commit to user 11
...”. Dalam hal ini pembelajaran dimaksudkan berupa bantuan yang diberikan secara sengaja untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau
pengetahuan baru. Bantuan dapat berupa pemberian informasi, pengerahan, pemberian fasilitas belajar agar proses belajar berjalan lancar.
2. Apresiasi Seni
Dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan seni, istilah apresiasi seni tentu sudah tidak asing lagi. Dalam kamus Bahasa Indonesia Lengkap Soeharso
Ana Retnoningsih, 2009:47 istilah apresiasi berarti “penghargaan”. Dengan demikian apresiasi seni dapat diartikan sebagai penghargaan terhadap karya seni.
Apresiasi merupakan kegiatan menghargai dan mengerti sebuah karya. Nooryan Bahari 2008:148 menyatakan bahwa “Istilah apresiasi berasal dari kata
Latin appretiatus yang merupakan bentuk past participle, yang artinya to value at price atau penilaian pada harga. Dalam bahasa Inggris disebut appreciation yang
artinya penghargaan dan pengertian”. Sehingga, apresiasi tidak hanya menghargai sebuah karya seni, akan tetapi juga mengerti makna yang disampaikan
senimannya melalui karya seni tersebut. Mengapresiasi adalah sebuah proses untuk memahami makna yang terkandung dalam sebuah karya seni. Nooryan juga
mengatakan “Apresiasi adalah proses pengenalan nilai-nilai seni, untuk menghargai dan menafsirkan makna arti yang terkandung didalamnya”.
Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa pendidikan apresiasi seni pada akhirnya harus dapat membawa siswa kepada pengenalan dan penghayatan
dari nilai-nilai yang ada dalam sebuah karya seni. Penghargaan dan penilaian dalam apresiasi tergantung tingkat pemahaman
masing-masing individu, misalnya untuk dapat menikmati performance art pertunjukan seni seseorang perlu memiliki pengetahuan tentang performance
art, sehingga simbol-simbol yang diungkapkan melalui performance art dapat dinikmati dan dimaknai dengan baik. Bagi seseorang yang tidak memiliki
pengetahuan tentang performance art kurang mampu menikmati keindahan yang terkandung dalam performance art.
Kegiatan apresiasi seni merupakan kegiatan seni yang mengembangkan tingkat penghargaan siswa terhadap sebuah karya seni. Kegiatan ini
commit to user 12
menumbuhkembangkan potensi siswa serta kreativitas siswa. Melalui apresiasi seni diharapkan dapat membangun sikap atau perilaku siswa untuk lebih
menghargai setiap karya seni yang ditampilkan. Kegiatan berapresiasi seni sangat bermanfaat untuk memperoleh pengalaman baru, memperkaya jiwa, menanamkan
rasa cinta bangsa, serta meningkatkan ketahanan seni dan budaya. Apabila keragaman seni budaya dikenalkan dan dibelajarkan kepada siswa
di sekolah, maka mereka akan mampu menghargai dan memahami keragaman serta perbedaan bentuk dan jenis seni budaya yang berasal dari
berbagai latar belakang budaya yang ada di wilayah Nusantara. Dengan mengenal, memahami, mengerti hasil seni budaya bangsa sendiri merupakan
wahana utama untuk menanamkan cinta bangsa dan cinta sesamanya, yang pada gilirannya juga dapat meningkatkan ketahanan budaya bangsa.
M.Jazuli, 2008: 84.
Apresiasi seni rupa berarti mengenal, memahami, dan memberikan penghargaan dan tanggapan terhadap karya seni rupa. Untuk melakukan kegiatan
apresiasi seni, seseorang terlebih dulu harus memiliki pengertian, pemahaman, dan pemaknaan secara baik terhadap sebuah karya seni. “Materi apresiasi seni
pada dasarnya adalah pengenalan tentang konsep atau makna, bentuk, dan fungsi seni rupa
” Taufik, 2003:7. Seseorang juga perlu mempelajari sejarah dan teori seni bersangkutan untuk meningkatkan pemahaman seninya. Lebih lanjut Taufik
juga menjelaskan bahwa ”Selain pengenalan bentuk-bentuk seni rupa, materi apresiasi juga meliputi pengenalan tentang latar belakang sosial, budaya, dan
sejarah di mana karya seni rupa dihasilkan serta makna-makna dan nilai-nilai pada seni rupa tersebut”.
