Kerangka berpikir UPAYA PENINGKATAN APRESIASI SENI BATIK SURAKARTA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJAR

commit to user 37 Dari hasil kedua penelitian di atas, dapat dikatakan bahwa dengan pembelajaran menggunakan media audio visual, dapat meningkatkan antusiasme siswa terhadap pembelajaran, selain itu pemahaman siswa terhadap materi juga meningkat. Hal ini sejalan dengan kebutuhan permasalahan penelitian ini yaitu apresiasi seni. Dalam kegiatan apresiasi seni membutuhkan pemahaman dan pengenalan lebih mengenai sebuah karya seni, sebelum akhirnya siswa dapat mengapresiasi karya seni tersebut dengan baik. Dengan demikian, peningkatan pemahaman siswa diasumsikan dapat ditingkatkan melalui pembelajaran menggunakan media audio visual. Peningkatan pemahaman siswa mengenai materi akan diikuti oleh peningkatan apresiasi seni siswa, sehingga pembelajaran menggunakan media audio visual dapat digunakan untuk meningkatkan apresiasi seni siswa. Peneliti menerapkan media audio visual ini untuk memberikan gambaran nyata dalam mengapresiasi karya seni rupa terapan daerah khususnya Batik Surakarta, sehingga melalui penggunaan media audio visual dalam pembelajaran dapat membantu siswa memahami materi apresiasi seni. Dengan menggunakan media audio visual sebagai salah satu solusi permasalahan dalam penelitian ini, diharapkan apresiasi seni siswa dapat meningkat dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

C. Kerangka berpikir

Belajar pada dasarnya merupakan suatu proses pemerolehan informasi keterampilan. Keberhasilan dalam belajar berhubungan dengan cara pengajaran dan seberapa besar ketertarikan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran apresiasi seni di sekolah merupakan pembelajaran yang melatih siswa dalam memahami dan menghargai dalam menanggapi karya seni rupa ciptaan siswa sendiri maupun karya seni rupa ciptaan orang lain. Apresiasi seni yang diberikan adalah karya seni terapan daerah setempat dalam hal ini adalah Batik Surakarta. Dengan demikian diharapkan siswa dapat mengenali jati diri bangsanya sejak dini, dan sebagai generasi penerus bangsa ia dapat ikut serta melestarikan seni dan kebudayaan bangsa. commit to user 38 Nilai rata-rata siswa kelas X-4 pada materi apresiasi seni adalah 76. Nilai ini sebenarnya sudah mencapai Standar KKM, yaitu 75. Hanya saja perolehan ini dirasa masih rendah karena nilai tersebut berbeda tipis dengan batas minimal ketuntasan belajar. Hal ini dikarenakan apresiasi siswa terhadap karya seni terapan daerah yaitu Batik Surakarta memang masih rendah, yang ditunjukkan dengan minimnya pengetahuan mereka tentang seni Batik Surakarta. Sebelumnya cara mengajar guru dalam pembelajaran apresiasi terhadap seni rupa terapan daerah setempat dalam hal ini batik Surakarta menurut siswa cukup menarik karena pemberian materi oleh guru disampaikan dengan gaya humoris. Hanya saja, karena kurang variasi dalam mengajar, pelajaran seni budaya dalam materi apresiasi seni terkesan membosankan. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan mengerjakan LKS pada proses pembelajarannya, sehingga siswa sering merasa bosan dan berakibat apresiasi siswa terhadap batik juga rendah. Di sisi lain pihak guru sendiri mengalami kesulitan dalam mengajarkan materi apresiasi terhadap batik kepada siswa. Kesulitan yang dihadapi guru disebabkan karena kurangnya ide guru dalam menciptakan strategi maupun media baru yang inovatif untuk proses pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti dan guru bekerjasama untuk mencari solusi yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran apresiasi terhadap Batik Surakarta di sekolah agar siswa lebih antusias sehingga apresiasi siswa dapat ditingkatkan. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan media dalam proses pembelajaran. Media yang dipilih yaitu media audio visual. Media ini dipilih karena guru belum pernah menggunakan media audio visual untuk pembelajaran sehingga memungkinkan siswa dan guru untuk melakukan pembelajaran dengan suasana dan cara yang berbeda. Selain itu, dengan menerapkan media audio visual dalam pembelajaran apresiasi seni, siswa akan mendapatkan pengalaman baru dalam belajar, khususnya belajar mengapresiasi karya seni. Dalam penelitian ini media audio visual yang digunakan adalah media slide suara dan film yang digabungkan untuk menayangkan pengetahuan dasar tentang batik Surakarta. commit to user 39 Adapun gambar alur kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 9. Kerangka Berpikir Pelajaran Seni Budaya di SMA Negeri 1 Surakarta Materi Apresiasi Seni Terapan Daerah Setempat Batik Surakarta Apresiasi seni siswa teerhadap karya seni terapan daerah setempat masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan nilai pada materi apresiasi seni sebanyak 14 siswa belum memenuhi standar KKM yaitu 75, sedangkan kemampuan siswa menunjukkan sikap menghargai karya seni rupa terapan daerah setempat masih rendah, yaitu sebanyak 15 siswa Proses pembelajaran apresiasi seni terapan daerah setempat yaitu Batik Surakarta berlangsung menarik dan meningkatkan antusias siswa dalam mengikuti pelajaran Hasil  Apresiasi seni siswa khususnya terhadap Batik Surakarta meningkat Indikator: 1. Minimal 80 siswa mampu menjelaskan dengan baik pengetahuan tentang karya seni terapan daerah setempat khususnya Batik Surakarta. 2. Minimal 80 siswa mampu menunjukkan sikap menghargai terhadap karya seni terapan daerah khususnya Batik Surakarta dengan baik Alternatif Solusi Tindakan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, pembelajaran apresiasi seni terapan daerah setempat yaitu Batik Surakarta dilakukan dengan menggunakan Media Audio Visual yang isinya tentang: sejarah munculnya Batik Surakarta, jenis-jenis batik berdasarkan proses pembuatannya, proses pembuatan batik, nama dan makna gambar pola batik, serta penggunaanya. Kondisi Awal  Masalah di lapangan : Siswa: - Siswa bosan dengan metode pembelajaran yang digunakan guru meskipun guru menyampaikan materinya dengan gaya humoris, namun bagi siswa metode yang digunakan guru kurang bervariasi, yaitu penyampaian materi dengan ceramah, kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan LKS, sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan sebanyak 15 siswa atau 44 dari 34 siswa yang tidak memperhatikan guru pada saat guru menyampaikan materi. Dibuktikan dengan siswa-siswa yang melakukan aktifitas lain selain memperhatikan guru. Diantaranya ada yang bercanda dengan dengan teman sebangkunya, bermain rubik, membuka situs facebook, melamun, dll. Dampak: - Proses pembelajaran apresiasi seni terapan daerah setempat kurang menarik dan terkesan monoton, yaitu penyampaian materi dengan ceramah, kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan LKS. Sehingga materi yang disampaikan oleh guru tidak dapat ditangkap dengan baik oleh siswa. Hal ini dibuktikan dengan sebanyak 41 siswa belum memahami dengan baik tentang karya seni terapan daerah setempat. Dibuktikan dengan sebanyak 14 siswa memiliki nilai yang masih di bawah standar KKM yaitu 75. - Terlalu seringnya guru bercanda, mengakibatkan siswa tidak dapat fokus lagi terhadap materi yang disampaikan. Guru: - Guru kesulitan membangkitkan apresiasi siswa - Guru kesulitan menemukan alternatif pembelajaran. - Terlalu sering bercanda, sehingga siswa tidak dapat fokus commit to user 40

D. Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X 3 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 5 110

PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA BANJIR MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3 Pengetahuan Mitigasi Bencana Banjir Melalui Media Audio Visual Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun 2013.

0 2 19

PENDAHULUAN Pengetahuan Mitigasi Bencana Banjir Melalui Media Audio Visual Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun 2013.

0 2 8

PENGETAHUAN MITIGAAUDIO VISUAL S Pengetahuan Mitigasi Bencana Banjir Melalui Media Audio Visual Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun 2013.

0 2 8

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Media Audio Visual Bagi Anak Tunagrahita Di SLB Negeri Surakarta.

0 1 19

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Media Audio Visual Bagi Anak Tunagrahita Di SLB Negeri Surakarta.

0 1 17

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA STUDENT UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA STUDENT WORKSHEET (PTK Siswa Kelas X SMA Batik 1 Surakarta Tahun Ajar 201

0 1 16

BAB 1 PENDAHULUAN UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA STUDENT WORKSHEET (PTK Siswa Kelas X SMA Batik 1 Surakarta Tahun Ajar 2010/2011).

0 0 6

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI KELAS X SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 8

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BERMAIN TRUMPET SISWA KELAS X A MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SMK NEGERI 8 SURAKARTA.

0 0 106