Langkah-langkah Desain Eksperimen Teori Desain Eksperimen

Taraf dari faktor dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif. Taraf dari faktor pupuk N yang terdiri dari nl= 30 kg Nha, n2 = 40 kg Nha, n3= 50 kg Nha disebut bersifat kuantitatif sedangkan taraf dari factor varietas padi yang terdiri dart vl= IR-38, v2 = IR-40, v3 = IR-42 disebut bersifat kualitatif. Pada percobaan faktorial, tiap satuan percobaan mendapat perlakuan kombinasi taraf dari dua faktor atau lebih sehingga pengaruh yang ditimbulkan oleh setiap faktor terhadap bahan percobaan dapat bersifat bebas dan tidak bebas.Dalam hal yang pertama, kedua factor disebut tak berinteraksi.sedang dalam hal kedua, kedua faktor disebut berinteraksi. Perlakuan-perlakuan yang dipilih untuk dicoba haruslah perlakuan yang layak dan masuk akal. Pemilihan perlakuan dalam merancang suatu percobaan harus dilandasi oleh teori yang kokoh sehingga perbedaan pengaruh yang diperoleh akan memberikan hasil yang berarti

3.7.7. Langkah-langkah Desain Eksperimen

Tindakan berikut merupakan tahapan yang harus diperhatikan dalam implementasi suatu eksperimen yaitu: 1. Mengenal dan menyatakan masalah Walaupun pernyataan ini cukup jelas tetapi dalam prakteknya sering tidak sederhana untuk merealisasikan bahwa suatu masalah membutuhkan adanya eksperimen serta tidak pula sederhana membentuk suatu pernyataan yang jelas dan dapat diterima secara umum dari masalah ini. Untuk itu biasanya Universitas Sumatera Utara memerlukan pendekatan tim engineer, penjamin mutu, pabrikasi pemasaran, manajemen, pelanggan, dan operator 2. Memilih faktor-faktor, taraf-tarafnya dan rentang-rentangnya Faktor dibedakan kedalam faktor desain potensial dan faktor gangguan.Faktor desain potensial adalah faktor yang mana peneliti menginginkan mengubah- ubahnya dalam eksperimen. Faktor jenis ini dibagi kedalam tiga kelompok, faktor desain faktor yang dipilih untuk dikaji didalam eksperimen, faktor konstan adalah variabel yang dapat mempengaruhi pada respon akan tetapi keberadaannya didalam eksperimen bukan menjadi perhatian utama, dan faktor yang memberikan variasi dikaitkan dengan unit eksperimen dan material yang tidak homogen. Faktor gangguan dikelompokkan menjadi faktor terkontrol, tidak terkontrol, dan noise, 3. Menentukan variabel respon Dalam memeilih variabel respon peneliti akan beranggapan bahwa variabel ini menyediakan informasi bermanfaat tentang proses yang sedang dipelajari. Sering kali rataan dan deviasi standar atau keduanya dari karakteristik yang diukur akan merupakan variabel respon. Mengukur kemampuan kekeliruan eksperimen adalah juga suatu faktor penting. Jika pengukuran kemampuan tidak cukup, hanya faktor-faktor yang relatif besar akan akan terdeteksi oleh peneliti atau boleh jadi penambahan ulangan akan diperlukan. Langkah point 1 sd 3 diatas merupakan proses yang cukup penting selanjutnya disebut sebagai perencanaan sebelum eksperimen. Universitas Sumatera Utara 4. Memilih desain eksperimen Jika perencanaan sebelum eksperimen sebelumnya telah dikerjakan dengan benar, langkah ini adalah relatif mudah.Pemilihan desain meliputi penentuan ukuran sampel banyaknya ulangan, pemilihan urutan pengerjaan yang sesuai dalam eksperimen, dan menentukan apakah perlu tidaknya pemblokan atau pembatasan pengacakan. 5. Menyelenggarakan desain eksperimen Didalam penyelenggaraan persiapan, pelaksanaan, pengontrolan, dan pencatatan atau pengukuran terhadap respon hasil eksperimen harus benar- benar dilakukan dengan serius, penuh ketekunan dan kesabaran agar hasil eksperimen menghasilkan data yang diharapkan. 6. Analisis data statistik Metode-metode statistik akan digunakan untuk menganalisis data sehingga hasil-hasil dan kesimpulan menjadi objektif. Terdapat beberapa paket software yang menyediakan analisis data , misalnya excel, Minitab, SAS, SPSS, Design Expert dan Matlab. 7. Menyimpulkan dan merekomendasikan Tatkala data telah dianalisis, peneliti harus menggambarkan kesimpulan praktis tentang hasil dan merekomendasikan suatu tindakan berikutnya.Metode- metode grafik sering digunakan pada tahap ini. Universitas Sumatera Utara BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian