commit to user siswa pada proses pembelajaran, meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam
proses pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perkalian. Berdasarkan hasil tes awal pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa masih
banyak siswa yang belum menguasai materi, siswa masih belum begitu memahami beberapa indikator pada materi perkalian.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka peneliti dan guru kelas II berkolaborasi untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang diupayakan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut di atas. Pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti bertindak sebagai pengajar dan guru kelas II sebagai observer.
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripsi Tindakan Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 minggu, mulai tanggal 29 Maret 2010 sampai dengan 14 April 2010 2 kali pertemuan. Deskripsi data tindakan siklus I
terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. a.
Perencanaan Berdasarkan observasi awal terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar
matematika materi perkalian di kelas II diperoleh informasi sebagai data awal, yaitu sebanyak 17 siswa kelas II SDN Kragilan 2 sebagian besar belum memahami konsep
perkalian. Berdasarkan deskripsi data awal sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan
dalam pembelajaran matematika pada materi perkalian, maka disusun rencana tindakan siklus I. Kegiatan perencanaan dalam siklus I ini meliputi:
1 Mengumpulkan data, yaitu nilai siswa dan aktivitas siswa maupun guru selama
proses pembelajaran berlangsung yang diperlukan melalui teknik observasi, dokumentasi , dan wawancara. Yaitu data nilai ulangan harian siswa, observasi
terhadap siswa maupun guru pada saat proses pembelajaran dan wawancara dengan guru kelas yang bersangkutan.
2 Merencanakan langkah-langkah pembelajaran matematika materi perkalian
dengan cara membuat rencana pembelajaran seperti dalam lampiran 1 yang indikatornya mengenal perkalian sebagai penjumlahan berulang.
commit to user 3
Merencanakan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran
quantum
serta mempersiapkan alat atau media yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. 4
Menyusun alat observasi dan soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Lembar observasi yang
dibuat bukan hanya untuk siswa saja, tetapi juga untuk guru. Lembar observasi dibuat dengan tujuan untuk mempermudah hal-hal apa saja yang harus lebih
diutamakan dalam pengamatan. Selain itu peneliti bersama guru kelas II juga menetapkan jadwal penelitian.
Pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan pertama akan dilaksanakan pada hari kamis tanggal 1 April 2010 dan pertemuan kedua pada hari rabu tanggal 14 April
2010, sesuai dengan jadwal pelajaran matematika di kelas II SDN Kragilan 2 pada saat itu.
b. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap ini peneliti yang bertindak sebagai pengajar menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran quantum pada pelajaran
matematika materi perkalian sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti bersama dengan guru kelas II. Pembelajaran yang telah
direncanakan pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran quantum, sesuai dengan rencana yang telah disusun akan dilaksanakan 2 kali pertemuan.
1 Pertemuan pertama
Pada siklus I pertemuan pertama ini dilaksanakan proses pembelajaran matematika materi perkalian menggunakan model pembelajaran quantum dengan
indikator mengenal perkalian sebagai penjumlahan berulang. Proses pembelajaran yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Kegiatan awal pembelajaran: a
Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, guru terlebih dahulu mengkondisikan siswa agar siap melaksanakan proses pembelajaran, yaitu
dengan cara mengatur tempat duduk siswa. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
commit to user b
Tumbuhkan: Sebagai kegiatan awal apersepsi, guru mengajak siswa bernyanyi tentang berhitung dengan tujuan untuk memusatkan perhatian dan
meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan kepada siswa “Pasti
anak-anak pernah melihat ayam kan? 4 ekor ayam berapa jumlah kakinya anak-
anak?” siswa berfikir, kemudian dengan antusias siswa menjawab “ada 8 pak”. Kemuadian guru menyuruh 3 orang siswa maju ke depan kelas. “Ada
berapa jumlah jari tangan kanan dari ketiga teman kalian?” kemudian guru
bersama seluruh siswa menghitung jumlah jari tangan kanan dari ketiga siswa yang maju ke depan kelas satu persatu. Maka ditemukan hasilnya, yaitu 15.
Kemudian guru menjelaskan konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang. Kegiatan selanjutnya, yaitu kegiatan inti pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan
dalam proses pembelajaran adalah sebagai berukut: a
Kegiatan ini dimulai dengan membagi siswa menjadi 4 kelompok. Kemuadian masing-masing kelompok diberikan 10 buah gelas plastik dan 100 buah
sedotan masing-masing kelompok warna sedotannya berbeda. Kelompok diberi nama sesuai dengan warna sedotan masing-masing kelompok, yaaitu
kelompok putuh, kelompok merah, kelompok hijau dan kelompok biru. b
Alami: Guru memberikan contoh perkalian, seperti 5 x 4 = . . . , kemudian secara berkelompok siswa menghitung hasil dari perkalian tersebut dengan
menggunakan sedotan dan juga gelas plastik. Dari contoh perkalian tersebut, maka diambil 5 buah gelas plastik dan masing-masing gelas plastik diisi
dengan 4 buah sedotan. Kemudian seluruh sedotan di dalam gelas dihitung, maka hasilnya adalah 20.
c Guru menunjuk salah seorang siswa untuk memberikan salah satu contoh
perkalian. Misalnya disebutkan 6 x 7= . . . , kemudian secara berkelompok siswa menghitung hasil dari perkalian tersebut dengan menggunakan sedotan
dan juga gelas plastik. Dari contoh perkalian tersebut, maka diambil 6 buah gelas plastik dan masing-masing gelas plastik diisi dengan 7 buah sedotan.
Kemudian siswa menuliskan hasilnya dalam buku masing-masing, yaitu 6 x 7 = 7 + 7 + 7 + 7 + 7 +7 = 42.
commit to user d
Namai: Perwakilan masing-masing kelompok menuliskan hasilnya di depan kelas, kemudian guru bersama siswa membahasnya. Kegiatan ini dilakukan
berulang-ulang sampai siswa memahami konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.
e Saat siswa mengalami kejenuhan, guru bersama siswa melakukan permainan
sederhana. f
Demonstrasikan: Siswa yang kurang memahai konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang
mendemonstrasikan operasi hitung perkalian
menggunakan benda konkret di depan kelas secara bergantian dibimbing oleh guru.
g Ulangi: Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing kemudian siswa
membuat catatanrangkuman materi dengan bimbingan guru. h
Rayakan: kelompok dengan kinerja terbaik mendapat penghargaan berupa tepuk tangan dari semua siswa.
Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan akhir. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
a Pemantapan materi, guru menjelaskan kembali materi yang telah diajarkan.
b Kegiatan evaluasi, yaitu siswa mengerjakan soal yang telah dipersiapkan guru
dan peneliti sebelelumnya. 2
Pertemuan kedua Pada siklus I pertemuan kedua ini dilaksanakan proses pembelajaran
matematika materi perkalian menggunakan model pembelajaran quantum dengan indikator mengubah penjumlahan berulang menjadi bentuk perkalian.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: Kegiatan awal:
a Peneliti yang bertindak sebagai pengajar mengawali proses pembelajaran
dengan berdo’a bersama serta mengabsen siswa. b
Mengulang materi pelajaran sebelumnya. c
Tumbuhkan: Apersepsi, “Anak-anak, pertemuan yang lalu kita sudah mempelajari perkalian sebagai penjumlahan berulang, sekarang kita akan
belajar bagaimana cara merubah penjumlahan berulang menjadi bentuk
commit to user perkalian”. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai kepada siswa. Kegiatan selanjutnya, yaitu kegiatan inti pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan
dalam proses pembelajaran adalah sebagai berukut: a
Membagi siswa menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok dibagikan sedotan dan gelas plastik sebagai media pembelajaran.
b Alami: Peneliti yang bertindak sebagai pengajar menyusuh masing-masing
kelompok mengambil 4 buah gelas plastik. Kemudian menyuruh siwa untuk mengisi masing-masing gelas plastik dengan 6 buah sedotan. Masing-masing
gelas dijajarkan, maka diperoleh 6 + 6 + 6 + 6. Guru bertanya kepada siswa, “ada berapa gelas plastiknya anak-anak?”. Siswa menjawab, “4 pak”. Maka di
tulis 4 x . . . jumlah gelas plastik ditulis diwal. “masing-masing gelas plastik ada berapa sedotan?”, siswa menjawab “6 pak”. Maka di tulis 4 x 6 = . . .
jumlah sedotan ditulis dibelakang. Maka diperoleh 6 + 6 + 6 + 6 = 4 x 6 = . . ., kemudian secara berkelompok siswa menghitung hasilnya.
c Namai: Perwakilan kelompok menuliskan hasilnya di papan tulis, kemudian
guru membahasnya bersama-sama dengan siswa. Bila jawaban benar, maka guru meberikan tepuk tangan kepada siswa. Kegiatan ini dilakukan berulang-
ulang. d
Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing. Guru menuliskan contoh penjumlahan berulang di papan tulis, misal: 6 + 6 + 6 = . . . x . . . = . . . , siswa
mencari jawabannya. e
Demonstrasikan: Guru menunjuk salah seorang siswa untuk maju ke depan kelas mendemonstrasikan menghitung perkalian tersebut di depan kelas dan
menuliskan jawabannya di papan tulis diutamakan siswa yang kurang memahami konsep.
f Ulangi: Siswa merangkum materi pelajaran yang telah diajarkan.
g Rayakan: setelah siswa selesai mengerjakan perintah guru, yaitu mengerjakan
perkalian dengan media gelas plastik dan sedotan di depan kelas, maka siswa lain memberi penghargaan berupa tepuk tangan.
commit to user Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan akhir. Kegiatan yang dilakukan dalam
proses pembelajaran adalah sebagai berikut: a
Pemantapan materi, guru menjelaskan kembali materi yang telah diajarkan. b
Kegiatan evaluasi, yaitu siswa mengerjakan soal yang telah dipersiapkan guru dan peneliti sebelelumnya.
Hasil tes pada siklus I dalam mata pelajaran matematika materi perkalian terdapat pada lampiran 5. Berdasarkan lampiran 5, maka diperoleh tabel 3 seperti di bawah
ini:
Tabel 3. Frekuensi Data Nilai Tes Siklus I
No Nilai
Frekuensi Persentase
1. – 10
2. 11
– 20 3.
21 – 30
4. 31
– 40 5.
41 – 50
3 17,6
6. 51
– 60 2
11,8 7.
61 – 70
4 23,5
8. 71
– 80 6
35,3 9.
81 – 90
2 11,8
10. 91
– 100 Jumlah
17 100
commit to user Berdasarkan tabel 3, maka dapat dituliskan hasil tes awal siswa dalam
tabel 2, yaitu sebagai berikut:
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
0-10 11-20
21-30 31-40
41-50 51-60
61-70 71-80
81-90 91-100
Nilai Fr
e ku
e n
s i
Gambar 4. Grafik Data Nilai Tes Siklus I
c. Observasi
Selama prose pembelajaran berlangsung, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas II mengamati jalannya proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I
dengan panduan lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dari gambaran observasi tersebut diperoleh gambaran tentang jalannya proses
pembelajaran yang secara garis besar sebagai berikut: 1
Hasil observasi bagi guru Dari data observasi dalam pelaksanaan siklus I sebanyak 2 kali pertemuan dalam
lampiran 13 dan 14, diperoleh hasil observasi sebagai berikut: a
Guru telah melaksanakan kegiatan pra pembelajaran dengan baik. b
Guru telah mempersiapkan media atau alat peraga dengan baik. c
Guru telah melakukan apersepsi dengan cukup baik, guru telah memberi pengantar dan tanya jawab mengenai materi yang diajarkan guna
meningkatkan motivasi belajar siswa. d
Guru menguasai materi yang akan diajarkan dengan sangat baik.
commit to user e
Pembelajaran yang dilaksanakan sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
f Penguasaan siswa kurang merata, guru kurang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya. g
Penyampaian materi sudah baik, sesuai dengan alokasi waktu yang telah direncanakan sebelumnya.
h Guru dapat memanfaatkan media pembelajaran dengan sangat baik, siswa
telah dilibatkan dalam memanfaatkan media pembelajaran. i
Guru melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran dengan baik, penilaian yang dilakukan sesuai dengan kompetensitujuan yang akan dicapai.
j Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk merangkum materi
pelajaran yang telah diajarkan, hal ini dapat dilihat dari buku catatan siswa. 2
Hasil observasi bagi siswa Dari data observasi dalam pelaksanaan siklus I sebanyak 2 kali pertemuan dalam
lampiran 8 dan 9, diperoleh hasil observasi sebagai berikut: a
Sebagian besar siswa dapat melaksanakan perintah guru dengan baik. b
Hampir semua siswa mengerjakan tugas dari guru dengan baik. c
Sebagian kecil siswa tidak membawa buku paket dan atau buku catatan. d
Sebagian besar siswa kurang memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru.
e Sebagian kecil siswa kurang memperhatikan petunjuk guru saat melakukan
praktek menghitung perkalian dengan media yang disediakan. f
Sebagian kecil siswa gaduhmengganggu temannya saat guru menerangkan pelajaran.
g Siswa kurang aktif bertanya kepada guru saat proses pembelajaran
berlangsung. h
Sebagian besar siswa menulis catatanringkasan pelajaran. i
Sebagian kecil siswa kurang aktif mengerjakan soal latihan yang diberikan guru.
j Tanggungjawab, perhatian dan keaktifan siswa cukup baik.
commit to user d.
Refleksi Dari hasil penelitian pada siklus I, maka peneliti mengulas masih ada 5 siswa
yang nilainya masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Maka peneliti melanjutkan ke siklus II untuk materi perkalian.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I masih banyak ditemukan kekurangan-kekurangan, antara lain sebagai berikut:
1 Bagi Guru
a Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, hal ini
perlu diperbaiki pada pelaksanaan tindakan siklus II. b
Penguasaan siswa kurang merata, hal ini perlu diperbaiki pada tindakan siklus II agar perhatian siswa pada saat proses pembelajaran lebih meningkat
sehingga hasil belajar siswa juga akan beningkat. c
Guru kurang tegas dalam menegur siswa yang kurang memperhatikan pelajaran, dapat terlihat dari masih adanya beberapa siswa yang masih ramai
pada saat proses pembelajaran berlangsung. d
Guru hanya menunjuk siswa yang berada di barisan belakang belum menyeluruh, dalam pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya guru harus lebih
merata dalam menunjuk siswa untuk mengemukakan gagasannya. 2
Bagi siswa a
Siswa sebenarnya telah memahami konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang, tetapi masih kurang teliti dalam menghitung penjumlahan berulang,
sehingga hasilnya masih belum tepat. b
Siswa kurang berani dalam menyampaikan jawabannya di depan kelas, dalam pelaksanaan siklus selanjutnya guru perlu merangsang keberanian siswa
dengan cara memberikan penguatan agar keberanian siswa lebih meningkat. c
Siswa kurang berani dalam bertanya kepada guru mengenai materi yang diajarkan, hal ini harus diperbaiki dalam pelaksanaan tindakan siklus
selanjutnya.
commit to user
2. Deskripsi Tindakan Siklus II