Pada tahun 2007 level eksekutif menyusun strategi PT Mitra Kerinci berfokus pada usaha penekanan harga pokok produksi, efisiensi bahan bakar
minyak dengan penggunaan alternatif bahan bakar dari cangkang kelapa sawit, mekanisasi pemetikan serta investasi pembangkit tenaga listrik tenaga hydro.
Sedangkan pada tahun 2008 dengan level eksekutif yang berbeda, strategi PT Mitra Kerinci fokus pada penekanan harga pokok produksi, peningkatan kualitas
grade teh, penerapan program lay off karyawan yaitu penggantian karyawan tetap menjadi karyawan kontrak serta alternatif bahan bakar hasil forestry utuk
strategi jangka menengah
2.4. Daerah Pemasaran
PT. Mitra Kerinci memiliki daerah pemasaran yang meliputi wilayah dalam negeri dan sebagian diekspor ke luar negeri seperti Taiwan, Moroko,
Malaysia Singapura, dan sebagian ke daerah Eropa.
2.5. Struktur Orgnisasi Perusahaan
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Universitas Sumatera Utara
Struktur Organisasi pada PT. Mitra Kerinci adalah struktur organisasi fungsional. Gambar struktur organisasi PT. Mitra Kerinci dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
DIREKTUR
KEPALA PRODUKSI
KEPALA TATA USAHA
KEPALA TANAMAN
ASISTEN TANAMAN
KARYAWAN KANTOR
MANDOR ASISTEN
PENGOLAHAN TATA USAHA
UMUM
MANDOR SITE MANAGER
KERANI PRODUKSI
KERANI TANAMAN
ASISTEN QUALITY
CONTROL KEPALA TEKNIK
Kepala QUALITY CONTROL
MANDOR SENIOR TEKNIK
ASISTEN MANAGER
TEKNIK
KARYAWAN LAB
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Mitra Kerinci
2.5.1. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab masing-masing pimpinan yang tercantum dalam struktur perusahaan adalah sebagai berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
1. Direktur
a. Merencanakan strategi perusahaan dan melaksanakannya untuk mencapai
tujuan perusahaan. b.
Menciptakan suasana yang baik dalam perusahaan sehingga para karyawan dapat melaksanakan kewajibannya dengan baik.
c. Memimpin, mendidik, mengarahkan, dan mengawasi pelaksanaan rencana
yang telah ditetapan. d.
Memberikan kekuasan kepada para manager dan kepala bagian yang ditunjuk.
e. Bertanggung jawab penuh atas kondisi dan kemajuan perusahaan.
2. Manager
a. Menandatangani dan mengecek dokumen formulir dan laporan sesuai
dengan prosedur yang berlaku. b.
Mengelola seluruh produksi yang dikirim dari kebun sesuai dengan kapasitas optimal pabrik dan menghasilkan produk yang berkualitas sesuai
dengan standart yang telah ditetapkan nasional maupun internasional c.
Menyusun program kerja di kebun dan pabrik d.
Memberikan bimbingan pelatihan kepada anak buah guna mencapai tingkat batas minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan
mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan ketentuanperaturan yang berlaku di perusahaan.
3. Kepala Tanaman
a. Menetapkan jadwal pemberian pupuk
Universitas Sumatera Utara
b. Menetapkan jadwal pangkas pada tanaman teh.
c. Mempelajari dan berusaha meningkatkan kualitas tanaman teh agar lebih
sehat. 4.
Kepala Teknik a.
Melakukan replacement study terhadap fasilitas dibagian produksi. b.
Memberikan laporan tentang batas waktu dan pergantian ataupun perbaikan fasilitas produksi.
5. Kepala TU
a. Membuat draft rancangan kerja pabrik
b. Melakukan pembayaran kewajiban perusahaan terhadap pekerjaan dan
mitra kerja c.
Mengendalikan cash flow unit pabrik d.
Menyiapkan pengajuan permintaan barang ke kantor pusat sesuai permintaan unit pabrik
e. Melaksanakan pengadaan barang orderan pembelian lokasi unit pabrik
f. Menyiapkan laporan manajemen
6. Kepala Quality Control
a. Membuat draft rencana kerja bagian quality control
b. Melakukan rencana dan pembelajaran dalam peningkatan kualitas teh
7. Kepala pengolahan
a. Menandatangani bon permintaan barang setelah dibuat oleh asisten
pengoahan b.
Memeriksamenyetujui buku asisten LM-62 dan LM-68C
Universitas Sumatera Utara
c. Mengawasi dan koordinasi dengan bagian terkait prihal pekerjaan
penerimaan, pengiraban dan penurunan pucuk segar 8.
Asisten Tanaman a.
Memberikan tugas terhadap Mandor dan divisi kebun b.
Mengendalikan kegiatan operasional kebun c.
Mengontrol pelaksanaan setiap kegiatan pada tanaman kebun 9.
Asisten Manager Teknik a.
Melakukan tindakan perbaikan dan pergantian terhadap fasilitas produksi sesuai dengan hasil replacement study.
b. Bertanggung jawab kepada kepala produksi atas kelayakan fasilitas
produksi 10.
TU Umum a.
Membantu KTU dalam membuat laporan administrasi dan laporan manajemen
b. Membantu KTU membuat laporan bulanan
c. Membuat laporan pembayaran kewajiban perusahaan terhadap pekerja
d. Menentukan jadwal pembayaran yang akan dilakukan perusahaan terhadap
pekerja 11.
Asisten Quality Control a.
Memberikan pembagian tugas kepada karyawan lab b.
Mengumpulkan semua data pengujian kualitas dari karyawan lab c.
Membantu kepala quality control dalam membuat laporan bulanan
Universitas Sumatera Utara
12. Asisten pengolahan
a. Membuat bon permintaan barang dan menerima barang sesuai dengan
permintaan b.
Memeriksa dan menyetujui buku absen pekerja dan jurnal mandor c.
Memeriksa dan menandatangani buku PB-20, AU 26-C, LM-62 dan membubuhkan paraf LM-RNI
d. Membuat buku asisten
e. Mengawasi pekerjaan penerimaan, pengiraban dan penurunan pucuk segar
13. Mandor Tanaman
a. Melaporkan kondisi tanaman kepada asisten tanaman.
b. Mengawasi pekerjaan kerani tanaman dalam hal pemberian pupuk,
pangkas dan kesehatan tanaman. 14.
Mandor Teknik a.
Mengoptimalkan kerja mesin dan peralatan. b.
Mengontrol dan melaksanakan perawatan mesin sesuai dengan perawatan mesin yang telah ditetapkan.
15. Karyawan Kantor
a. Membantu KTU dalam membuat laporan keuangan pabrik mulai dari
produksi, laboratorium dan kantor b.
Membantu KTU dalam melakukan administrasi 16.
Mandor Pengolahan a.
Mempersiapkan tenaga kerja dan alat-alat pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
b. Menerima barang yang sudah diminta dari kerani upahkerani produksi
atau asisten pengolahan c.
Membuat absensi pekerja pada buku mandor d.
Membuat buku jurnal dan memberikan tanda tangan e.
Membuat buku pintar mandor yang berisi 1
Nama anggota dan absensi 2
Jumlah pucuk yang diolah 3
WT yang digunakan, nomo WT, dan jam bongkar WT 17.
Kerani Tanaman a.
Memangkas tanaman sesuai dengan waktu yang ditentukan b.
Melakukan pengendalian gulma secara manual c.
Melakukan pengendalian hama d.
Memberikan pupuk secara berkala 18.
Karyawan Lab a.
Melakukan pengujian kualitas teh secara langsung b.
Mencatat hasil setiappengujian pada teh 19.
Kerani Produksi a.
Membantu asisten pengolahan dalam proses pengambilan barang di gudang sentral
b. Membuat laporan sesuai dengan laporan jurnal mandor senior
c. Mengirim laporan ke kantor sentral
d. Mengarsipkan dokumen-dokumen dengan baik dan rapi
Universitas Sumatera Utara
2.5.2 Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Tenaga kerja pada PT. Mitra Kerinci dibagi menjadi 2 yaitu tenaga kerja tidak tetapdan tenaga kerja tetap. Tenaga kerja tidak tetapdikhususkan untuk area
tanaman dan tenaga kerja tetap untuk kantor dan daerah produksi. Jumlah tenaga kerja pada PT. Mitra Kerinci dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Mitra Kerinci
Bagian Kerja Tenaga Kerja Tetap
Tenaga Kerja Tidak Tetap Kantor
40 -
Teknik 18
-
Quality Control 41
-
Pabrik Pengolahan 287
28
Tanaman 20
1077
Sumber: PT. Mitra Kerinci
Pengaturan jam kerja pada PT. Mitra Kerinci adalah: 1.
Bagian Kantor Untuk seluruh tenaga kerja bagian kantor, hari kerja adalah senin sampai
sabtu dengan jam kerja sebagai berikut: a.
08.00 – 11.30 WIB Waktu Kerja b.
11.30 – 13.00 WIB Waktu Istirahat c.
13.00 – 17.00 WIB Waktu Kerja 2.
Bagian Teknik a.
Kepala Teknik dan Asisten Teknik Hari kerja untuk kepala teknik dan asisten teknik adalah senin – sabtu
dengan jam kerja sebagai berikut. 1
08.00 – 11.30 WIB Waktu Kerja
2 11.30 – 13.00 WIB
Waktu Istirahat
Universitas Sumatera Utara
3 13.00 – 17.00 WIB
Waktu Kerja b.
Mandor Tenik Hari kerja untuk kepala mandor teknik adalah senin – minggu dengan
jam kerja sebagai berikut. 1
08.00 – 16.00 WIB Shiff I
2 16.00 – 24.00 WIB
Shiff II 3
24.00 – 08.00 WIB Shiff III
3. Quality Control
a. Kepala Quality Control dan Asisten Quality Control
Hari kerja untuk kepala quality control dan asisten quality control adalah senin – sabtu dengan jam kerja sebagai berikut.
1 08.00 – 11.30 WIB
Waktu Kerja 2
11.30 – 13.00 WIB Waktu Istirahat
3 13.00 – 17.00 WIB
Waktu Kerja b.
Karyawan Lab Hari kerja untuk karyawan lab adalah senin – minggu dengan jam kerja
sebagai berikut. 1
08.00 – 16.00 WIB Shiff I
2 16.00 – 24.00 WIB
Shiff II 3
24.00 – 08.00 WIB Shiff III
4. Pabrik Pengolahan
a. 08.00 – 16.00 WIB Shiff I
b. 16.00 – 24.00 WIB Shiff II
Universitas Sumatera Utara
c. 24.00 – 08.00 WIB Shiff III
5. Bagian Tanaman
Untuk seluruh tenaga kerja bagian tanaman, hari kerja adalah senin sampai sabtu dengan jam kerja sebagai berikut:
a. 08.00 – 11.30 WIB
Waktu Kerja b.
11.30 – 13.00 WIB Waktu Istirahat
c. 13.00 – 17.00 WIB
Waktu Kerja
2.6. Proses Produksi
Proses produksi untuk pengolahan yang dilakukan oleh PT. Mitra Kerinci ada 2 yaitu pengolahan black tea dan green tea. Proses pengolahan black tea
dimulai dari proses penimbangan, pelayuan, penggulungan, pengeringan, mydelton, vibro, sortir, winover, colour seperator, dan selanjutnya menjadi teh
jadi. Proses pengolahan green tea dilakukan dari proses penimbangan, pelayuan cepat, penggulungan, pengeringan I, pengeringan II, chota, mydelton, stalk
seperator, winower, dan selanjutnya menjadi teh jadi. Rincian dari kedua proses pengolahan teh adalah:
1. Black Tea Teh Hitam
Tahapan proses pengolahan teh hitam adalah: a.
Penimbangan Pucuk daun teh segar yang di terima di pabrik berasal dari kebun LIKI
PT. Mitra Kerinci. Pucuk daun teh segar di angkut dari perkebunan dibawa kepabrik dengan menggunakan truk dan di stasiun ini pucuk daun
Universitas Sumatera Utara
teh segar ditimbang bersama dengan pengangkutnya truk pada jembatan timbang.
b. Penerimaan daun teh segar
Pada stasiun penerimaan pucuk daun teh segar dilakukan pembongkoran pucuk dan kemudian pucuk daun teh dibawa ke WT Whitering Trought
menggunakan monorail. Kapasitas angkut monorail adalah satu fishing net atau setara dengan 25-35 Kg per monorail
c. Pelayuan
Pucuk daun teh dibawa ke ruang WT Whitering Trought menggunakan monorail. Proses pelayuan dilakukan dengan menggunakan udara segar
yang bersumber dari blower. Lama proses pelayuan adalah 16-20 jam dengan kriteria pucuk bila digenggam lemas dan tidak patah serta bila
dibuat kepalan dan dilempar tidak buyar. Proses pelayuan dilakukan dengan pembalikan pucuk kurang lebih 4 – 6 jam setelah dialiri udara
segar. Pembalikan pucuk dilakuakan mulai dari ujung WT ke arah blower dan serentak di kedua sisi. Proses selanjutnya adalah turun layu dimana
pucuk daun teh yang telah layu dengan kadar air 43 di masukkan ke dalam keranjang dan dibawa ke mesin OTR Open Top Roller
menggunakan monorail. d.
Penggilingan Proses penggilingan pertama dilakukan menggunakan mesin OTR Open
Top roller selama 90 menit selanjutnya dilakukan sortasi basah ayak dengan mesin DIBN selama 12 menit. Hasil ayakan I bubuk I
Universitas Sumatera Utara
ditampung dalam baki aluminium dan diangkut menggunakan trolley dan dibawa ke ruang fermentasi oksidasi enzimatis. Sisa ayakan I akan
dilakukan penggilingan II pada mesin PCR selama 30 menit dan selanjutnya diayak dengan mesin DIBN untuk menghasilkan bubuk II.
Sisa ayakan II akan dilakukan penggilingan III pada mesin rotorvane 15 dan selanjutnya diayak pada mesin DIBN untuk menghasilkan bubuk III.
Sisa ayakan III akan dilakukan penggilingan IV pada mesin rotorvane 8 dan selanjutnya diayak pada mesin DIBN untuk mengasilkan bubuk IV.
bubuk II, III, dan IV selanjutnya akan dibawa ke ruang fermentasi menggunakan trolley.
e. Fermentasi
Proses fermentasi dilakukan di atas tambir dengan kelembaban ruangan 92-98 yang diatur menggunakan humidifier dengan suhu 23-25 0C.
Waktu proses fermentasi 100-150 menit. f.
