Memperkaya diri sendiri atau orang lain Dapat Merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara

123 Rp 100.000.000,- seratus juta rupiah; Rp 200.000.000,- untuk membeli kain sarung dan uang meugang anak yatim; Rp 175.000.000,- seratus tujuh puluh lima juta rupiah untuk membayar sisa harga tanah yang dibeli istri terdakwa kepada Faisal Matriadi; Rp 125.000.000,- seratus dua puluh lima juta rupiah untuk membayar alat berat; Rp 400.000.000,- empat ratus juta rupiah untuk mengganti uang terdakwa yang telah digunakan untuk melaksanakan pekerjaan land clearing. Sebagaimana yang telah tertuang pada naskah perjanjian hibah antara Pemerintah Aceh dengan Yayasan Cakradonya tanggal 23 juli 2010 pada pasal 2, yaitu untuk pembangunan sport center. b. Tidak menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana c. Tidak mengembalikan sisah dana ke kas umum daerah Perbuatan terdakwa tersebut pada point a juga telah bertentangan dengan Pasal 25 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Undang-Undang tentang Yayasan. Dengan demikian perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur melawan hukum.

3. Memperkaya diri sendiri atau orang lain

Perbuatan memperkaya diri dalam Pasal 2 ayat 1 undang-undang No. 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo. Undang-undang No. 20 tahun 2001 mengandung tiga perbuatan, yakni memperkaya diri sendiri, memperkaya orang lain, dan memperkaya suatu korporasi. Dalam posisi kasus di atas, bahwa perbuatan melawan hukum yang dilakukan bertujuan untuk Universitas Sumatera Utara 124 memperkaya perseorangan H.Dasni Yuzar yang memperoleh atau menambah kekayaannya sendiri. Terdakwa melakukan kegiatan usahanya dengan melanggar isi perjanjian dan peraturan yang berlaku untuk mendapatkan keuntungan yang dapat menambah kekayaannya.

4. Dapat Merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara

Kalimat Dapat merugikan keuangan negara, menunjukkan bahwa untuk dapat membuktikan terjadinya tindak pidana korupsi bisa dilihat dari ada atau tidaknya kerugian keuangan negara atau perekonomian negara yang timbul akibat perbuatan tersebut. Pemerintah Provinsi Aceh dalam hal ini memberikan bantuan dana hibah ialah demi menunjang terselenggaranya program kerja pemerintah Aceh, yaitu pembangunan untuk kebutuhan masyarakat. Dari perbuatan terdakwa H.Dasni Yuzar yang telah menyalahgunakan dana hibah bantuan sosial yang di terima Yayasan Cakradonya sebesar Rp 1000.000.000,- satu milyar rupiah dimana isi perjanjian ialah untuk membangun sport center bagi masyarakat Lhokseumawe. Perbuatan terdakwa tersebut telah mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 1000.000.000,- satu milyar rupiah. Dengan demikian unsur merugikan negara telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum. Menurut analisis Penulis, jika melihat kedua Dakwaan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum terhadap Terdakwa yaitu pada Pasal 2 ayat 1 maupun pada Pasal 3 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 adalah sama- sama “melakukan tindak pidana Universitas Sumatera Utara 125 korupsi”. Putusan Hakim yang memvonis bebas terdakwa H.Dasni Yuzar pada putusan Nomor: 55Pid.Sus-TPK2014PN Bna tidaklah tepat. Karena hakim tidak mempertimbangkan fakta-fakta yang terungkap di pengadilan dan unsur-unsur yang terpenuhi pada pasal 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 sebagaiman yang telah diuraikan penulis. Hakim tidak mempertimbangkan pasal 25 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 6 3 Tahun 2008 “Bantuan Negara yang diterima oleh Yayasan dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung atau tidak langsung Pembina, Pengawas, Pengurus dan Pihak lain”. Maka dari itu seharusnya Hakim dalam perkara ini memvonis bersalah terdakwa H.Dasni Yuzar karena perbuatan terdakwa dengan menyalahgunakan dana hibah yang diberikan pemerintah kepada Yayasan Cakradonya ialah telah memenuhi unsur “melawan hukum” dan “memperkaya diri sendiri atau orang lain” yang terdapat pada Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sesuai dengan dakwaan subsidair Jaksa Penuntut Umum. Universitas Sumatera Utara 126 BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan