pendapatan peternak sapi potong tradisional adalah Rp. 25.137.500 keatas dan sisanya sebesar 50 adalah Rp. 25.137.500 kebawah, dimana pendapatan
peternak sapi potong tradisional yang paling banyak diterima mode adalah Rp. 26.000.000. Sedangkan standar deviasi sebesar Rp. 10.863.818.53. Nilai
pendapatan peternak sapi potong tradisional terendah yang diterima adalah Rp. 11.500.000 dan nilai pendapatan peternak sapi potong tradisional tertinggi yang
diterima adalah Rp. 52.620.000, sehingga jarak range antara nilai maksimum pendapatan peternak sapi potong tradisional dengan nilai minimum pendapatan
peternak sapi potong tradisional adalah sebesar Rp. 41.120.000.
4.2.3. Pengeluaran Peternak Sapi Potong
Pengeluaran yang dilakukan peternak sapi potong adalah untuk membiayai
tenaga kerja dan pakan konsentrat, yang disajikan pada Tabel 4.15 dan Tabel 4.16.
Tabel 4.15. Rata-rata Jumlah Pemakaian Tenaga Kerja per tahun
Jenis Pekerjaan Tenaga
kerja keluarga
HKP Tenaga
kerja luar keluarga
HKP Jumlah
Tenaga Kerja
HKP Biaya Tenaga Kerja
Rp
Mengangon Mengambil Rumput
1 1
7.200.000- 18.250.000
Memberi makanminum
1 1
1.500.000-5.475.000 Membersihkan
kandang Memandikan Ternak
Menyuntik Ternak Jumlah
2 2
Sumber : Data Primer diolah, 2011
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah pemakaian tenaga kerja per tahun adalah sebanyak 2 orang yang berasal dari tenaga kerja keluarga.
Sedangkan pembelian ransum dan konsentrat, seperti rumput adalah 36.000 – 45.000 kgtahun, dedak 600 kgtahun, dan ampas ubi 2400 – 8760 kgtahun, yang
disajikan pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16..Rata-rata Jumlah Pembelian Ransum dan Konsentrat per tahun
Jenis Bahan Pangan Jumlah kg
Nilai Bahan Rp Rumput
36.000-45.000 7.200.000 –
9.000.000 Dedak
600 720.000
Ampas Ubi 2400 - 8760
600.000 – 2.190.000 Garam
150.000 Sumber : Data Primer diolah, 2011
Pada Tabel 4.16. biaya nilai bahan yang dikeluarkan seperti : rumput sekitar Rp. 7.200.000 – Rp. 9.000.000; dedak Rp. 720.000; ampas ubi Rp.
600.000 – 2.190.000, dan garam Rp. 150.000
4.2.4. Rata-rata Penerimaan, Pengeluaran dan Pendapatan
Menurut Adi Sudono 2004, asumsi dasar untuk analisis usaha sapi potong yang dipergunakan adalah untuk lama produksilaktasi 305 hari, biaya
dihitung pertahun = 360 hari. Rata-rata penerimaan total yang mencakup penerimaan atas dasar produksi ternak dan penerimaan atas dasar hasil sampingan
berupa pupuk kandang dan rata-rata pengeluaran yang terdiri dari pengeluaran untuk biaya pakan hijauan, pakan tambahan, biaya ampas tahu, biaya tenaga kerja,
biaya obat-obatan dan biaya penyusutan dan keuntungan total perekor dapat dilihat pada Tabel 4.17. berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel . 4.17 . Rata-rata Pendapatan Total, Pengeluaran dan Pendapatan Bersih Petani Peternak Sapi Potong Secara Intensif dan
Tradisional Rp
Peternak Pendapatan Total
Rp Pengeluaran Biaya
Produksi Rp Pendapatan
Bersih Rp
Intensif 10.413.408 7.904.034
2.509.374 Tradisional
6.315.424 5.748.750
566.674 Sumber : Data Primer diolah, 2011
Pada Tabel 4.17. menunjukkan bahwa peternak sapi potong secara intensif memperoleh pendapatan bersih rata-rata Rp. 2.509.374,-. Peternak sapi potong
secara tradisional memperoleh pendapatan bersih rata-rata Rp. 566.674,-. Ini menunjukkan peternak sapi potong secara intensif memperoleh pendapatan bersih
rata-rata yang lebih besar dibandingkan peternak sapi potong secara tradisional.
4.2.5. Uji Pendapatan Peternak Sapi Potong Secara Intensif dan Tradisional