21
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan current rasio. Current rasio merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya
current liability melalui aset lancar yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi current ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi membayar
kewajiban jangka pendeknya semakin baik.
2.1.9 Harga Saham
Harga saham adalah harga jual beli yang sedang berlaku di pasar efek yang ditentukan oleh kekuatan pasar dalam arti tergantung pada kekuatan
permintaan penawaran dan penawaran permintaan jual. Apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan, maka harga saham akan cenderung naik.
Apabila kelebihan penawaran, maka harga saham cenderung turun. Harga pasar saham juga menunjukkan nilai dari perusahaan itu sendiri.
Semakin tinggi nilai dari harga pasar saham suatu perusahaan, maka investor akan tertarik untuk menjual sahamnya. Bursa saham merupakan salah satu indikator
perekonomian suatu negara maka diperlukan suatu perhitungan tentang transaksi yang terjadi dalam bursa sepanjang periode tertentu. Perhitungan ini akan
digunakan sebagai tolak ukur kondisi perekonomian suatu negara. Untuk di negara Indonesia perhitungan tersebut adalah perhitungan Indeks Harga Saham
Gabungan IHSG.
Universitas Sumatera Utara
22
2.1.10 Beta Saham
2.1.10.1 Penjelasan Singkat Beta Saham
Beta merupakan indeks dari risiko sitematis karena kondisi pasar. Beta adalah sebuah ukuran volatilitas, atau risiko sitematis, dari keamanan atau
portofolio dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan investasi dan perdagangan saham di bursa, beta merupakan sebuah
indikator yang mencerminkan tingkat risiko yang terkandung dalam saham terhadap tingkat risiko pasar. Dengan mengetahui beta saham, investor bisa
mengukur tingkat sentivitas saham terhadap risiko pasar yang ada. Dengan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa beta saham
sebenarnya mencerminkan risiko yang melekat pada saham tersebut. Semakin tinggi nilai suatu beta saham, maka semakin besar pula tingkat risikonya. Falsafah
investasi menyatakan high risk high return, low risk low return, maka nilai beta saham yang tinggi juga menjanjikan imbal hasil yang tinggi pula. Dan apabila
nilai beta saham rendah, maka potensi imbal hasilnya juga rendah. Investor yang berharap mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar tentu akan lebih suka
mencari saham dengan beta tinggi. Tapi jika investor lebih mementingkan faktor keamanan investasi, maka ia akan cenderung untuk mencari saham dengan beta
rendah. Dalam penelitian Jones 2006:178 “beta a measure of valatility, or
relative systematic risk”. Yang mana pengertian votalitis yang dimaksudkan adalah sebagai fluktuasi dari return suatu sekuritas dalam suatu periode tertentu.
Jika fluktuasi return sekuritas secara statistik mengikuti fluktuasi return pasar,
Universitas Sumatera Utara
23
maka beta dari sekuritas tersebut bernilai 1. Misalnya apabila return pasar naik sebesar 5, maka investor akan mengharapkan kenaikan return sekuritasnya
sebesar 5 pula. Scott et al. 2008:201 yang menyatakan bahwa” a measure stock’s
volatility relative to an average stock ”. Sedangkan menurut Brealey,et.al
2006:290 yang mendefinisikan “beta is a sensitivity of a stock’s return to the return on the market portofolio” . Pendapat Ross et al.2008:431 beta adalah “the
amount of systematic risk present a particular risk asset relative to thet in an average risk asset
” . Sehingga dapat disimpulkan bahwa beta adalah pengukur volatilitas.
Mengetahui beta suatu sekuritas atau beta suatu portofolio merupakan hal yang penting untuk menganalisa sekuritas atau portofolio tersebut. Beta suatu
sekuritas menunjukkan risiko sistematis dari sekuritas tersebut yang tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Salah satu model yang sering digunakan untuk
mengestimasi beta suatu sekuritas atau portofolio adalah Contant Risk Market Model. Model ini sering digunakan karena kesederhanaan perhitungan, disebut
sederhana karena model ini digunakan untuk memprediksi beta satu sekuritas tanpa memperhatikan kondisi pasar yang ada. Adapun Constant Risk Market
model ini memiliki beberapa model yang sering digunakan yaitu : Model Indeks Tunggal, CPAM, dan APT. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model
CPAM.
Universitas Sumatera Utara
24
2.1.10.2 Penggunaan Analisa Beta untuk Investasi Saham
Para ahli berpendapat, bahwa dalam melakukan analisa terhadap suatu saham, biasanya akan didapati dua hal utama yang mempengaruhi perubahan
harga saham tersebut. Pertama adalah hal-hal yang berhubungan langsung dengan kondisi perusahaan itu sendiri seperti pertumbuhan laba yang kecil, proyek yang
tidak sesuai harapan, dan perubahan manajemen. Hal ini biasanya disebut dengan risiko yang tidak sitematis un systematic risk. Para ahli mengatakan dengan
melakukan diversifikasi terhadap jenis saham yang dibeli, maka “unsystematic risk
” akan bisa dikurangi atau dihilangkan. Risiko lain adalah risiko sitematis systematic risk atau dikenal juga
sebagai risiko pasar market risk. Pada kondisi ini pergerakan harga saham secara keseluruhan di dalam suatu pasar biasanya tergantung beberapa faktor eksternal
seperti kebijakan pemerintahan, suku bunga, resesi, dan sejenisnya. Hal ini biasanya juga dikenal sebagi sentimen pasar.
Namun, tingkat perubahan harga saham secara induvidual kadang- kadang tidak sama dengan pergerakan pasar secara keseluruhan. Beberapa harga
saham bergerak sejalan dengan pergerakan pasar, namun beberapa saham lainnya harganya bergerak lebih tinggi daripada pergerakan pasar, dan ada juga yang tidak
terlalu terpengaruh atau bergerak lebih rendah daripada pergerakan pasar. Analisa beta digunakan untuk mengukur harga suatu saham
dibandingkan dengan pergerakan pasar. Perhitungan nilai beta ini bisa dilakukan dengan mempergunakan analisa regresi.
Universitas Sumatera Utara
25
2.1.11 Teori yang Digunakan 2.1.11.1 Kebijakan Dividen