I- 2
kekuasaan raja pribumi ikut menjadi perhatian Belanda, misalnya keamanan, perniagaan,
permukiman, tata
kota dan
kebijakan stelsel.
1
2. Khusus
Banyak kalangan berpendapat bahw a Bangunan Cagar Budaya BCB benteng Vastenburg yang dimiliki oleh perseorangan merupakan sebuah
preseden buruk yang menjadi akar masalah terlantarnya kaw asan tersebut. Ironisnya dalam RUTRK kota Surakarta kaw asan tersebut masuk dalam zona
jasa dan perdagangan, sesuai dengan pengesahan pemerintah Surakarta terhadap RUTRK 1993-2013 pada Peraturan Daerah Perda no 8 th 1993
2
. Berikut fenomena-fenomena yang melatar belakangi pentingnya pelestarian
BCB Benteng Vastenburg Surakarta:
a. Status Kepem ilikan Benteng adalah Milik Perorangan
Setelah Indonesia merdeka, Benteng ini pun diw arisi oleh unsur bangsa kita yang memegang senjata, yakni kaum militer. Di era kemerdekaan benteng ini
pernah berfungsi sebagai asrama militer, sebagai kompleks militer atau asrama untuk Brigade Infantri 6, Trisakti Baladaya dan Kostrad.
Dari tangan militer, pada tahun 1991, areal situs bersejarah seluas sekitar 31.533 m² ini ditukargulingkan dengan pihak sw asta. Kini w ilayah situs sejarah
ini telah dikapling-kapling di delapan instansi berbeda. Menurut data BPN sejumlah pihak sw asta tercatat sebagai pemilik sah lahan di kaw asan
Vastenburg yaitu PT Benteng Gapuratama, PT Benteng Perkasa Utama, Perusahaan Pengelola Aset PPA, Bank Danamon dan sejumlah pemilik
perseorangan. PT Benteng Gapuratama, perusahaan milik Robby Sumampauw tercatat memiliki sebagian besar lahan di dalam benteng, juga areal sisi timur
dan utara di luar benteng seluas sekitar 3,5 hektare.
3
b. Kurang Pedulinya Pihak yang Berkom peten
Berdasarkan UU Benda Cagar Budaya No 5 th 1992 pasal 4 disebutkan bahw a semua benda cagar budaya di w ilayah hukum Republik Indonesia
dikuasai oleh negara. Sedang kepemilikan benda cagar budaya oleh individu hanya berlaku jika cagar budaya tersebut diw ariskan secara turun temurun.
Selain pemerintah daerah Surakarta yang mengesahkan RUTRK kaw asan w ilayah Vastenburg sebagai kaw asan jasa dan perdagangan, Balai Pelestarian
Peninggalan Purbakala BP3 Jaw a Tengah juga menutup mata dengan
1
http:www.wikimu.comNewsPrint.aspx?id=13495
2
Harian Joglosemar,7 November 2008
3
http:www.wikimu.comNewsPrint.aspx?id=13495
I- 3
mengatakan bahw a BP3 hanya merespon apa yang diajukan oleh investor. Seharusnya pihak-pihak tersebut lebih peduli dengan objek cagar budaya
tersebut yang terkait dengan sejarah dan kepurbakalaan
4
.
c. Akses ke Dalam Benteng Tertutup