Observasi Siklus I Deskripsi Siklus I

commit to user 68 Setelah waktu pengerjaan soal habis, guru meminta siswa untuk segera mengumpulkan lembar jawabannya dan diberi waktu ± 2 menit. Kemudian, setelah semua siswa mengumpulkan lembar jawabannya, guru mengajak siswa untuk membahas secara lisan satu-persatu soal yang sudah dikerjakan. Guru mempersilahkan bagi siswa yang ingin mengutarakan pendapatnya, kemudian mendiskusikan bersama siswa mengenai jawaban dari soal yang dibahas. Hal ini dilakukan hingga semua soal terjawab. Alokasi waktu selama ± 15 menit. Seusai pembahasan jawaban, guru menyimpulkan sub materi pelajaran pada pertemuan 1 dengan alokasi ± 5 menit, kemudian dilanjutkan menutup proses pembelajaran dengan salam. 2 Pertemuan 2 Pertemuan ke 2 dilaksanakan pada minggu berikutnya yaitu pada hari Sabtu, tanggal 28 Agustus 2010. Pada pertemuan ini tindakan yang dilakukan sama dengan pertemuan 1. Hanya saja sub materi yang diajarkan berbeda, yaitu tentang “Jenis-Jenis Batik Berdasarkan Proses Pembuatannya”. Skenario yang dilakukan pada pertemuan 2 ini antara lain persiapan, melihat media audio visual, guru menjelaskan kembali mengenai materi, kemudian siswa mengerjakan tes, dan kegiatan terakhir adalah mendiskusikan jawaban siswa.

3. Observasi Siklus I

Kegiatan observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan perbaikan di kelas. Agar kegiatan ini berjalan dengan baik, peneliti menggunakan instrumen berupa tabel data yang harus diisi sesuai fakta yang terjadi di lapangan untuk membantu peneliti dalam mengamati hal-hal yang terjadi. 1 Pertemuan 1 Selama tindakan perbaikan, peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran apresiasi seni terapan daerah setempat di kelas X-4 SMA Negeri 1 Surakarta. Sedangkan guru bertindak menjalankan proses pembelajaran sesuai dengan skenario yang sudah direncanakan bersama commit to user 69 peneliti. Peneliti mengambil posisi paling belakang di kelas untuk mengamati proses pembelajaran agar tidak mengganggu pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan media audio visual. Pada pelaksanaan proses pembelajaran apresiasi seni terapan daerah setempat, yaitu Batik Surakarta, seluruh siswa kelas X-4 hadir, yaitu sebanyak 34 siswa. Kemudian guru mengawali pelajaran dengan memberikan apersepsi terlebih dahulu mengenai sub materi pelajaran pada hari tersebut sesuai dengan RPP yang telah disepakati sebelumnya. Sementara itu seluruh siswa terlihat memperhatikan penjelasan guru. Hal ini berlangsung selama ± 5 menit. Pada saat memberikan apersepsi, guru juga memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari kepada siswa agar siswa dapat lebih aktif baik dalam berpendapat maupun bertanya. Beberapa kali guru terlihat melontarkan pertanyaan kepada siswa sebagai tes kemampuan awal siswa. Pada kegiatan apersepsi pertemuan pertama ini, terlihat beberapa siswa saja yang menanggapi pertanyaan-pertanyaan guru yaitu sebanyak 15 siswa, sedangkan siswa lainnya hanya diam dan mendengarkan. Setelah melakukan apersepsi, guru kemudian melanjutkan memberi penjelasan materi tentang “Sejarah Batik Surakarta” dengan menayangkan media audio visual melalui LCD proyektor. Pada saat media audio visual diputar, suasana kelas tampak tenang karena seluruh siswa memperhatikan tayangan audio visual tersebut. Tayangan ini memiliki durasi ± 10 menit. Pada menit ke 8 tampak 4 siswa mulai tidak memperhatikan media audio visual yang ditayangkan. Dari keempat siswa tersebut, tiga siswa diantaranya bercanda, dan satu siswa terlihat mengerjakan tugas pelajaran lain. commit to user 70 Gambar 19. Siswa Sedang Melihat Tayangan Media Audio Visual Pengetahuan Batik Tentang “Sejarah Batik Surakarta” Dokumentasi: Jauharsari, 2010 Setelah menayangkan media audio visual, guru memberi penjelasan lebih lanjut mengenai isi materi kemudian mempersilahkan siswa untuk mengutarakan pendapatnya. Pada saat guru memberi penjelasan mengenai sub materi pelajaran, sebagian besar siswa terlihat menyimak. Hanya saja masih ada beberapa siswa yang melakukan aktifitas lain. Sebanyak 6 siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. Dari keenam siswa tersebut, 4 orang terlihat berbicara sendiri dan bercanda, sedangkan 2 siswa lainnya mengerjakan tugas pelajaran matematika. Gambar 20. Siswa yang Mengerjakan Tugas Pelajaran Lain Dokumentasi: Jauharsari, 2010 commit to user 71 Pada saat siswa melakukan aktifitas lain seperti misalnya tidur, mengerjakan tugas pelajaran lain, atau berbicara sendiri dengan teman sebangkunya, guru tidak mengetahui hal tersebut, sehingga guru tidak memberi teguran pada siswa yang tidak memperhatikan tersebut. Penjelasan guru ini dilakukan selama ±15 menit. Setelah guru memberikan penjelasan, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang bagi siswa belum jelas. Namun karena tidak ada yang bertanya, maka guru langsung memberikan tugas kepada siswa berupa soal tes mengenai materi apresiasi seni yaitu tentang “Sejarah Batik Surakarta”. Siswa kemudian mengerjakan soal tes yang diberikan guru dengan alokasi waktu 30 menit untuk mengerjakan. Pada saat mengerjakan soal tes, siswa terlihat serius dalam mengerjakannya. Setelah 30 menit, guru memerintahkan siswa untuk segera mengumpulkan lembar jawabannya. Siswa diberi waktu 2 menit untuk segera mengumpulkan lembar jawabannya. Jika lebih dari 2 menit, maka siswa dianggap tidak mengumpulkan tepat waktu. Pada saat pengumpulan lembar jawaban pada pertemuan pertama ini, sebanyak 27 siswa yang mengumpulkan lembar jawaban tepat pada waktunya, sedangkan 7 siswa lainnya tidak tepat waktu dalam mengumpulkan lembar jawaban. Gambar 21. Siswa Sedang Mengerjakan Soal Tes Dokumentasi: Jauharsari, 2010 commit to user 72 Setelah semua lembar jawaban siswa terkumpul, kemudian guru mengajak siswa untuk mengulas kembali dan menjawab soal dengan lisan. Guru mempersilahkan bagi siswa yang ingin menjawab soal secara lisan atau menanggapi jawaban temannya. Kegiatan ini berlangsung selama ± 15 menit. Sebanyak 20 siswa ikut berpartsipasi mengutarakan jawabannya. Setelah pembahasan soal-soal tes, guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran pada hari itu, kemudian guru dan siswa mempersiapkan diri untuk menutup pelajaran. Untuk memudahkan penilaian dalam pengamatan, peneliti menggunakan instrumen yang sudah dibuat sebelumnya. Berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran tersebut, diketahui bahwa guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan disepakati bersama peneliti, yaitu guru memberikan apersepsi pada awal pelajaran, kemudian menayangkan media audio visual sebagai upaya menarik perhatian siswa agar lebih memperhatikan materi yang disampaikan. Penilaian tingkat apresiasi seni siswa khususnya apresiasi terhadap Batik Surakarta dilakukan meliputi penilaian afektif dan kognitif siswa. Pada penilaian afektif, terdapat 6 variabel yaitu kehadiran presensi siswa, memperhatikan materi yang disampaikan, keaktifan siswa di dalam kelas yang meliputi bertanya dan berpendapat, mengerjakan tugas, dan ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas. Hasil pengamatan aspek afektif siswa dapat dilihat pada lampiran siklus I. Hasil data dari lapangan pada siklus I pertemuan 1 tersebut dapat diketahui bahwa secara keseluruhan pada aspek afektif siswa mengalami peningkatan sebanyak 17 yaitu menjadi 73 atau sebanyak 25 siswa dari 34 siswa. Sedangkan aspek afektif 9 siswa lainnya belum tuntas. Sementara itu pada penilaian kognitif, siswa harus mencapai nilai ≥75 untuk soal tes yang dikerjakan. Hasil data dari lapangan dapat dilihat di lampiran siklus I. Dari data tersebut terlihat bahwa dari segi kognitif siswa, kemampuan siswa dalam memahami materi mengalami commit to user 73 peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai kognitif siswa yang ditandai dengan sebanyak 24 siswa atau 71 dari 34 siswa memiliki nilai yang sudah memenuhi standar KKM. Sementara 10 siswa lainnya atau 29 masih belum mencapai standar KKM yang sudah ditentukan. 2 Pertemuan 2 Pertemuan kedua dilaksanakan dengan skenario pembelajaran yang masih sama dengan pertemuan pertama. Hal ini dilakukan untuk semakin memperkuat apakah hasil yang dicapai siswa benar-benar dipengaruhi oleh media yang ditayangkan. Jenis media yang ditampilkan masih tetap sama yaitu media audio visual pengetahuan batik, namun sub materi yang dipelajari berbeda. Pada pertemuan kedua ini, materi yang disampaikan adalah “Jenis-jenis Batik Berdasarkan Proses Pembuatannya”. Pada pertemuan ke dua ini guru mengawali pelajaran dengan apersepsi, yaitu sedikit mengulang kembali materi yang dipelajari sebelumnya dan menyampaikan mengenai materi yang akan dipelajari, yaitu “Jenis-jenis Batik berdasarkan Proses Pembuatannya”. Kegiatan ini berlangsung selama ± 5 menit. Siswa yang hadir pada pertemuan kedua kali ini adalah sebanyak 34 siswa. Proses pembelajaran berlangsung dengan lancar. Setelah apersepsi disampaikan, guru memutarkan tayangan media audio visual me ngenai “Jenis-jenis Batik Berdasarkan Proses Pembuatannya”. Sementara itu seluruh siswa menyimak dengan seksama. Kegiatan melihat media audio visual ini berlangsung selama ± 10 menit, namun pada menit ke 9 terdapat 5 siswa yang tidak memperhatikan media lagi. Mereka terlihat berbicara sendiri dan bercanda dengan teman sebangkunya. commit to user 74 Gambar 22. Siswa sedang melihat tayangan media audio visual tentang “Jenis-jenis Batik Berdasarkan Proses Pembuatannya”. Dokumentasi: Jauharsari, 2010 Setelah melihat tayangan tersebut, guru menjelaskan kembali materi yang sudah dilihat siswa pada layar proyektor. Pada saat guru menjelaskan, tampak 4 orang siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Keempat siswa tersebut bercanda dan berbicara sendiri, sementara itu guru tidak mengetahuinya, hal ini dikarenakan posisi duduk siswa yang terletak di bagian ujung paling belakang. Gambar 23. Siswa yang Tidak Memperhatikan Guru pada saat Guru sedang Menjelaskan Sub Materi “Jenis-jenis Batik Berdasarkan Proses Pembuatannya”. Dokumentasi: Jauharsari, 2010 Setelah menayangkan media audio visual, guru menjelaskan kembali mengenai materi yang sudah ditayangkan yaitu tentang “Jenis- commit to user 75 jenis Batik Berdasarkan Proses Pembuatannya”, guru memberikan tugas kepada siswa yaitu mengerjakan soal-soal tes tentang materi yang baru saja dipelajari. Siswa kemudian mengerjakan soal-soal tes dengan alokasi waktu 30 menit. Setelah 30 menit terlewati, siswa diperintahkan untuk segera mengumpulkan lembar jawabannya. Pada pertemuan kedua ini, sebanyak 7 siswa yang tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugasnya. Setelah seluruh lembar jawaban siswa terkumpul, guru mengajak siswa untuk mengulas kembali mengenai jawaban siswa dengan mempersilahkan bagi siswa yang ingin mengutarakan pendapatnya secara lisan. Ada 18 siswa yang berani menjawab secara lisan soal-soal tes tersebut. Setelah siswa dan guru berdiskusi mengenai jawaban-jawaban siswa, guru menyimpulkan materi pelajaran bersama siswa dengan alokasi waktu ± 5 menit. Kemudian guru dan siswa bersiap untuk mengakhiri pelajaran. Data hasil pengamatan aspek afektif siswa dapat dilihat pada lampiran. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa dari aspek afektif siswa pada pertemuan kedua ini siswa yang aspek afektinya tuntas adalah 71 atau sebanyak 24 siswa dari 34 siswa. Sedangkan aspek afektif 10 siswa lainnya belum tuntas. Kemudian dari penilaian kognitif, siswa yang mencapai nilai ≥75 untuk soal tes yang dikerjakan sebanyak 25 siswa atau 74 dari 34 siswa. Data dapat dilihat pada lampiran. Dengan demikian, capaian siswa yang sudah tuntas pada aspek afektif dan kognitif selama proses tindakan perbaikan siklus I dapat disimpulkan dalam tabel presentase sebagai berikut. Tabel 5. Data Ketercapaian Siklus I Pembelajaran Apresiasi Seni No. Pertemuan ke Aspek Afektif Aspek Kognitif 1 Pertemuan ke 1 73 71 2 Pertemuan ke 2 71 74 RATA-RATA 72 73 commit to user 76 Berikut ini adalah grafik afektif dan kognitif siswa dari hasil rata-rata pertemuan pertama dan kedua pada siklus 1. 35 30 25 Belum Tuntas 20 Sudah Tuntas 15 10 5 28 72 27 73 A B Gambar 24. Grafik Presentase Hasil Rata-rata Aspek Afektif dan Kognitif Siswa Pada Pertemuan Pertama dan Kedua di Siklus I. Capaian ini belum dapat dikatakan berhasil karena target indikator pada penelitian ini adalah minimal 80 siswa mampu menunjukkan sikap menghargai karya seni rupa terapan daerah setempat dengan baik, dan minimal 80 siswa mampu mengidentifikasi dengan baik pengetahuan tentang karya seni rupa terapan daerah setempat. Untuk itu agar indikator penelitian ini tercapai, akan dilanjutkan pada siklus II.

4. Refleksi Siklus I

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X 3 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 5 110

PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA BANJIR MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3 Pengetahuan Mitigasi Bencana Banjir Melalui Media Audio Visual Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun 2013.

0 2 19

PENDAHULUAN Pengetahuan Mitigasi Bencana Banjir Melalui Media Audio Visual Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun 2013.

0 2 8

PENGETAHUAN MITIGAAUDIO VISUAL S Pengetahuan Mitigasi Bencana Banjir Melalui Media Audio Visual Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun 2013.

0 2 8

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Media Audio Visual Bagi Anak Tunagrahita Di SLB Negeri Surakarta.

0 1 19

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Media Audio Visual Bagi Anak Tunagrahita Di SLB Negeri Surakarta.

0 1 17

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA STUDENT UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA STUDENT WORKSHEET (PTK Siswa Kelas X SMA Batik 1 Surakarta Tahun Ajar 201

0 1 16

BAB 1 PENDAHULUAN UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA STUDENT WORKSHEET (PTK Siswa Kelas X SMA Batik 1 Surakarta Tahun Ajar 2010/2011).

0 0 6

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI KELAS X SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 8

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BERMAIN TRUMPET SISWA KELAS X A MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SMK NEGERI 8 SURAKARTA.

0 0 106