Likuiditas Tinjauan Teoritis .1 Pengertian Dividen

18 Peneliti memilih rasio Debt to Equity Ratio DER untuk mengukur leverage perusahaan. Hal ini dikarenakan variabel Debt to Equity Ratio DER menggambarkan bagaimana perbandingan pendanaan eksternal perusahaan dengan harga saham yang merupakan ekuitas dari pemegang saham. Dengan rasio ini investor akan mengetahui bagaimana kondisi financial leverage perusahaan. Semakin tinggi nilai DER maka diasumsikan perusahaan memiliki resiko yang semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya. Dalam penelitian Bambang 2001:238 utang jangka panjang dapat digunakan untuk membiayai perluasan perusahaan ekspansi atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar. Sehingga peneliti berkesimpulan bahwa Debt to Equity Ratio DER adalah rasio yang paling tepat untuk mengetahui financial leverage perusahaan terutama perusahaan manufaktur yang membutuhkan sumber pendanaan eksternal untuk ekspansi bisnis dan pembangunan pabrik yang membutuhkan modal yang besar.

2.1.8 Likuiditas

Likuiditas menurut Gitman 2009 adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat waktunya atau kemampuan perusahaan untuk menyediakan kas atau setara kas, yang ditunjukkan besar kecilnya aset lancar, yakni aset yang mudah diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan. Likuiditas perusahaan sering kali diukur menggunakan rasio lancar menunjukkan Universitas Sumatera Utara 19 kemampuan perusahaan mendanai operasional perusahaan dan melunasi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka memungkinkan pembayaran dividen dengan lebih baik pula Gitman 2009. Dalam penelitian Neveu 1985 dan Sutrisno 2003 berpendapat bahwa rasio likuiditas merupakan rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Rasio ini mengasumsikan bahwa aset lancar merupakan sumber uang utama untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio-rasio yang termasuk rasio likuiditas adalah : 1. Current ratio Current ratio merupakan perbandingan antara aset lancar dengan hutang lancar Munawir, 1979. Pemberi pinjaman umumnya mengharuskan memperoleh atau melanjutkan pinjaman Neveu, 1985. Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuiditas, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampulabaan perusahaan Sawir 2009:10. Apabila mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan current ratio sebagai alat pengukurnya, maka tingkat likuiditas atau current ratio suatu perusahaan dapat dipertinggi dengan cara Riyanto, 2001:28 : - Dengan utang lancar tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva lancar - Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah utang lancar Universitas Sumatera Utara 20 - Dengan mengurangi jumlah utang lancar sama-sama dengan mengurangi aktiva lancar Current ratio dapat dihitung dengan formula: Current ratio = 2. Quick ratio Quick ratio atau sering disebut acid-test ratio merupakan perbandingan aset lancar tanpa persediaan terhadap hutang lancar Munawir, 1997. Quick ratio mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendeknya dengan mengubah aset yang paling likuid menjadi uang kas. Standar quick ratio harus sama dengan atau lebih dari 1,0 Neveu, 1985. Dalam penelititan Sawir 2009:10 mengatakan bahwa quick ratio umumnya dianggap baik adalah semakin besar rasio ini maka semakin baik kondisi perusahaan. Quick ratio = 3. Cash ratio Cash ratio adalah rasio yang membandingkan antara kas dan aset lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Aset lancar yang bisa segera menjadi uang kas adalah efek atau surat berharga Sutrisno,2003. Cash ratio = 4. Warking capital to total assets, likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja netto. Warking capital to total assets = Universitas Sumatera Utara 21 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan current rasio. Current rasio merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya current liability melalui aset lancar yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi current ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi membayar kewajiban jangka pendeknya semakin baik.

2.1.9 Harga Saham

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 44 89

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 15

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 96

ANALISIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AKUNTANSI TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 1 115

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 26

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage, dan Likuiditas terhadap Harga Saham dengan Beta Saham sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17