commit to user 2
Teori Belajar Dienes Ada enam tahapan menurut Teori Belajar Dienes antara lain: a. Tahap
bermain bebas
Free Play
, b. Permainan
Games,
c. Penelaahan Kesaman Sifat
Searching for Comunities,
d. Representasi
Repretantion,
e. Simbolisasi
Symbolitation
, f. Formalisasi
Formalittion.
3 Teori Belajar Van Hiele
Van Hiele mengemukakan lima tahapan belajar geometri secara berurutan, yaitu :a Tahap pengenalan, b Tahap Analisis, c Pengurutan, d Deduksi, e
Akurasi. 4
Teori Belajar Brownell dan Engen Menurut teori Brownell dan Van Engen menyatakan bahwa dalam situasi
pembelajaran yang bermakna selalu terdapat tiga unsur, yaitu 1 adanya suatu kejadian, benda, atau tindakan, 2 adanya simbol yang mewakili unsur-unsur
kejadian, benda, atau tindakan, 3 adanya individu yang menafsirkan simbol tersebut.
5 Teori Belajar Gagne
Menurut Teori Gagne menyatakan bahwa: 1 obyek belajar matematika ada dua yaitu obyek langsung fakta, operasi, konsep, dan prinsip, dan obyek
tidak langsung kemampuan menyelidiki, memecahkan masalah, disiplin diri, bersikap positif, dan tahu bagaimana semestinya belajar. 2 tipe belajar berturut-
turut ada 8, mulai dari sederhana sampai dengan yang kompleks, yaitu belajar isyarat, belajar stimulus respon, rangkaian verbal, belajar membedakan, belajar
konsep, belajar aturan, dan pemecahan masalah.
d. Matematika Sekolah
Erman Suherman 1993:134 mengemukakan bahwa matematika sekolah merupakan bagian matematika yang diberikan untuk dipelajari oleh siswa sekolah
formal, yaitu SD, SMP, dan SMA. Sedangkan Soedjadi 1995:1 dalam
http:syarifartikel.blogspot.com
menjelaskan bahwa matematika sekolah adalah bagian atau unsur dari matematika yang dipilih antara lain dengan pertimbangan atau
berorentasi pada pendidikan.
commit to user Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika sekolah
adalah matematika yang telah dipilah-pilah dan disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa, serta digunakan sebagai salah satu sarana untuk
mengembangkan kemampuan berpikir bagi para siswa.
e. Tujuan Pembelajaran Matematika di SD
Tujuan mata pelajaran matematika di SD menurut Kurikulum KTSP SDMI 2007 adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep, dan
mengaplikasikan konsep atau logaritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
2 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan masalah. 5
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Adapun ruang lingkup materi atau bahan kajian matematika di SDMI
mencakup: a. bilangan, b. geometri dan pengukuran, dan c. pengolahan data.
f. Pengertian Perkalian
Pada hakikatnya, yang dimaksud dengan perkalian adalah penjumlahan bilangan yang sama sebanyak ānā kali. Perkalian juga dapat diartikan sebagai
penjumlahan berulang. Operasi perkalian pada bilangan cacah berlaku sifat komutatif dan asosoatif, yaitu bilangan yang dikalikan saling ditukat tempatnya, hasilnya tetap
sama. Dalam http:sigmetris.comindexz.php?option=com_contentdo_pdf=1id,
perkalian adalah konsep matematika utama yang seharusnya dipelajari oleh anak- anak setelah mereka mempelajari operasi penambahan dan pengurangan. Bila operasi
penambahan dan pengurangan ini sudah diperkenalkan pada kelas satu di sekolah
commit to user dasar, maka biasanya operasi perkalian mulai diperkenalkan pada kelas dua di
sekolah dasar. Perkalian adalah penjumlahan berulang
Contoh: 3 x 4 = 4+4+4 = 12
4 x 2 = 2+2+2+2 = 8 Perkalian dua bilangan satu angka, contoh:
2 x 2 = 4 5 x 5 = 25
Pada perkalian berlaku sifat pertukaran, contoh: 3 x 5 = 5 x 3 = 15
6 x 8 = 8 x 6 = 48 Perkalian suatu bilangan dengan bilangan 1 hasilnya sama dengan
bilangan itu sendiri, contoh: 3 x 1 = 3
6 x 1 = 6 Perkalian suatu bilangan dengan bilangan 0 hasilnya sama dengan 0.
Contoh: 7 x 0 = 0
2 x 0 = 0 Perkalian tiga bilangan satu angka, contoh:
2 x 2 x 2 = 4x2 = 8 5 x 5 x 5 = 25x5 = 125
http:digilib.unnes.ac.idgsdlcollectskripsiindexassocHASH01cd397b8312.dird oc.pdf
Sifat pertukaran pada perkalian 3 x 7 = 7 + 7 + 7 = 21
7 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 21 3 x 7 = 7 x 3
Jadi, 3 x 7 = 7 x 3
commit to user Dari uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan perkalian adalah penjumlahan yang berulang sebanyak ānā kali dan berlaku sifat komutatif dan asosiatif.
3. Hakikat Model Pembelajaran Quantum