Pengeringan Pengeringan dilakukan dengan mesin TSD Two Stage Drier dengan
sumber energi yang diteruskan dari mesin HE Heat exchanger. Pengeringan dilakukan dengan suhu 50 – 55 0C mesin TSD dan 90 – 115
0C mesin HE. Kadar air dari proses pengeringan adalah 4 . Bubuk kering yang keluar dari mesin TSD didinginkan dan dihamparkan dilantai
dan selanjutnya dimasukkan ke dalam karung dan ditimbang kemudian dibawa ke ruang sortasi.
g. Sortasi
Universitas Sumatera Utara
Sortasi dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan pertama dilakukan pada mesin mydelton. Hasil bubuk dari mesin TSD dituangkan ke bak
conveyor untuk di ayak pada mesin mydelton. Hasil dari mesin mydelton di bawa ke mesin vibro menggunakan bak conveyor untuk dilakukan
pembersihan serat. Bahan yang telah bersih dari serat dimasukkan ke mesin indian sortir menggunakan bak conveyor dan hasil dari mesin
indian sortir akan keluar melalui corong. Bubuk teh yang tidak keluar melalui corong mesin indian sortir akan diteruskan malalui bak conveyor
ke mesin chota shiefer. Hasil pada mesin chota shiefer akan keluar melalui corong. Bubuk teh yang tidak keluar melalui corong mesin chota
shiefer akan diteruskan ke mesin winower melalui bak conveyor. Hasil pada mesin winower yang sesuai berat jenisnya akan keluar melalui
corong. Bubuk teh yang tidak keluar melalui corong mesin winower akan diteruskan kes mesin Colour Separator melalui bak conveyor. Hasil pada
mesin Colour Separator akan keluar melalui corong. Bubuk teh yang tidak keluar melalui corong mesin Colour Separator akan diteruskan kes
mesin Cutter melalui bak conveyor. Hasil pada mesin Cutter akan keluar melalui corong.
h. Pengepakan
Pengepakan bubuk teh dilakuakan dengan menggunakan karung plastik dan paper sack yang telah diberi marka standar. Pengepakan dilakukan
berdasarkan grade bubuk teh. 2.
Green Tea Teh Hijau
Universitas Sumatera Utara
Tahapan pengolahan teh hijau adalah: a.
Penimbangan Pucuk daun teh segar yang di terima di pabrik berasal dari kebun LIKI
PT. Mitra Kerinci. Pucuk daun teh segar di angkut dari perkebunan dibawa kepabrik dengan menggunakan truk dan di stasiun ini pucuk daun
teh segar ditimbang bersama dengan pengangkutnya truk pada jembatan timbang.
b. Pembongkaran Pucuk
Pucuk daun teh yang telah ditimbang diturunkan dari truk pengangkut dan selanjutnya dinaikkan ke monorail dan dibawa ke WT. Dalam WT
pucuk daun teh akan dikirim keblower. c.
Pelayuan dan Pendinginan Pucuk daun teh yang telah dikirab ke arah blower selanjutnya akan
dinaikkan ke conveyor untuk masuk ke mesin Rotary paner RP. Mesin bekerja dengan bantuan tungku kayu bakar untuk memutar silinder
mesin. Kriteria hasil pelayuan yang baik adalah: 1
Pucuk matang layu bewarna hijau kekuningan 2
Apabila diremas saling melengket 3
Ujung pucuk muda jika dipatahkan lemas dan lentur 4
Aroma segar dan tidak berbau asap 5
Apabila pucuk layu saling digosokkan tidak mengeluarkan cairan Proses pendinginan dilakukan setelah proses pelayuan dengan
menggunakan mesin pendingin glebegcolling conveyor.
Universitas Sumatera Utara
d. Penggulungan Pucuk Layu
Pucuk layu yang telah dingin dimasukkan ke dalam mesin OTR Open Top Roller untuk dilakuakn proses penggulungan pucuk. Pengisian
gilingan dilakukan dalam kondisi diam dan diisi sepertiga dari volume gilingan, kemudian mesin diputar.
e. Pengeringan
Pengeringan pertama dilakukan dengan mesin Endless Chain Pressure ECP dengan pemanas dari mesin HE Heat Exchanger. Hasil
penggulungan dimasukkan ke mesin ECP secara kontinu dan teratur sampai penuh. Pengeringan dilakuakn hasil kadar air 38 – 42 . Hasil
ECP akan diangkut ke mesin Boll tea dengan berat 200-600 Kg, selanjutnya mesin boll tea akan berputar untuk melakukan proses
pengeringan selama 14 jam sampai kadar air 5 . f.
