection. Under the new regulation, all companies are required to obtain an Environmental Licence as a pre-
requisite for their business licence.
Perseroan telah memperoleh AMDAL mencakup seluruh area yang saat ini diusahakannya. Oleh karena persetujuan AMDAL tersebut diperoleh
sebelum peraturan baru ini berlaku, AMDAL tersebut akan dengan sendirinya berlaku sebagai Ijin Lingkungan bagi Perseroan. Perseroan
tidak perlu mengajukan permohonan akan hal tersebut. Perseroan akan mengajukan permohonan perubahan Ijin Lingkungannya untuk
mencakup area-area operasional baru yang dikembangkannya. Perubahan ini akan terjadi pada tahun 2014.
The Company already has an approved AMDAL covering its existing activities. As the approval pre-dates the new Government Regulation,
this AMDAL is automatically converted to be valid as the Company Environmental Licence. No formal action is required by the Company for
this matter. The Company will submit an application for a revision of its Environmental Licence to cover the expanded operations. This will likely
to occur in 2014.
b. Reklamasi tambang dan penutupan tambang b. Mine reclamation and mine closure