Uji Pendapatan Peternak Sapi Potong Secara Intensif dan Tradisional

Tabel . 4.17 . Rata-rata Pendapatan Total, Pengeluaran dan Pendapatan Bersih Petani Peternak Sapi Potong Secara Intensif dan Tradisional Rp Peternak Pendapatan Total Rp Pengeluaran Biaya Produksi Rp Pendapatan Bersih Rp Intensif 10.413.408 7.904.034 2.509.374 Tradisional 6.315.424 5.748.750 566.674 Sumber : Data Primer diolah, 2011 Pada Tabel 4.17. menunjukkan bahwa peternak sapi potong secara intensif memperoleh pendapatan bersih rata-rata Rp. 2.509.374,-. Peternak sapi potong secara tradisional memperoleh pendapatan bersih rata-rata Rp. 566.674,-. Ini menunjukkan peternak sapi potong secara intensif memperoleh pendapatan bersih rata-rata yang lebih besar dibandingkan peternak sapi potong secara tradisional.

4.2.5. Uji Pendapatan Peternak Sapi Potong Secara Intensif dan Tradisional

Untuk menguji adanya perbedaan pendapatan peternak sapi potong secara intensif dan tradisional adalah dengan membandingkan tingkat pendapatan peternak sapi potong secara intensif dan tradisional. Sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa ada perbedaan pendapatan peternak sapi potong secara intensif dengan pendapatan peternak sapi potong secara tradisional. Uji lanjutan yang dilakukan menentukan apakah perbedaan ini signifikan atau tidak. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan perangkat lunak SPSS, seperti tertera pada Lampiran 6 diperoleh hasil pengujian seperti pada Tabel 4.18. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18. Hasil Uji Beda Perhitungan Pendapatan Bersih Per Ekor Peternak Sapi Potong Secara Intensif dan Peternak Sapi Potong Secara Tradisional Uraian Nilai Rp t-hitung sign Pendapatan Peternak Intensif Pendapatan Peternak Tradisional Perbedaan 2.338.906,80 541.541,60 1.797.366.20 7,475 0,000 Sumber : Data Primer diolah, 2011 Berdasarkan hasil Tabel 4.18. terlihat bahwa pendapatan bersih per ekor peternak sapi potong secara intensif dan peternak sapi potong secara tradisional menunjukkan adanya perbedaan. Untuk membuktikan hipotesis tersebut diatas maka dengan menggunakan analisis uji dua sampel dan dari statistik uji dua sampel diketahui bahwa nilai rata-rata pendapatan bersih per ekor peternak sapi potong secara intensif adalah Rp. 2.338.906,80 per tahun dan nilai rata-rata pendapatan bersih per ekor peternak sapi potong secara tradisional adalah Rp. 541.541,60 per tahun. Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan sebesar Rp. 1.797.366,20 per tahun. Dengan menggunakan analisa uji beda dua sampel, maka diketahui terdapat perbedaan rata-rata pendapatan bersih per ekor peternak sapi potong secara intensif dan peternak sapi potong secara tradisional dengan tingkat signifikansi 0.05. Hal ini terlihat dari output output analisis SPSS dengan diperolehnya nilai t hitung 7,475 dan P-value 0,000. Nilai t table dapat dilihat pada table statistik pada signifikansi 0.05 : 2 = 0,025 uji dua sisi dengan derajat kebebasan df n-1 atau 30-1 = 29, maka hasil yang diperoleh untuk t-tabel adalah 2,045. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa : t hitung t table 7,475 2,045. Universitas Sumatera Utara Kesimpulan dari hasil uji dua sampel menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak atau hipotesis altenaty diterima yaitu terdapat perbedaan uji signifikan rata-rata pendapatan bersih per ekor peternak sapi potong secara intensif dengan peternak sapi potong secara tradisional. Dapat pula diketahui dari hasil perhitungan SPSS bahwa rata-rata pendapatan bersih per ekor peternak sapi potong secara intensif lebih tinggi daripada rata-rata pendapatan bersih per ekor peternak sapi potong secara tradisional. Hal tersebut memberikan arti bahwa berternak sapi potong secara intensif memberikan hasil yang lebih baik daripada berternak secara tradisional dari sisi pendapatan bersih per ekor. 4.2.6. Pengaruh Bibit, Pakan dan Tenaga Kerja terhadap Pendapatan 4.2.6.1 Pengujian Asumsi Klasik