Peternak Sapi Potong Intensif

sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu yang teratur, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4.2.6.2. Peternak Sapi Potong Intensif

Dengan menggunakan persamaan regresi berganda, dibentuk fungsi persamaan pendapatan peternak sapi potong intensif. Variabel-variabel yang dianggap memberikan pengaruh terhadap pendapatan peternak sapi potong intensif ini adalah : biaya bibit B, biaya pakan P, dan biaya tenaga kerja TK. Seluruh variable tersebut secara serentak dimasukkan kedalam persamaan regresi berganda, diperoleh hasil sebagai berikut : Y = -13464788,389 + 1,035 BB + 2,044 BP + 1,130 TK Tabel 4.20. Hasil Analisis Regresi Berganda Peternak Sapi Potong Intensif Variabel Koefisien t-hitung Signifikan Keterangan Konstanta Biaya Bibit Biaya Pakan Biaya Tenaga Kerja -13464788,389 1,035 2,044 1,130 2,979 3,577 1,809 0,006 0,001 0,082 tn R t-tabel 2 F-hitung F-tabel 0,938 2,042 131,045 2,89 Sumber : Data Primer diolah, 2011 Keterangan : = nyata tn = tidak nyata Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel pendapatan peternak sapi potong intensif maka dapat dilihat dari nilai koefisien determinasinya R 2 . Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien determinasi untuk model ini adalah 0,938. Artinya bahwa 93,8 pendapatan peternak sapi potong intensif dipengaruhi oleh faktor biaya bibit, biaya pakan, dan Universitas Sumatera Utara biaya tenaga kerja. Sedangkan 6,2 100 - 93,8 dipengaruhi oleh faktor- faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam model ini. Koefisien determinasi R 2 Tabel 4.20. menunjukkan bahwa model regresi ini memiliki nilai F-hitung 131,045 sedangkan nilai F-tabel 0.05 2,89. Berdasarkan kriteria keputusan, maka Ha diterima karena F-hitung lebih besar dari F-tabel. Itu artinya variabel biaya bibit, biaya pakan, dan biaya tenaga kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan peternak sapi potong intensif. di atas termasuk cukup tinggi karena mendekati nilai 1 namun untuk melihat seberapa jauh signifikan pengaruh faktor biaya bibit, biaya pakan dan biaya tenaga kerja secara bersama-sama terhadap pendapatan peternak sapi potong intensif maka perlu dilakukan uji signifikansi simultan Uji F. Dengan pengujian simultan di atas telah diketahui, bahwa seluruh variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Namun perlu diketahui pula variabel bebas mana yang memiliki pengaruh yang lebih signifikan terhadap pendapatan peternak sapi potong intensif, apakah variabel biaya bibit, biaya pakan, atau biaya tenaga kerja. Untuk melihat itu, maka perlu dilakukan pengujian parsial Uji t. Dari hasil pengujian parsial Uji t, dapat diketahui bahwa variabel bebas yang memiliki pengaruh yang lebih signifikan terhadap pendapatan peternak sapi potong intensif adalah variabel biaya pakan dimana nilai t-hitung variabel biaya pakan lebih besar dari nilai t-hitung variabel biaya bibit dan biaya tenaga kerja. Universitas Sumatera Utara Persamaan regresi linier berganda di atas dapat diuraikan sebagai berikut : a. Konstanta b0 sebesar -13464788,389, artinya jika tidak terdapat pengaruh dari biaya bibit, biaya pakan, dan biaya tenaga kerja maka pendapatan peternak sapi potong intensif akan tetap sebesar Rp. – 13.464788,389. b. Koefisien regresi X1 b1 = 1,035 menunjukkan bahwa biaya bibit berpengaruh positif terhadap pendapatan peternak sapi potong intensif. Jika setiap peternak sapi potong intensif mengeluarkan biaya bibit sebesar Rp. 1 maka pendapatan peternak sapi potong intensif akan bertambah sebesar Rp. 1,373. Variabel biaya bibit memiliki nilai t-hitung 2,979 sedangkan nilai t- tabel 0.05 2,042. Berdasarkan kriteria keputusan, maka H0 ditolak karena t- hitung lebih besar dari t-tabel. Itu artinya variabel biaya bibit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan peternak sapi potong intensif. c. Koefisien regresi X2 b2 = 2,044 menunjukkan bahwa biaya pakan berpengaruh positif terhadap pendapatan peternak sapi potong intensif. Jika setiap peternak sapi potong intensif mengeluarkan biaya pakan sebesar Rp. 1 maka pendapatan peternak sapi potong intensif akan bertambah sebesar Rp. 2,044. Variabel biaya pakan memiliki nilai t-hitung 3,577 sedangkan nilai t- tabel 0.05 2,042. Berdasarkan kriteria keputusan, maka H0 ditolak karena t- hitung lebih besar dari t-tabel. Itu artinya variabel biaya pakan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan peternak sapi potong intensif. d. Koefisien regresi X3 b3 = 1,130 menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja berpengaruh positif terhadap pendapatan peternak sapi potong intensif. Jika biaya tenaga kerja peternak sapi potong intensif meningkat Rp. 1 maka pendapatan peternak sapi potong intensif bertambah sebesar Rp. 1,130. Universitas Sumatera Utara Variabel tenaga kerja memiliki nilai t-hitung 1,809 sedangkan nilai t-tabel 0.05 2,042. Berdasarkan kriteria keputusan, maka H0 diterima karena t- hitung lebih kecil dari t-tabel. Itu artinya variabel biaya tenaga kerja mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap pendapatan peternak sapi potong intensif. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya bibit, biaya pakan, dan biaya tenaga kerja menunjukkan pengaruh yang positif terhadap pendapatan peternak sapi potong intensif. Hal itu berarti bahwa semakin tinggi biaya bibit, biaya pakan, dan biaya tenaga kerja maka semakin tinggi pendapatan peternak sapi potong intensif.

4.2.6.3. Peternak Sapi Potong Tradisional