Standart Operasional Prosedur SOP Pelaksanaan e-KTP

d Sebagai Petugas yang melayani kebutuhan wajib e-KTP yang datang ke kantor Kecamatan medan Sunggal seperti tata cara dan syarat pengurusan e-KTP. Informasi yang telah di sampaikan Camat beserta Seksi tata pemerintahan bahwa untuk tugas pokok fungsi tidak ada dalam peraturan, tugas tersebut dapat melalui camat yang mengikuti kegiatan e-KTP Seminar Sosialisasi bersama Pemko medan dan Dinas kependudukan Catatan sipil dan informasi yang di dapat camat segera di rapatkan bersama seksi tata pemerintahan dan petugas yang sudah di pilih menjadi Petugas Operator dan Petugas penerima Undangan juga disertakan kepling untung hadir, hal ini ikutnya serta kepling dapat disampaikan informasi langsung ke warga lingkungannya karena kepling aparat terdekat warga dan di dalam rapat tersebut sudah direncana apa saja semua peranan aparat petugas e-KTP, tata cara proses pengurusan dan Sosialisasi Informasi.

5.1.4 Standart Operasional Prosedur SOP Pelaksanaan e-KTP

Mekanisme Pemanggilan Penduduk Wajib e-KTP, Berikut adalah mekanisme pemanggilan penduduk wajib e-KTP : Kepala Dinas Disdukcapil kota Medan membuat menyerahkan data penduduk wajib KTP kepada Camat Camat menandatangani surat panggilan berdasarkan daftar penduduk wajib KTP yang diserahkan oleh Disdukcapil tersebut Universitas Sumatera Utara Sumber : Penelitian Pada kecamatan Medan Sunggal, januari 2013 Mekanisme Perekaman e-KTP di Kecamatan Medan Sunggal, Berikut merupakan tahap-tahap dalam pembuatan e-KTP, yaitu: a Pembacaan biodata; b Foto; c Perekaman tanda tangan; d Scan sidik jari;. e Scan retina mata; Pada sumber tabel diatas pada penelitian Kecamatan Medan sunggal, di sampaikan langsung juga oleh pernyataan oleh bapak Camat Medan : “iya, apa yang telah anda lihat tabelnya memang sesuai dengan realitas yang ada, program ini kan dari pusat, melalui pusat di turunkan kewenangan ke daerah melalui Dinas Pendudukan catatan sipil Kota Medan, lalu pada pemanggilan seluruh Camat se-kota medan pada seminar sosialisasi disitu lah dijelaskan dan di serahkan semua tanggung jawab tersebut ke Camat masing – masing” “Melalui mandat itu lah, saya berikan kewenangan pada Kasi tata Pemerintahan untuk membuat Petugas e-KTP dan di ikut sertakan setiap kepling pada program e-KTP, dalam hal itu lah proses e-KTP situ di jalankan, seperti yang di utarakan sebelumnya”Wawancara diolah 2013 Hal ini juga disampaikan kasi tata pemerintahan Kecamatan Medan Sunggal : “ya lihat dari data tabel itu yang memang benar, selanjutnya saya di berikan tugas untuk membentuk panitia petugas e-KTP dan disertai kepling, untuk melanjutkan prosesnya kepada masyarakat, khusus warga “Medan – Sunggal”Wawancara diolah 2013 Pernyataan juga disampaikan petugas operator e-KTP, Bapak Purba : Petugas di Kecamatan melalui Kepling menyampaikan surat Undangan kepada penduduk wajib KTP Universitas Sumatera Utara “benar proses kewenangan tabel memang begitu prosenya, melalui dari Camat kita membuat panitia petugas e-KTP yang terbagi 2, pertama petugas operator dan petugas penerima undangan. Setelah itu dilanjutkan prosesnya. Kita buat undangan, kita bagikan kepling masing – masing, setelah itu warga datang sesuai undangan dan ikuti prosesnya”Wawancara diolah 2013 Pelaksanaan kebijakan implementasi program e-KTP ini menurut Edward III ada dua cara untuk dapat mendongkrak kinerja birokrasi dalam pelaksanaan program e-KTP, yaitu Standard Operating Prosedures SOPs dan Fragmentasi yang dapat menjadi mekanisme dari kegiatan program e-KTP. Deskripsi mekanisme kegiatan program e-KTP dengan SOPs maksudnya adalah suatu kebijakan yang memungkinkan para pegawai atau pelaksana kebijakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatannya setiap hari sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Akan tetapi kenyataannya, untuk stakeholder tidak memiliki Standard Operating. Prosedures SOPs yang baku seperti layaknya sebuah organisasi yang berhubungan dengan orang banyak. Standart internal yang bersifat prosedural inilah yang disebut dengan Standard Operating Prosedures SOPs. Perumusan SOP menjadi relevan karena sebagai tolak ukur dalam melaksanakan program kerjanya. Secara konseptual prosedur diartikan sebagai langkah-langkah sejumlah instruksi logis untuk menuju pada suatu proses yang dikehendaki. Proses yang dikehendaki tersebut berupa pengguna-pengguna sistem proses kerja dalam bentuk aktivitas, aliran data, dan aliran kerja. Prosedur operasional standar adalah standar langkah-langkah sejumlah instruksi logis yang harus dilakukan berupa aktivitas, aliran data, dan aliran kerja. Dilihat dari fungsinya, SOP berfungsi membentuk sistem kerja dan aliran kerja yang teratur, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan; menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku; menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan kegiatan berlangsung; sebagai sarana tata urutan dari pelaksanaan Universitas Sumatera Utara dan pengadministrasian pekerjaan harian sebagaimana metode yang ditetapkan; menjalin konsistensi dan proses kerja yang sistematik; dan menetapkan hubungan timbal balik antara satuan kerja. Secara umum, SOP merupakan gambaran langkah-langkah kerja sistem mekanisme dan tata kerja internal yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan instansi pemerintah. SOP sebagai suatu dokumentasiinstrumen memuat tentang proses dan prosedur suatu kegiatan yang bersifat efektif dan efesien berdasarkan suatu standar yang sudah baku. Pengembangan instrumen manajemen tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa proses pelayanan di seluruh unit kerja pemerintah dapat terkendali dan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sedangkan istilah fragmentasi berkaitan dengan upaya penyebaran tanggung jawab kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas pegawai diantara beberapa unit. Fragmentasi dilakukan untuk mempermudah suatu kebijakan diimplementasikan, karena kebijakan tidak dapat dimobilisasi oleh satu individu saja, maka dari itu dilakukan fragmentasi atau pembagian kewenangan agar tugas-tugas yang harus dilakukan tdak menumpuk pada satu orang saja, dan ini akan sangat berkaitan dengan aspek Standar Operasional Prosedur SOP dimana nantinya seluruh kinerja yang telah dilakukan stakeholder akan dinilai tingkat keefektifannya dan apakah sesuai dengan prosedur. Berdasarkan penjabaran analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan implementasi kebijakan e-KTP di Kecamatan memiliki prosedur yang telah ditentukan yang bertujuan agar program e-KTP dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

4.1.5 Pengawasan Monitoring