BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Mitra Kerinci adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang memproduksi green tea. Kondisi proses produksi yang
terjadi dipabrik saat ini adalah banyaknya produk akhir yang tidak sesuai dengan kualitas yang diinginkan perusahaan dan faktor utama penyebab penyimpangan
kualitas produk tersebut disebabkan oleh pengaturan setting mesin pengolahan green tea yang tidak tepat. Pengaturan setting mesin yang dilakukan dilantai
produksi berdasarkan perintah dari mandor produksi yang mengatur setting mesin sesuai dengan range yang ditetapkan oleh pabrik.Mandor mengatur berdasarkan
penilaian subjektif apakah nilai setting tersebut dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan range tersebut.
Kualitas fruity, sour, dry, smoky, dan overfire lebih banyak dihasilkan dibandingkan dengan kualitas strenght yang diakibatkan karena masalah setting
mesin tersebut. Strenght merupakan kualitas terbaik dari green tea dan produk dengan kualitas tersebut di eksport keluar negeri dengan harga yang jauh lebih
mahal bila dibandingkan dengan kualitas fruity, sour, dry, smoky, dan overfire. Teh dengan kualitas fruity, sour, dry, smoky, dan overfire merupakan teh yang
mengalami kecacatan akibat setting mesin yang tidak sesuai, dimana penentuan kualitas dari green tea dilakukan berdasarkan warna, bentuk, bau, tekstur, dan
rasa. Berikut ini adalah persentase output yang dihasilakan dari masing-masing
Universitas Sumatera Utara
kualitas berdasarkan penelitian awal yang dilakukan dan dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Persentase Output Masing-Masing
Kualitas Green Tea
Kualitas Persentase
Strenght 50.52
Fruity 12.37
Sour 14.43
Dry 8.76
Smoky 6.19
Overfire 7.73
Sumber: PT. Mitra Kerinci
Hal tersebut menunjukkan perlu adanya pengaturan setting mesin yang tepat sehingga diharapkan dapat mengurangi produk akhir yang berkualitas rendah
fruity, sour, dry, smoky, dan overfire. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan suatu penelitian
yang berguna untuk menetapkan titik optimum mesin yang dapat menghasilkan green tea dengan kualitas strength yang lebih banyak.Penelitian ini akan
menggunakan metode Response Surface Methodology untuk mendapatkan kondisi optimum dari setting mesin.
Response Surface Methodology merupakan sekumpulan teknik matematika dan statistika yang berguna untuk menganalisis permasalahan dimana beberapa
variabelindependen faktor-faktor mempengaruhi variabel respon dan tujuan akhirnya adalah untuk mengoptimalkan respon. Ide dasar metode ini adalah
memanfaatkan desain eksperimen dengan bantuan statistika untuk mencari nilai
Universitas Sumatera Utara
optimal dari suatu respon
1
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah green tea dengan kualitas rendah fruity,
sour, dry, smoky, dan overfire lebih banyak dihasilkan jika dibandingkan dengan green tea yang berkualitas strength. Hal ini terjadi karena pengaturan setting
mesin dapat dilakukan selama nilai tersebut masih berada pada range yang .Response Surface Methodology umumnya dapat
digunakan dalam penelitian untuk penentuan titik optimum pada setting mesin yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil produksi.
Penelitian dengan menggunakan metode Response Surface Methodology pernah dilakukan oleh Didik Wahyudi 2013 untuk menentukan kondisi yang
optimum pada kualitas warna minyak goreng. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah suhu, waktu, dan carbon activedengan tujuan untuk
mendapatkan kadar warna kuning dan merah yang diinginkan dengan biaya sama atau bahkan yang lebih rendah
Penelitian lain yang juga pernah menggunakan metode Response Surface Methodology dilakukan oleh Sitti Nurmiah 2014 untuk mengoptimalkan kondisi
pada proses pengolahan Alkali Treated Cottonii ATC. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah konsentras KOH, suhu, dan waktu proses sehingga
dapat menjadi sumber informasi sebagai data dasar dalam peningkatan skala untuk pengolahan ATC.
1.2. RumusanMasalahan