Kegiatan apresiasi seni tidak hanya dapat dilakukan dengan metode ceramah teori saja, tetapi juga bisa dilakukan dengan variasi cara lain misalnya
dengan langsung datang ke lapangan tempat karya seni tersebut dibuat, atau melihat tayangan pengetahuan tentang sebuah karya seni melalui media komputer,
televisi, video, dan lain-lain. Yayah Khisbiyah 2001: xii mengatakan bahwa “Apresiasi bisa juga diajarkan melalui pengalaman langsung. Misalnya, siswa
menonton pertunjukan atau pameran, mendengarkan rekaman, menonton video,
commit to user 13
dan berpraktik serta berimprovisasi sendiri dengan instrumen dan unsur-unsur kesenian lainnya”.
Kegiatan apresiasi seni dapat dikatakan berhasil jika siswa mampu memahami dan menghargai sebuah karya seni. Yayah Khisbiyah 2001:105
mengatakan bahwa “Apresiasi seni dapat didefinisikan sebagai dicapainya kemampuan untu
k memahami kesenian dengan penuh pengertian”. Sehingga jika siswa telah mampu mengenali dan memahami sebuah kesenian dengan baik, maka
baru dapat dikatakan siswa tersebut telah berapresiasi dengan baik. Dalam apresiasi seni, hendaknya siswa diberikan pemahaman dan pengenalan mengenai
kesenian tradisi Nusantara. Sehingga siswa mampu mengenali dan memahami jati diri bangsanya sendiri.
Dalam materi apresiasi seni terapan daerah setempat, SMA Negeri 1 Surakarta memilih materi batik yang diapresiasi lebih lanjut. Hal ini merupakan
langkah yang tepat untuk siswa memahami lebih dalam karya seni yang ada di sekitar mereka. Dalam kata pengantarnya Yayah juga mengatakan bahwa “Jenis
kesenian yang dipilih dalam apresiasi seni seyogyanya adalah kesenian tradisi Nusantara, karena sebagai anak bangsa, peserta didik sudah selayaknya
mengetahui khazanah kesenian tradisi bangsanya sendiri”. Lebih lanjut lagi, Yayah mengatakan “Dengan demikian, apresiasi terhadap kesenian tradisional
Nusantara ini diharapkan membantu peserta didik mengenal jati dirinya sekaligus memahami pluralitas bangsanya”.
Dalam materi apresiasi seni terapan daerah setempat yang disampaikan adalah pengetahuan dasar mengenai batik Surakarta. Di antaranya adalah sejarah
munculnya batik Surakarta, jenis-jenis batik berdasarkan proses pembuatannya, proses pembuatan batik, dan makna pola batik Surakarta dan penggunaannya pada
jaman dahulu dan saat ini. Dengan mengenalkan siswa lebih dalam mengenai pemahaman dan pengetahuan tentang batik Surakarta, maka diharapkan siswa
mampu meningkatkan apresiasinya terhadap batik Surakarta. Berdasarkan silabus kelas X SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran
20102011, dalam pelajaran Seni Budaya materi apresiasi seni lebih dominan teori. Materi apresiasi yang lebih didominasi penyampaian teori membuat siswa
commit to user 14
kurang antusias dengan materi pembelajaran tersebut. Penyampaian materi yang kurang tepat oleh guru juga menjadi faktor lain penyebab siswa kurang antusias
dengan materi apresiasi seni. Akibat dari kurangnya antusias siswa terhadap materi pembelajaran apresiasi karya seni rupa terapan daerah setempat adalah
rata-rata hasil belajar siswa X-4 SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 20102011 pada materi apresiasi seni rupa hanya sampai pada standar penilaian cukup yaitu
76, secara otomatis berpengaruh pada tingkat apresiasi siswa terhadap batik Surakarta itu sendiri.
Kegiatan apresiasi yang ditingkatkan dalam penelitian ini adalah pemahaman siswa terhadap materi dan sikap menghargai siswa terhadap karya
seni rupa terapan daerah yaitu Batik Surakarta. Kegiatan tersebut dinilai peningkatannya melalui hasil pengamatan selama penelitian berlangsung di kelas