Uji Normalitas Uji Heterokedastisitas Uji Signifikan Parsial Uji t Uji Koefisien Determinan R

penyusunan, dan penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.10.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah tingkat data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka Asymp.sig. 2-tailed di atas signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, 2008: 62.

3.10.2.2 Uji Heterokedastisitas

Adanya varians variabel independent adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independent homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada nilai indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara

3.10.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilainya umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 1 atau VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang, 2008: 104. 3.10.3 Metode Analisis Regresi Linier Berganda Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda yang menggunakan persamaan: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y = Semangat Kerja Karyawan a = Konstanta X 1 = Variabel Komunikasi Organisasi X 2 = Variabel Motivasi b 1 b 2 = Koefisien regresi e = Standar error Universitas Sumatera Utara 3.10.4 Uji Hipotesis 3.10.4.1 Uji Signifikan Simultan Uji F Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 , b 2 = 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen X 1 , X 2 terhadap variabel dependen Y. H a : b 1 , b 2 ≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen X 1 , X 2 terhadap variabel dependen Y. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5.

3.10.4.2 Uji Signifikan Parsial Uji t

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1, b 2 = 0 artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara H a : b 1, b 2 = 0 artinya variabel independen secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5.

3.10.4.3 Uji Koefisien Determinan R

2 Pengujian koefisien determinan R 2 digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0R 2 1, jika R 2 semakin besar mendekati satu menunjukkan bahwa semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendekati nol menunjukkan bahwa semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Pada awalnya BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Arya Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia pribumi. Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijasikan sebagai hari kelahiran BRI. Pendiri BRI oleh Raden Arya Wirjaatmadja pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.1 tahun 1946 pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat berhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi BRI serikat. Pada waktu melalui Perpu No.41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij NHM. Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden Penpres No.9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Universitas Sumatera Utara