Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

59 Dari gambar histogram dan kurva P-Plot diatas terlihat bahwa setelah data ditransformasi kedalam nilai Logaritma Natural data dalam penelitian ini sudah terdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat melalui gambar histogram dan Kurva P-Plot diatas. Pada gambar histogram, terlihat bahwa kemiringan kurva terlihat sudah relatif seimbang. Hal yang sama juga terlihat pada gambar kurva P- Plot, dimana titik-titik pada kurva P-Plot telah menyebar disekitar garis diagonal.

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Tujuan uji multikolinearitas menurut Ghozali 2005 adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat VIF antar variabel independen. Suatu data penelitian dikatakan tidak mengalami multikolinieritas apabila nilai VIF pada pengujian yang dilakukan dengan SPSS 10. Hasil pengujian multikolinieritas pada peneltian ini dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini. Tabel 4.2 Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 DPR .544 1.837 DER .862 1.160 CR .495 2.022 a. Dependent Variable: Ln_Harga Saham Universitas Sumatera Utara 60 Berdasarkan output SPSS diatas dapat terlihat bahwa nilai VIF masing- masing variabel 10. Dimana nilai VIF variabel independen dividend payout ratio DPR adalah sebesar 1,837 10. Nilai VIF variabel independen debt to equity ratio DER adalah sebesar 1,160 10. Juga nilai variabel independen current ratio CR adalah sebesar 2,022 10. Maka dapat dikatakan penelitian ini terbebas dari adanya uji asumsi klasik yaitu uji multikolinieritas.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Ghozali 2005 :11 menjelaskan uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel pengganggu dari suatu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya gejala heterokedasitas adalah dengan melihat pola gambar Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja serta penyebaran titik-titik data sebaliknya tidak berpola. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dibawah ini. Gambar 4.5 Pengujian Heteroskedastisitas Universitas Sumatera Utara 61

4.3.4 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Untuk mengetahui adanya autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson dengan kriteria menurut Sunyoto 2009:91. Suatu model dikatakan terbebas dari autokorelasi apabila nilai du d 4-du. Hasil olahan statistik uji Durbin Watson dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.3 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .443 a .196 .151 1.49839 2.004 a. Predictors: Constant, CR, DER, DPR b. Dependent Variable: Ln_Harga Saham Hasil pengujian pada tabel memperlihatkan nilai statistik Durbin - Watson sebesar 2,004. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel Durbin - Watson dengan nilai signifikansi 5, jumlah sampel adalah 57, jumlah variabel adalah 4 k = 4, maka dalam tabel nilai Durbin – Watson akan diperoleh nilai du = 1,7253 dan 4-du = 2.2747. Sehingga persamaannya akan menjadi 1,7253 2,004 2,2747. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian ini terbebas dari adanya autokoelasi. Universitas Sumatera Utara 62 4.4. Pengujian Hipotesis 4.4.1 Uji Analisis Linear Berganda

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 44 89

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 15

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 96

ANALISIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AKUNTANSI TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 1 115

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 26

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17