commit to user 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Surakarta, yang beralamat di Jalan Monginsidi No. 40 Surakarta. Sekolah ini di bawah pimpinan Drs. MH.
Thoyibun, SH.,MM., yang bertindak sebagai kepala sekolah yang membawahi kurang lebih 103 tenaga pengajar dan staf administrasi.
Penelitian ini dimulai tanggal 21 Agustus 2010 dan dilakukan selama 1 bulan atau selama 4 kali tatap muka, pada jam pelajaran Seni Rupa, yaitu pada
hari Sabtu jam ke 4 selama 90 menit.
B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Surakarta kelas X-4 semester I tahun ajaran 20102011, yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 20 siswa
perempuan dan 14 siswa laki-laki. Adapun alasan peneliti memilih sekolah ini sebagai lokasi penelitian
adalah: 1 Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah terbaik di Surakarta, dan juga memiliki prestasi yang baik, demikian juga dengan kualitas guru dan
siswa yang baik; 2 Siswa di sekolah tersebut belum pernah dipergunakan sebagai subjek penelitian sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian
ulang; 3 Sekolah tersebut merupakan sekolah yang mendukung untuk diadakannya penelitian.
Peneliti memilih kelas X-4 sebagai subjek penelitian karena menurut ibu Dra. DM. Krisbiyanti selaku guru mata pelajaran seni budaya dari keseluruhan
kelas X, kelas X-4 yang nilai rata-rata pada materi apresiasinya paling rendah diantara kelas X lainnya, yaitu hanya mencapai 76.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1.
Observasi, S. Margono 2005:158 berpendapat bahwa “Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang
tampak pada objek penelitian”. Jadi observasi merupakan pengamatan dan pendataan yang dilakukan pada obyek penelitian secara sistematik berurutan.
commit to user 42
Observasi, digunakan untuk mengamati kondisi awal sebelum dan pada saat diadakannya perbaikan pembelajaran apresiasi siswa terhadap batik Surakarta
yang dilakukan oleh guru dan siswa di kelas X-4 SMA Negeri 1 Surakarta dengan menggunakan media audio visual. Yang diamati selama observasi
berlangsung adalah kondisi nyata di lapangan, antara lain: a
Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi
sebelum perbaikan pembelajaran dengan media audio visual
b Sikap siswa selama proses pembelajaran apresiasi berlangsung, baik
sebelum maupun pada saat perbaikan pembelajaran dengan media audio
visual
c Proses pembelajaran apresiasi seni yang berlangsung sebelum dan pada
saat perbaikan pembelajaran dengan media audio visual
“Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan mengambil tempat duduk paling belakang. Dalam posisi itu, peneliti dapat secara lebih leluasa
melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar-mengajar siswa dan guru di kelas” Sarwiji Suwandi, 2008:65.
2. Wawancara, S. Margono 2005:165 berpendapat bahwa “Interviu
wawancara adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula”.
Wawancara dilakukan terhadap guru pelajaran seni budaya kelas X-4 dan beberapa siswa kelas X-4 SMA Negeri 1 Surakarta, di antaranya 1 siswa yang
memiliki nilai tertinggi, 1 siswa yang memiliki nilai sedang, dan 1 siswa yang memiliki nilai rendah. Wawancara dibedakan menjadi dua tahap. Tahap
pertama yaitu wawancara observasi awal. Wawancara ini dilakukan untuk menggali informasi tentang proses pembelajaran pada kondisi awal.
a Wawancara yang dilakukan terhadap guru berkenaan dengan:
1 Kondisi pembelajaran apresiasi seni rupan terapan daerah selama ini
2 Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam memberikan materi
apresiasi seni sebelum diadakannya perbaikan pembelajaran dengan media audio visual.
commit to user 43
3 Hambatan dan kesulitan yang dirasakan guru dalam proses
pembelajaran apresiasi selama ini. 4
Sikap siswa kelas X-4 selama proses pembelajaran apresiasi seni selama ini.
b Wawancara yang dilakukan terhadap siswa adalah meliputi:
1 Pendapat mereka tentang proses pembelajaran apresiasi seni terapan
daerah selama ini yang mereka rasakan. 2
Hambatan dan kesulitan yang mereka rasakan pada saat pembelajaran apresiasi seni disampaikan.
Tahap kedua yaitu wawancara pada saat setelah perbaikan tindakan dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menggali informasi secara langsung dari
narasumber tentang berjalannya proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual. Wawancara dengan guru dan siswa ini dilakukan untuk
mengetahui perkembangan pembelajaran apresiasi dengan media audio visual. Hasil wawancara sebelum perbaikan digunakan sebagai dasar untuk
menentukan tindakan dan solusi yang dilakukan dalam memecahkan masalah, sedangkan hasil wawancara setelah diadakan perbaikan digunakan sebagai
dasar untuk menentukan tindakan selanjutnya dan perbaikan media audio visual pada saat tahap analisis dan refleksi.
3. Tes, menurut S. Margono, 2005: 170 tes ialah “seperangkat rangsangan
stimuli yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka”. Tes
digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian ini tes yang diberikan adalah tes tulis esai. Tes
tulis diberikan kepada siswa setelah penyampaian materi dan dilakukan pada setiap pertemuan. Pemberian tes ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa
jauh hasil yang diperoleh siswa peningkatan pemehaman terhadap Batik Surakarta setelah pemberian tindakan perbaikan dalam kelas. Soal tes berisi
tentang materi yang sudah disampaikan melalui media audio visual berupa
pengetahuan tentang Batik Surakarta.
commit to user 44
4. Dokumentasi. Menurut S. Margono 2005:181 cara mengumpulkan data
melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang
berhubungan dengan masalah penelitian disebut teknik dokumenter. Dokumentasi yaitu mencari data dari dokumen atau arsip yang ada. Data
tersebut diperoleh dari:
a
Sekolah: berupa silabus pelajaran Seni Budaya
b Guru: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, buku panduan atau
materi pelajaran, hasil tugas dan daftar nilai siswa yang dimiliki guru baik sebelum dan setelah diadakan penelitian. Nilai siswa tersebut akan
dijadikan sebagai
tolok ukur
keberhasilan tindakan
perbaikan
pembelajaran menggunakan media audio visual. D.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Teknik deskriptif komparatif statistik deskriptif komparatif. Menurut Sarwiji 2008:70 teknik statistik deskriptif komparatif digunakan untuk data
kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antar siklus. Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap
siklus. Analisis data ini dilakukan dengan membandingkan hasil afektif dan kognitif siswa pada kondisi sebelum tindakan, setelah siklus I, dan setelah
siklus II. 2.
Teknik analisis kritis. Sarwiji juga mengungkapkan teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja
siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya
sesuai dengan siklus yang ada. Analisis data dilakukan bersamaan dan atau setelah pengumpulan data.
commit to user 45
E. Prosedur Penelitian