51
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Karakteristik Tepung Cangkang Telur Ayam
Berdasarkan hasil penelitian, tepung cangkang telur ayam memiliki karakteristik warna putih kecoklatan dan agak tengik. Namun, aroma cangkang telur
ayam tidak terlalu berpengaruh terhadap aroma cookies. Secara fisiologis tepung cangkang telur dapat dilihat pada gambar berikut.
4.2 Karakteristik Cookies dengan Modifikasi Cangkang Telur Ayam
Berdasarkan ketiga perlakuan terhadap cookies yang dimodifikasi dengan tepung cangkang telur ayam maka dihasilkan cookies yang memiliki karakteristik
sebagai berikut.
Gambar 4.2 Cookies dengan Modifikasi Tepung Cangkang Telur Ayam Gambar 4.1 Tepung Cangkang Telur Ayam
A
1
A
2
A
3
Universitas Sumatera Utara
52 Tabel 4.1 Karakteristik Cookies dengan Modifikasi Tepung Cangkang Telur Ayam
Karakteristik Cookies
A
1
A
2
A
3
Aroma Khas cookies
Khas cookies Khas cangkang telur
Rasa Khas cookies
Khas cookies Khas cookies cangkang telur
Warna Krem kecoklatan
Agak kecoklatan Coklat
Tekstur Rapuh dan berongga Rapuh dan berongga Rapuh dan padat
Keterangan A
1
: Modifikasi cookies dengan tepung cangkang telur ayam 10 A
2
: Modifikasi cookies dengan tepung cangkang telur ayam 20 A
3
: Modifikasi cookies dengan tepung cangkang telur ayam 30
Berdasarkan tabel di atas, perbedaan konsentrasi tepung cangkang telur ayam mempengaruhi karakteristik aroma, rasa, warna, dan tekstur yang berbeda-beda.
4.3 Analisis Organoleptik Aroma Modifikasi Cookies dengan Tepung
Cangkang Telur Ayam Hasil analisis organoleptik aroma modifikasi cookies dengan tepung cangkang
telur ayam dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Hasil Analisis Organoleptik Aroma Cookies dengan Tepung Cangkang
Telur Ayam
Kriteria Aroma
A
1
A
2
A
3
Panelis Skor
Panelis Skor Panelis Skor
Suka 19
57 63,3
10 30
33,3 13
39 43,3
Kurang Suka 10
20 22,2
19 38
42,2 14
28 31,1
Tidak Suka 1
1 1,1
1 1
1,1 3
3 3,3
Total 30
78 86,6
30 69
76,6 30
70 77,7
Berdasarkan tabel dapat dilihat total skor modifikasi cookies dengan tepung cangkang telur ayam pada perlakuan A
1
memiliki skor tertinggi, sedangkan pada perlakuan A
2
memiliki skor terendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar panelis menyukai aroma cookies pada perlakuan A
1
. Hasil analisis sidik ragam terhadap aroma cookies pada perlakuan A
1
, A
2
, dan A
3
dapat dilihat pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
53 Tabel 4.3 Hasil Analisis Sidik Ragam terhadap Aroma
Sumber Keragaman
Db JK
KT F
Hitung
F
Tabel
0,05 Keterangan
Perlakuan 2
1,62 0,81
2,31 3,10
F
H
F
T
Galat 87
30,17 0,35
Total 89
31,79 1,16
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai F
Hitung
2,31 ternyata lebih kecil daripada F
Tabel
3,10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara perlakuan A
1
, A
2
, dan A
3
terhadap aroma cookies.
4.4 Analisis Organoleptik Rasa Modifikasi Cookies dengan Tepung