Kebijakan Kependudukan Adminduk Implementasi Kebijakan Model Donald Van Metter dan Carl Van Horn

2.1.3 Kebijakan Kependudukan Adminduk

Peristiwa kependudukan, antara lain perubahan alamat, pindah datang untuk menetap, tinggal terbatas, serta perubahan status orang asing tinggal terbatas menjadi tinggal tetap dan peristiwa penting, antara lain kelahiran, lahir, mati, kematian, perkawinan, dan perceraian, termasuk pengangkatan, pengakuan, dan pengesahan anak, serta perubahan status kewarganegaraan, ganti nama dan peristiwa penting lainnya yang dialami oleh seseorang merupakan kejadian yang harus dilaporkan karena membawa implikasi perubahan data identitas atau surat keterangan kependudukan. Untuk itu, setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting memerlukan bukti sah untuk dilakukan pengadministrasian dan pencatatan sesuai dengan ketentuan undang-undang. Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan pada pencatatan kelahiran bahwa setiap kelahiran wajib dilaporkan kepada instansi pelaksana di tempat terjadinya kelahiran paling lambat 60 enam puluh hari sejak kelahiran mencangkup seluruh wilayah administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI Bab V pencatatan Sipil Paragraf 1 Pasal 27, 28, dan Paragraf 2 Pasal 30 sd Pasal 33 menyatakan tentang: a. Pencatatan kelahiran di Indonesia; b. Pencatatan kelahiran di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; c. Pencatatan kelahiran di atas kapal laut atau pesawat terbang; Universitas Sumatera Utara d. Persyaratan dan tata cara pencatatan kelahiran; e. Pencatatan kelahiran yang melampaui batas waktu; f. Pencatatan lahir mati. Pendaftaran penduduk pada dasarnya menganut stelsel aktif bagi penduduk. Pelaksanaan penduduk didasarkan pada asas domisili atau tempat tinggal atas terjadinya peristiwa kependudukan yang dialami oleh seseorang danatau keluarganya. Pencatatan sipil pada dasarnya juga menganut stelsel aktif bagi penduduk. Selain itu, pelaksanaan pencatatan sipil didasarkan atas peristiwa, yaitu tempat dan waktu terjadinya peristiwa penting yang dialami oleh dirinya danatau keluarganya. Menurut Sudjarwo 2004:24, bahwa pelayanan administrasi kependudukan adalah pelayanan dibidang kependudukan yang diberikan oleh aparat pemerintah dan non pemerintah dari tingkat pusat sampai ketingkat desa atau kelurahan, RW dan RT. Misalnya, pengurusan izin nikah, KTP, surat keterangan dan kartu keluarga. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penertiban dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Administrasi kependudukan sebagai suatu sistem diharapkan dapat diselenggarakan sebagai bagian dari penyelenggaraan administrasi negara. Dari sisi kepentingan Universitas Sumatera Utara penduduk, administrasi kependudukan memberikan pemenuhan hak-hak administratif, seperti pelayanan publik serta perlindungan yang berkenaan dengan dokumen kependudukan, tanpa adanya perlakuan yang diskriminatif. Administrasi kependudukan diarahkan untuk: 1. Memenuhi hak asasi setiap orang dibidang administrasi kependudukan tanpa diskriminasi dengan pelayanan publik yang profesional;\ 2. Meningkatkan kesadaran penduduk akan kewajibannya untuk berperan serta dalam pelaksanaan administrasi kependudukan; 3. Memenuhi data statistik secara nasional mengenai peristiwa kependudukan dan peristiwa penting; 4. Mendukung perumusan kebijakan dan perencanaan pembangunan secara nasional, regional, serta lokal, dan; 5. Perumusan kebijakan dan perencanaan mendukung pembangunan sistem administrasi kependudukan. Administrasi kependudukan selain sebagai suatu sistem yang diharapkan dapat diselenggarakan sebagai bagian dari penyelenggaraan administrasi negara juga tidak melupakan fungsi untuk membantu masyarakat dalam pencatatan sipil khususnya pada pembuatan akta kelahiran. Dari segi kepentingan penduduk, administrasi kependudukan memberikan pemenuhan hak-hak administratif, seperti pelayanan publik serta perlindungan yang menggunakan indikator yang jelas dan terukur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara Penyelenggaraan administrasi kependudukan bertujuan untuk, antara lain: 1. Memberikan keabsahan identitas dan kepastian hukum atau dokumen penduduk untuk setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa yang penting yang dialami oleh penduduk; 2. Memberikan perlindungan status sipil penduduk; 3. Menyediakan data dan informasi kependudukan secara nasional mengenai penduduk dan pencatatan sipil pada berbagai tingkatan secara akurat, lengkap mutakhir, dan mudah diakses sehingga menjadi acuan bagi perumusan kebijakan dan pembangunan pada umumnya; 4. Mewujudkan tertib administrasi kependudukan secara nasional dan terpadu; 5. Menyediakan data penduduk yang menjadi rujukan dasar bagi sektor terkait dalam penyelenggaraan setiap kegiatan pemerintah; Secara keseluruhan, ketentuan yang diatur dalam Undang-undang No.232006 meliputi hak dalam kewajiban penduduk, penyelenggara dan instansi pelaksana penduduk, pencatatan sipil, data dan dokumentasi kependudukan. Pendaftaran pendudukan dan pencatatan sipil pada saat negara dalam keadaan darurat untuk pemberian kepastian hukum, dan perlindungan terhadap data pribadi penduduk. Untuk menjamin pelaksanaan undang- undang ini dari kemungkinan pelanggaraan, baik bersifat pidana, diatur juga ketentuan mengenai tata cara penyidikan serta mengenai sanksi administratif dan ketentuan pidana. Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Kebijakan e-KTP