Perbuatan Menyalahgunakan Kewenangan Karena Jabatan Atau

75 pemberian hibah bantuan sosial yang diberikan pemerintah baik berupa uang maupun barang harus sesuai dengan Undang-Undang sebagaimana yang telah diatur. Apabila hibah bantuan sosial tersebut disalahgunakan dan tidak sesuai dengan peraturan yang ada, maka “perbuatan penyalahgunaan dana hibah bantuan sosial” telah memenuhi unsur “merugikan keuangan atau perekonomian negara”, karena tidaka sesuai dengan konsep dari dana bantuan sosial itu diberikan yang bersal dari APBD yaitu demi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Unsur Objektif Penyalahgunaan Dana Hibah Bantuan sebagai Tindak Pidana Korupsi dalam Pasal 3

a. Perbuatan Menyalahgunakan Kewenangan Karena Jabatan Atau

Kedudukan Menurut Prof.Jean Rivero dan Prof.Waline, pengertian penyalahgunaan kewenangan dalam Hukum Administrasi dapat diartikan dalam 3 wujud, yaitu: 90 1. Penyalahgunaan kewenangan untuk melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan kepentingan umum atau untuk menguntungkan kepentingan pribadi, kelompok atau golongan; 2. Penyalahgunaan kewenangan dalam arti bahwa tindakan pejabat tersebut adalah benar ditujukan untuk kepentingan umum, tetapi menyimpang dari tujuan apa kewenangan tersebut diberikan oleh Undang-Undang atau peraturan-peraturan lain; 90 http:www.hukumonline.comklinikdetaillt54fbbf142fc22arti-menyalahgunakan- wewenang-dalam-tindak-pidana-korupsi Universitas Sumatera Utara 76 3. Penyalahgunaan kewenangan dalam arti menyalahgunakan prosedur yang seharusnya dipergunakan untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi telah menggunakan prosedur lain agar terlaksana; Penyalahgunaan Dana hibah bantuan sosial juga telah memenuhi unsur “penyalahgunaan kewenangan yang ada padanya” karena sesuai dengan pasal 22 ayat 1 Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 hibah bantuan sosial diberikan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat tertentu. Dan peggunaan bantuan sosial itu pun diatur dalam pasal 24 ayat 6 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 yaitu ; rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, pemberdayaan sosial, jaminan sosial, penanggulangan kemiskinan, dan penanggulangan bencana. Dapat disimpulkan dari semua uraian unsur diatas, perbuatan penyalahgunaan Dana Hibah Bantuan Sosial merupakan salah satu bentuk dari tindak pidana korupsi. Karena telah memenuhi unsur objektif Pasal 3 Undang- Undang No.31 Tahun 1999 Jo. Undang-undang No. 20 Tahun 2001 “menyalahgunakan kewenangan, kesempatan dan sarana yang ada padanya”. Yaitu dengan menggunakan dana hibah bantuan sosial tersebut tidak seusai dengan diperuntukkan seharusnya sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Perbuatan terdakwa H.Dasni Yuzar, dimana bertindak sebagai pemilik dan pengurus Yayasan Cakradonya, menggunakan dana hibah yang diterima Yayasan Cakradonya dari Pemerintah Daerah bukan untuk pembangunan sport center Universitas Sumatera Utara 77 melainkan untuk keperluan pribadi terdakwa. Terdakwa Dasni Yuzar ialah orang yang berwenang dan memiliki kekuasaan pada Yayasan Cakradonya, maka unsur “menyalahgunakan kewenangan karena jabatan atau kedudukan telah terpenuhi. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam UUD 1945 ditegaskan bahwa Negara Indonesia berdasarkan atas hukum Rechtstaat, tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka Machtstaat. Ini berarti bahwa Republik Indonesia adalah negara hukum 1 yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, menjunjung tinggi hak asasi manusia, dan menjamin semua warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan serta wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Hukum menetapkan apa yang harus dilakukan dan atau apa yang boleh dilakukan serta yang dilarang. Sasaran hukum yang hendak dituju bukan saja orang yang nyata-nyata berbuat melawan hukum 2 , melainkan juga perbuatan hukum yang mungkin akan terjadi dan kepada alat perlengkapan negara untuk bertindak menurut hukum. Sistem bekerjanya hukum yang demikian itu merupakan salah satu bentuk penegakan hukum. 1 M. Hadjon Philipus, Kedaulatan Rak yat ,Negara Huk um dan Hak -hak Asasi Manusia, Kumpulan Tulisan dalam rangk a 70 tahun Sri Soemantri Martosoewignjo, Jakarta: Media Pratama,1996, hlm.72, Negara Hukum adalah negara yang mengambil tindakan didasarkan pada aturan hukum yang telah ada, jadi dalam Tugas Negaraadalah menjalankan kesadaran hukum berdasarkan hukum yang berlaku yang harus ditaati oleh seluruh warga negara tersebut . 2 Putusan Mahkamah Konstitusi No. 003PUU-IV2006 tentang Pengujian Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan khusus mengenai poni “Unsur Melawan Hukum”. Pasal 2 ayat 1 tersebut memperluas kategori unsur “melawan huk um”, dalam hukum pidana, tidak lagi hanya sebagai formale wederrechtelijkheid melainkan juga dalam arti materiele wederrechtelijk heid. Penjelasan Pasal 2 ayat 1 kalimat bagian pertama tersebut berbunyi, “yang dimaksud dengan secara melawan hukum dalam pasal ini mencakup perbuatan melawan hukum dalam arti formil maupun dalam arti materiil, yakni meskipun perbuatan tersebut dianggap tercela karena tidak sesuai dengan rasa keadilan atau norma -norma kehidupan sosial dalam masyarakat, maka perbuatan tersebut d apat dipidana” Universitas Sumatera Utara