Koefisien Determinasi Pengujian Hipotesis 1 Uji Analisis Linear Berganda

64 saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 sebesar 0,324.

4.4.2 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen Lubis dkk, 2007:48. Koefisien determinasi dapat diketahui dengan mengolah data dengan menggunakan SPSS yang merupakan nilai R square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R square yang disesuaikan atau Adjusted R square karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Nilai R square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R square berkisar antara 0 sampai 1 Lubis dkk, 2007 : 48. Hasil pengujian koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.5 Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .443 a .196 .151 1.49839 a. Predictors: Constant, CR, DER, DPR b. Dependent Variable: Ln_Harga Saham Dari tabel 4.5 di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, sebagai berikut: a. Nilai R sebesar 0,443 yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara harga saham perusahaan manufaktur variabel dependen dengan kebijakan Universitas Sumatera Utara 65 dividen yang diproksikan melalui dividien payout ratio, leverage yang diproksikan melalui debt to equity ratio, serta likuiditas yang diproksikan melalui current ratio variabel independen sangat rendah yaitu sebesar 44,3. b. R Square sebesar 0,196 berarti 19,6 Harga Saham mampu diprediksikan oleh dividend payout ratio, debt to equity ratio, dan current ratio. Sisanya 80,4 oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. c. Nilai Adjusted R Square atau Koefisien Determinasi adalah 0,151 berarti 15,1 Harga Saham mampu diprediksikan oleh dividend payout ratio, debt to equity ratio, dan current ratio. Sisanya 84,9 oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. d. Ada dua pilihan, memakai R Square atau memakai Adjusted R Square. Apabila jumlah variabel lebih dari dua maka digunakan Adjusted R Square. Sehingga nilai yang digunakan sebagai koefisien determinasi adalah 15,1. 4..4.3 Uji Signifikan Parsial T-test Uji T bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen Lubis dkk, 2007 : 51. Hasil uji signifikansi parameter individual uji T dapat dilihat melalui uji regresi dengan menggunakan SPSS yaitu apabila p-value sig lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05 5 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara individual parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 66 Selain itu pengujian uji signifikansi parameter individual Uji T juga dapat dilihat melalui nilai T hitung nilai T tabel , maka terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil olahan SPSS untuk uji T adalah sebagai berikut : Tabel 4.6 Uji T Dari Tabel 4.6 di atas, maka kesimpulan dari Uji-t adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh kebijakan dividen terhadap Harga Saham Manufaktur yang terdafttar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Nilai signifikansi untuk variabel kebijakan dividen yang diproksikan melalui dividen payout ratio adalah sebesar 0,491 0,05, nilai t hitung untuk variabel kebijakan dividen yang diproksikan melalui dividend payout ratio= 0,693 dan t tabel untuk df= n-k = 53 di mana α = 5 sehingga diketahui nilai t tabel = 2,00574 maka t hitung t tabel 0,693 2,00574. Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa secara parsial kebijakan dividend yang diproksikan melalui Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 8.219 .248 33.095 .000 DPR .101 .146 .116 .693 .491 DER -.278 .118 -.313 -2.363 .022 CR .324 .202 .282 1.608 .114 a. Dependent Variable: Ln_Harga Saham Universitas Sumatera Utara 67 dividen payout ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dengan demikian H 1 ditolak. 2. Pengaruh Leverage terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang terfadtar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Nilai signifikansi untuk variabel Leverage yang diproksikan melalui debt to equity ratio adalah sebesar 0,022 0,05, Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel Leverage yang diproksikan melalui debt to equity ratio secara parsial berpengaruh negatif terhadap variabel harga Saham. Dengan demikian H 2 diterima. 3. Pengaruh likuiditas terhadap harga Saham Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Nilai signifikansi untuk variabel likuiditas yang diproksikan melalui current ratio adalah sebesar 0,114 0,05, nilai t hitung untuk variabel likuiditas yang diproksikan melalui current ratio = 1,608 dan t tabel untuk df= n-k = 53 di mana α = 5 sehingga diketahui nilai t tabel = 2,00574 maka t hitung t tabel 1,608 2,00574. Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa secara parsial likuiditas yang diproksikan melalui current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga Saham. Dengan demikian H 3 ditolak.

4.4.4 Uji Moderating

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 44 89

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 15

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 96

ANALISIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AKUNTANSI TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 1 115

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 26

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17