Sortasi Sortasi dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan pertama dilakukan
pada mesin chota shifter. Hasil bubuk dari mesin boll tea dituangkan ke karung dan dibawa menggunakan trolley ke conveyor input mesin chota
shifter. Hasil dari mesin chota shifter di bawa ke mesin mydelton ekstraktor menggunakan bak conveyor untuk dilakukan pembersihan
serat. Bahan yang telah bersih dari serat dimasukkan ke mesin stalk seperator menggunakan bak conveyor dan hasil dari mesin indian sortir
akan keluar melalui corong. Bubuk teh yang tidak keluar melalui corong mesin stalk seperator akan diteruskan malalui bak conveyor ke mesin
Universitas Sumatera Utara
Penimbangan Pembongkaran
Pucuk Pelayuan
Pendinginan Penggulungan
Pengeringan 1 Pengeringan 2
Sortasi
Pengepakan
Kadar air 74
Kadar air 60
Kadar air 50 Kadar air 40
Kadar air 5 Kadar air 60
suction winower. Hasil pada mesin suction winower akan keluar melalui corong.
g. Pengepakan
Pengepakan bubuk teh dilakukan dengan menggunakan karung plastik dan paper sack yang telah diberi maka standar. Pengepakan dilakukan
berdasarkan grade bubuk teh. Aliran proses pengolahan green tea dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Aliran Proses Pengolahan Green Tea
Universitas Sumatera Utara
Material balance berdasarkan dari proses pengolahan dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Material Balance
Sumber: Hasil Penelitian
Green tea
dibagi menjadi 6 kualitas yaitu kualitas strength, fruity, sour, dry, smoky, dan overfire.Dasar yang digunakan untuk menentukan kualitas green
teaadalahsifat luar dan sifat dalam dari teh hijau. Karakteristik sifat luar yaitu warna tehkering hijau muda dan hijau kehitaman, ukuran homogen dan tidak
tercampurremukan, bentuk tergulung dan terpilin, aroma wangi sampai kurang wangi,dan tidak apek. Sedangkan karakteristik sifat dalam yaitu air seduhan
jernih,sedikit berwarna hijau atau kekuning – kuningan. Warna tersebut tetapwalaupun seduhannya sudah menjadi dingin. Rasa khas green tea sedikit
pahitdan lebih sepat dibanding teh hitam. Karakteristik dari masing-masing kualitas dapat dilihat pada tabel 2.3.
Stasiun Kerja Kadar
Air Kapasitas
Mesin Kg
Waktu Kerja Mesin
menit Jumlah
Mesin Total
ProduksiJa m
Output Mesin
KgJam
Pelayuan 60
100 30
8 1600
1376 Penggulungan
50 350
30 3
2100 1890
Pengeringan I 40
500 60
3 1500
1350 Pengeringan II
5 600
840 14
600 390
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3. Karakteristik Kualitas Green Tea
Karakteristik Kualitas
Strenght Fruity
Sour Dry
Smoky Overfire
Warna
Hijau Kehitaman
Hitam Kehijauan
Hijau Kekuningan
Kekuningan Kehitaman
Kuning Kecoklatan
Bentuk
Tergulung Sempurna
Tergulung Kurang
Tergulung Terpilin
Tidak Terpilin
Bubuk, Batang Serat
Bau Normal
Normal Normal
Kurang Normal
Kurang Normal
Tidak Normal
Tekstur
Padat Padat
Kurang Padat
Tidak Padat Tidak
Padat Sangat Rapuh
Rasa
Sepat yang kuat
Sepat Asam
Pahit Pahit
Sangat pahit Sumber: PT. Mitra Kerinci
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang