dan sebagai balas jasanya mereka akan memperoleh pendapatan. Tenaga kerja mendapat gaji dan upah, tanah memperoleh sewa, modal memperoleh bunga dan
keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan. Pendapatan yang diperoleh masing – masing jenis faktor produksi tersebut tergantung kepada harga dan
jumlah masing – masing faktor produksi yang digunakan. Jumlah pendapatan yang diperoleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan
sesuatu barang adalah sama dengan harga dari barang tersebut. Sukirno, 1996.
2.3. Kerangka Konseptual
Peternak sapi potong merupakan orang yang mengusahakan ternak sapi mulai dari pemeliharaan bibit hingga sapi tersebut siap untuk dijual. Salah satu
faktor yang mempengaruhi peningkatan produktivitas sapi potong adalah sistem pemeliharaan usaha ternak yang digunakan oleh peternak. Pemeliharaan secara
intensif akan memberikan pendapatan petani peternak sapi potong lebih banyak dibanding secara tradisional.
Pendapatan petani peternak secara intensif maupun tradisional sangat ditentukkan dalam mengelola analisis usaha ternak. Analisis usaha ternak sering
digunakan untuk optimalisasi produksi sehingga dapat dilihat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi. Dalam peternakan secara intensif maupun
tradisional faktor produksi lebih berhubungan dengan aspek sumber daya seperti tenaga kerja serta modal. Selain itu juga ada faktor-faktor lain seperti bibit, pakan,
pemasaran dan manajemen yang menunjang produksi. Semua faktor produksi akan berpengaruh pada pendapatan usaha petani ternak. Produksi yang terus
meningkat tidak hanya ditentukan oleh tersedianya teknologi maju yang lebih baik, akan tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah penyediaan sarana dan
Universitas Sumatera Utara
prasarana, perbaikan sistem pemasaran dan harga serta keuntungan usaha yang lebih menarik.
Bagi para petani peternak, bibit dan pakan yang baik sangat berpengaruh terhadap hasil penjualan sapi potong, hasil penjualan yang besar maka akan baik
pula pengaruhnya terhadap pendapatan yang diperoleh, sehingga diperkirakan bahwa usaha ternak sapi potong tersebut dapat memberikan kontibusi atau
pemasukan yang cukup besar terhadap pendapatan keluarga. Kerangka konseptual pemikiran disajikan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian
2.4. Hipotesis Penelitian
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian ini disusun hipotesis sebagai berikut :
1. Petani peternak sapi potong secara intensif memiliki pendapatan yang lebih besar dan berbeda secara signifikan dibanding petani peternak secara
tradisional di Kecamatan Pantai Cermin dan Serba Jadi di Kabupaten Serdang Bedagai.
Bibit Pakan
Tenaga Pendapatan Petani Peternak
Sapi Potong
Peternak Intensif Peternak Tradisional
Bibit Pakan
Tenaga
Universitas Sumatera Utara
2. Bibit, pakan, dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani peternak sapi potong di Kecamatan Pantai Cermin dan Serba Jadi Kabupaten
Serdang Bedagai.
Universitas Sumatera Utara
III. METODE PENELITIAN