Analisis Organoleptik Warna Modifikasi Cookies dengan Tepung

54 Tabel 4.5 Hasil Analisis Sidik Ragam terhadap Rasa Sumber Keragaman Db JK KT F Hitung F Tabel 0,05 Keterangan Perlakuan 2 5,09 2,54 6,69 3,10 F H F T Galat 87 32,87 0,38 Total 89 37,96 2,92 Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai F Hitung 6,69 ternyata lebih besar dari F Tabel 3,10. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan A 1 , A 2 , dan A 3 terhadap rasa cookies. Oleh karena adanya perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji Ganda Duncan untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap rasa cookies. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji Duncan seperti terlampir pada lampiran. Tabel 4.6 Hasil Uji Ganda Duncan terhadap Rasa Perlakuan A 3 A 2 A 1 Rata-rata data skor 2,67 2,50 2,10 A 3 -A 2 = 2,67 – 2,50 = 0,17 0,31 Jadi A 3 = A 2 A 3 -A 1 = 2,67 – 2,10 = 0,57 0,33 Jadi A 1 ≠ A 3 A 2 -A 1 = 2,50 – 2,10 = 0,40 0,33 Jadi A 1 ≠ A 2 Berdasarkan hasil Uji Ganda Duncan seperti hasil tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap rasa cookies pada perlakuan A 1 tidak sama dengan rasa cookies pada perlakuan A 3 dan rasa cookies pada perlakuan A 2 . Hal ini berarti rasa cookies pada perlakuan A 1 kurang disukai dibandingkan cookies pada perlakuan A 2 dan A 3 .

4.5 Analisis Organoleptik Warna Modifikasi Cookies dengan Tepung

Cangkang Telur Ayam Hasil analisis organoleptik warna modifikasi cookies dengan tepung cangkang telur ayam dapat dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara 55 Tabel 4.7 Hasil Analisis Organoleptik Warna Cookies dengan Tepung Cangkang Telur Ayam Kriteria Warna A 1 A 2 A 3 Panelis Skor Panelis Skor Panelis Skor Suka 9 27 30,0 16 48 53,3 21 63 70,0 Kurang Suka 19 38 42,2 10 20 22,2 8 16 17,8 Tidak Suka 2 2 2,2 4 4 4,4 1 1 1,1 Total 30 67 74,4 30 72 79,9 30 80 88,9 Berdasarkan tabel dapat dilihat total skor ketiga pelakuan, modifikasi cookies dengan tepung cangkang telur ayam pada perlakuan A 3 memiliki skor tertinggi, sedangkan pada perlakuan A 1 memiliki skor terendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar panelis menyukai warna cookies pada perlakuan A 3 . Hasil analisis sidik ragam terhadap warna cookies pada perlakuan A 1 , A 2 , dan A 3 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.8 Hasil Analisis Sidik Ragam terhadap Warna Sumber Keragaman Db JK KT F Hitung F Tabel 0,05 Keterangan Perlakuan 2 2,87 1,43 3,76 3,10 F H F T Galat 87 33,23 0,38 Total 89 36,10 1,81 Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai F Hitung 3,76 ternyata lebih besar dari F Tabel 3,10. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan A 1 , A 2 , dan A 3 terhadap warna cookies. Oleh karena adanya perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji Ganda Duncan untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap warna cookies. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji Duncan seperti terlampir pada lampiran . Universitas Sumatera Utara 56 Tabel 4.9 Hasil Uji Ganda Duncan terhadap Warna Perlakuan A 3 A 2 A 1 Rata-rata data skor 2,67 2,40 2,23 A 3 -A 2 = 2,67 – 2,40 = 0,27 0,31 Jadi A 3 = A 2 A 3 -A 1 = 2,67 – 2,23 = 0,44 0,33 Jadi A 1 ≠ A 3 A 2 -A 1 = 2,40 – 2,23 = 0,17 0,31 Jadi A 1 = A 2 Berdasarkan hasil Uji Ganda Duncan seperti hasil tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap warna cookies pada perlakuan A 3 tidak sama dengan warna cookies pada perlakuan A 1 . Hal ini berarti warna cookies pada perlakuan A 3 lebih disukai dibandingkan A 1 dan A 2 .

4.6 Analisis Organoleptik Tekstur Modifikasi Cookies dengan Tepung