commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Profil Tempat Penelitian
Lembaga pendidikan yang dijadikan sebagai tempat penelitian tindakan kelas ini adalah Sekolah Dasar Negeri Kragilan 2. Sekolah ini terletak di Dukuh Godegan,
Desa Kragilan, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Sekolah Dasar Negeri Kragilan 2 terletak di tempat yang strategis, yaitu di
pinggir jalan raya Solo-Purwodadi. Sekolah ini memiliki halaman yang cukup luas yang berfungsi sebagai tempat melaksanakan upacara bendera, sebagai tempat
bermain bagi para siswa, maupun kegiatan sekolah lainnya. Dipingir halaman maupun di sekitar gedung sekolah, terdapat pepohonan yang cukup rindang,
sehingga sekolah ini cukup sejuk. Sekolah ini memiliki 6 ruang kelas, 1 kantor guru, 1 rumah penjaga, dan toilet
guru maupun siswa. Secara keseluruhan, pada tahun pelajaran 20092010 sekolah ini memiliki siswa sebanyak 103 orang, dengan perincian sebagai berikut: siswa kelas I
sebanyan siswa, kelas II sebanyak 18 siswa, kelas III sebanyak 16 siswa, kelas IV sebanyak 23 siswa, kelas V sebanyak 21 siswa, dan kelas VI sebanyak 12 siswa.
SD Negeri Kragilan 2 memiliki tenaga pengajarguru sebanyak 11 orang, yaitu 6 guru kelas, 1 guru Pendidikan Agama Islam, 1 guru olahraga, 1 guru bahasa
inggris, 1 guru SBK, dan 1 guru komputer. Sekolah ini juga memiliki 1 orang penjaga sekolah. Sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah.
B. Deskripsi Kondisi Awal
Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan obeservasi awal terhadap proses pembelajaran matematika materi perkalian pada siswa kelas 2.
Kegiatan observasi ini dilakukan dengan tujuan mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian dan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Hasil
observasi awal ini antara lain: 1.
Rendahnya minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika pada materi perkalian. Hal ini ditandai dengan masih banyaknya
commit to user siswa yang mengeluh bahwa materi yang diajarkan sulit. Selain itu, siswa juga
kurang memperhatikan materi yang disampaikan guru. 2.
Belum diterapkannya model pembelajaran inovatif dan guru juga tidak menggunakan mediaalat peraga dalam menyampaikan materi perkalian kepada
siswa. Pembelajaran masih bersifat konfensional, yaitu berpusat pada guru. 3.
Rendahnya hasil belajar matematika pada materi perkalian yang ditandai dengan masih banyaknya siswa yang nilainya di bawah KKM. Rendahnya hasil belajar
siswa yang ditunjukkan dari hasil tes awal tentang materi perkalian yaitu dari 17 siswa hanya 58,8 atau hanya 10 siswa yang mendapat nilai di atas KKM.
Sedangkan 41,2 lainnya atau 7 siswa mendapat nilai di bawah KKM. Fakta tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mendapatkan nilai
rendah, masih di bawah KKM. Oleh sebab itu, hasil belajar siswa pada materi perkalian perlu ditingkatkan.
Hasil tes awal siswa dalam mata pelajaran matematika materi perkalian terdapat pada lampiran 4. Berdasarkan lampiran 4, maka diperoleh tabel 1 seperti di bawah
ini:
Tabel 1. Frekuensi Data Nilai Tes Awal Sebelum Tindakan
No Nilai
Frekuensi Persentase
1. – 10
2. 11
– 20 3.
21 – 30
1 5,9
4. 31
– 40 2
11,8 5.
41 – 50
2 11,8
6. 51
– 60 5
29,4 7.
61 – 70
3 17,6
8. 71
– 80 4
23,5 9.
81 – 90
10. 91
– 100 jumlah
17 100
commit to user Berdasarkan lampiran 4, maka dapat dituliskan hasil tes awal siswa
dalam tabel 2, yaitu sebagai berikut:
Tebel 2. Hasil Tes Awal Keterangan
Ujian Awal
Nilai terendah 30
Nilai tertinggi 80
Rata-rata nilai 60
Siswa belajar tuntas 58,8
Berdasarkan tabel 1 persentase hasil belajar maka dapat digambarkan pada grafik gambar 3 sebagai berikut:
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
0-10 11-20
21-30 31-40
41-50 51-60
61-70 71-80
81-90 91-100
Nilai F
re k
u e
n s
i
Gambar 3. Grafik Data Nilai Sebelum Tindakan
Analisis hasil evaluasi dari tes awal diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 60 yang dimana hasil tersbut masih di bawah rata-rata nilai yang diinginkan dari pihak
sekolah, guru, maupun peneliti yaitu sebesar 72. Sedangkan siswa yang belajar tuntas mencapai KKM hanya sebesar 58,8 saja, dari pihak guru maupun peneliti
menginginkan ketuntasan belajar siswa mencapai minimal 85. Dari hasil analisis tes awal tersebut, maka dilakukan tindakan lanjutan untuk meningkatkan keaktifan
commit to user siswa pada proses pembelajaran, meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam
proses pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perkalian. Berdasarkan hasil tes awal pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa masih
banyak siswa yang belum menguasai materi, siswa masih belum begitu memahami beberapa indikator pada materi perkalian.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka peneliti dan guru kelas II berkolaborasi untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang diupayakan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut di atas. Pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti bertindak sebagai pengajar dan guru kelas II sebagai observer.
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian