Pengujian satistik dilakukan dengan menggunakan uji-t t-test dan uji-F F-test serta perhitungan nilai koefisien determinasi R
2
. Uji-t dimaksud untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara parsial. Sedangkan uji-F
dimaksudkan untuk mengetahui signikasi statistik koefisien regresi secara bersama. Koefisien determinasi R
2
a. Jika F-hitung F-tabel, maka H0 gagal ditolak artinya variabel independen yang diuji secara simultan tidak mempengaruhi variabel dependen, dengan kata
lain variable independen tidak signifikan pada tingkat kepercayaan α tertentu.
bertujuan untuk melihat kekuatan variabel bebas menjelaskan variabel tidak bebas.
b. Jika F-hitung F-tabel, maka H0 gagal diterima artinya, variabel independen yang diuji secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen, dengan kata
lain variabel independen signifikan pada tingkat kepercayaan α tertentu.
c. Jika t-hitung t-tabel, maka H0 gagal ditolak artinya variabel independen yang diuji secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependen, dengan kata lain
variable independen tidak signifikan pada tingkat kepercayaan α tertentu.
d. Jika t-hitung t-tabel, maka H0 gagal diterima artinya, variabel independen yang diuji secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen, dengan kata
lain variabel independen signifikan pada tingkat kepercayaan α tertentu.
Penghitungan di atas dilakukan sepenuhnya dengan bantuan software computer SPSS Versi 16.
3.5. Definisi dan Batasan Operasional
Definisi variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.
Produksi sapi potong adalah
produksi sapi potong yang diperoleh peternak sapi potong dalam kurun waktu satu tahun kg.
Universitas Sumatera Utara
2. Penerimaan adalah jumlah produksi dalam setahun dikalikan harga jual yang sedang berlaku sebelum dikurangi biaya operasional usaha Rupiahtahun.
3. Biaya total adalah jumlah biaya petani peternak sapi potong yang dikeluarkan dalam usaha ternak sapi potong seperti biaya bibit, biaya pakan, dan biaya tenaga
kerja.Rptahun. 4. Keuntungan petani peternak sapi potong adalah pendapatan bersih atau besarnya
rata–rata pendapatan yang diterima oleh petani peternak sapi potong setelah dikurangi dengan total biaya operasional usaha Rptahun
5. Biaya Bibit adalah biaya bibit yang dikeluarkan dalam usaha ternak sapi potong oleh peternak Rptahun.
6. Biaya Pakan adalah biaya pakan yang dikeluarkan dalam usaha ternak sapi potong oleh peternak Rptahun.
7. Biaya Tenaga kerja adalah biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam usaha ternak sapi potong oleh peternak Rptahun.
Universitas Sumatera Utara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai 4.1.1. Kondisi Geografis dan Demografis
Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Serdang
Bedagai terletak pada posisi 2°57” Lintang Utara, 3°16”99°27” Bujur Timur dengan ketinggian berkisar 0-500 meter di atas permukaan laut.
Kabupaten Serdang Bedagai memiliki area seluas 1.900,22 km² yang terdiri dari 17 kecamatan dan 243 desakelurahan. Wilayah Kabupaten Serdang
Bedagai berbatasan : Sebelah Utara dengan
: Selat Malaka Sebelah Selatan dengan
: Kabupaten Simalungun Sebelah Timur dengan
: Kabupaten Batu Bara dan Simalungun Sebelah Barat dengan
: Kabupaten Deli Serdang Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim tropis dengan rata-rata
kelembaban udara per bulan sekitar 79, curah hujan berkisar antara 120 sampai dengan 331 mm perbulan dengan periodik tertinggi pada bulan September 2009,
hari hujan per bulan berkisar 8-20 hari dengan periode hari hujan yang besar pada bulan Mei-Juni 2009. Rata-rata kecepatan angin berkisar 0,42 mdt dengan tingkat
penguapan sekitar 3,9 mmhari. Temperatur udara perbulan minimum 22,2° C dan maksimum 31,9° C.
Universitas Sumatera Utara