I- 3
mengatakan bahw a BP3 hanya merespon apa yang diajukan oleh investor. Seharusnya pihak-pihak tersebut lebih peduli dengan objek cagar budaya
tersebut yang terkait dengan sejarah dan kepurbakalaan
4
.
c. Akses ke Dalam Benteng Tertutup
Saat ini akses ke dalam benteng sangat tertutup. Sebuah kaw asan mati di tengah kota, yang dikelilingi oleh pagar seng. dan semak-semak liar yang di
beberapa bagian site digunakan sebagai tempat parkir bahkan telah didirikan bangunan baru yang sama sekali tidak berkaitan dengan konservasi objek cagar
budaya tersebut yakni Bank Danamon.
d. Tenggelam nya Benteng oleh Bangunan-Bangunan Baru
Keberadaan benteng Vastenburg semakin tenggelam oleh bangunan- bangunan baru di sekitarnya seperti kantor Telkom, PGS, BTC dan minimarket
Luw es.
Gambar.1.1 Keberadaan bangunan-bangunan di sekitar site
Gambar.1.2 Bank Danamon Gambar.1.3 Pusat Grosir Solo
4
http:www.wikimu.comNewsPrint.aspx?id=13495
I- 4
Gambar.1.4 Kantor Telkom Solo Gambar.1.5 Minimarket Luwes Sumber: http:www.skyscrapercity.comshowthread.php?p=18670920
e. Bangunan telah Rusak Parah
Gambar.1.6 Kondisi benteng saat ini
Sumber: http:andy.web.id
Kini benteng Vastenburg mengalami penurunan fisik bangunan yang ekstrim. Kerusakan terjadi di beberapa bagian. Tembok benteng banyak yang telah
mengelupas dan ditumbuhi lumut. Hampir seluruh site ditumbuhi oleh semak- semak liar. Parit yang mengelilingi tembok sudah tidak berfungsi bahkan saat
musim hujan dihuni oleh binatang reptile seperti ular, kadal, dll. Beberapa
hal tersebut
membangkitkan kepedulian
terkait dengan
penanganan objek cagar budaya di Surakarta. Sebenarnya Benteng Vastenburg apabila
ditata rapi,
dipelihara dan dimanfaatkan dengan baik akan mendatangkan pendapatan bagi Pemerintah Daerah. Apalagi, benteng tersebut
memiliki nilai historis, menjadi kebanggaan dan ikon Kota Solo dan berada di lokasi yang strategis di jantung kota sebagai zona zero kota Solo, mensuplai
energi-energi positif pada hiruk-pikuk kehidupan kota.
D. Perm asalahan dan Persoalan 1. Perm asalahan