71
Jika melihat pengertian diatas, maka pelaku tindak pidana korupsi dapat disimpulkan menjadi orang perseorangan selaku manusia pribadi dan korporasi.
Pasal 1 ayat 1 Undang-undang No.31 Tahun 1999 Jo UU No. 20 tahun 2001 juga menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan korporasi adalah berupa
kumpulan orang atau harta kekayaan terorganisasi baik badan hukum maupun bukan badan hukum.
Penerima dana hibah bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah ialah sebagaimana yang telah ditetapkan pada pasal 1 ayat 14 Permendagri Nomor 32
Tahun 2011 “Hibah adalah pemberian uangbarang atau jasa dari pemerintah daerah
kepeada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah
ditetapkan peruntukkannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak
secara terus
menerus yang
bertujuan untuk
menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.”
Pemerintah dana hibah bantuan sosial yang melakukan tindak pidana korupsi perbuatan penyalahgunaan dana hibah bantuan sosial, dapat diminta
pertanggungjawabann ya karena telah memenuhi unsur “setiap orang”.
b. Unsur Memperkaya Diri Sendiri Atau Orang Lain Atau Suatu
Korporasi
Unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dapat dilihat pertama sekali dari istilah “memperkaya” sebagai suatu bagian inti
bestanddeel, dan merupakan istilah yang baru dalam hukum pidana Indonesia
Universitas Sumatera Utara
72
sehingga dalam KUHP tidak terdapat pengaturannya. Akan tetapi dalam Pasal 368, 369, 378 KUHP ada unsur “menguntungkan diri sendiri atau orang lain”
yang dialakukan dengan cara melawan hukum dan bukanlah unsur tingkah laku, tetapi unsur yang dituju oleh batin atau kesalahan dalam bentuk maksud. Jadi
kehendak dalam melakukan perbuatan memaksa seperti yang ada dalam Pasal 368 dan 369 KUHP atau melakukan perbuatan menggerakkan. Pasal 378 KUHP
ditujukan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan cara melawan hukum yang bersifat subjektif.
Para ahli sepakat bahwa unsur “menguntungkan diri” yang terdapat dalam ketiga Pasal Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP yaitu Pasal 368,
369, dan 378 KUHP ini adalah sebagai “memperoleh atau menambah kekayaan dari yang sudah ada”. Dalam salah satu putusannya 2411950 Hoge Raad
menyatakan bahwa “si pelaku haruslah mempunyai maksud memperoleh keuntungan berarti memperoleh kekayaan, dalam hal ini keuntungan dihubungkan
dengan kekayaan materil, bukan keuntungan yang berbentuk immaterial, misalnya kepuasan batin ketika mendapat penghargaan.
86
Dalam Penjelasan Pasal 1 ayat 1 sub a Undang-undang No.3 tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang dimaksud dengan
unsur “memperkaya diri sendiri” atau “orang lain” atau “suatu badan” jika dihubungkan dalam Pasal 18 ayat 2 maka akan ada kewajiban bagi terdakwa
pelaku tindak pidana korupsi untuk mengumumkan atau memberikan keterangan tentang sumber-sumber kekayaan yang dimilikinya sehingga dengan demikian
86
Adami Chazawi, Op.Cit.hlm.37.
Universitas Sumatera Utara
73
kekayaan yang tidak seimbang dengan penghasilannya atau penambahan kekayaan tersebut dapat digunakan untuk memperkuat keterangan saksi dalam
persidangan terdakwa telah melakukan tindak pidana korupsi. Penyalahgunaan Dana Hibah Bantuan Sosial dapat dikategorikan sebagai
suatu tindak pidana korupsi apabila telah memenuhi unsur “memperkaya diri sendiri atau orang lain”, maksutnya ialah dana hibah bantuan sosial tersebut telah
digunakan menjadi keuntungan pribadi ataupun orang lain dan tidak sesuai dengan tujuan awal dari dana hibah bantuan sosial itu di peruntukkan.
Sebagaimana yang dimaksudkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan bantuan Sosial yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah menyatakan : “Hibah adalah pemberian uangbarang dari pemerintah daerah kepada
pemerintah atau
pemerintah daerah
lainnya, perusahaan
daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah
ditetapkan peruntukkannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak
secara terus
menerus yang
bertujuan untuk
menunjang penyelenggaraan urusa pemerintah daerah”
c. Unsur Dapat Merugikan Keuangan Negara Atau Perekonomian