V-55
C. Analisis Bentuk dan Tam pilan Bangunan 1. Titik Tolak Pendekatan
Penerapan penyelesaian rancang bangun yang kontras untuk menonjolkan citra dan karakter benteng Vastenburg.
Bangunan merupakan w adah kegiatan seni, karakter yang ditampilkan antara lain:
Atraktif Dinamis
Kontemporer
Sebagai ruang publik, karakter yang ditampilkan antara lain: Terbuka
Mengundang
Sebagai w ujud pelestarian benteng Vastenburg, maka karakter yang ditampilkan adalah
Monumental
2. Pola Tata Masa
Dasar pertimbangan : Mempertimbangkan komposisi masa dinding benteng sebagai inspirasi
penataan masa bangunan baru, sebagai upaya untuk menghidupkan ruh benteng
Aspek penyelesaian yang kontras dengan menerapkan bangunan baru sebagai bangunan yang transparan, kontras dengan dinding benteng
yang massif. Mempertimbangkan aspek lokalitas Solo sebagai upaya untuk
mempertahankan identitas kaw asan. Mempertimbangkan penataan masa bangunan yang mengekspos
bagian-bagian menarik pada dinding benteng. Mempertimbangkan bentuk-bentuk dinding benteng yang dapat dijadikan
sebagai inspirasi bentuk bangunan baru Analisa Tata Masa
V-56 Komposisi masa dinding benteng adalah radial dengan pusat di tengah,
dan aksis yang membelah site sehingga dinding terbagi menjadi dua bagian yang simetris.
Penonjolan-penonjolan pada jari-jari radial berupa bastion merupakan elemen yang menarik sebagai karakter benteng dan perlu di ekspos.
3. Ungkapan Tam pilan Bangunan
Dasar pertimbangan Mempertimbangkan eksisting dinding benteng sebagai sebuah kesatuan
dalam perpaduan dengan bangunan baru. Bangunan baru merupakan bangunan yang tidak menenggelamkan
dinding benteng namun memperkuat karakternya. Bangunan baru mengungkapkan karakter seni yang dinamis dan atraktif
untuk menarik perhatian. Mempertimbangkan aspek lokalitas Solo sebagai upaya untuk
mempertahankan identitas kaw asan. Analisa tampilan bangunan
Kesatuan antara bangunan lama diw ujudkan dengan penerapan dinding benteng yang
dijadikan sebagai „kaki‟, dan bangunan baru sebagai „badan‟ serta sculpturemenara sebagai „kepala‟nya.
Untuk memperkuat karakter benteng yang masif, maka bangunan baru merupakan bangunan yang transparan menggunakan rangka untuk
menonjolkan kemasifan dinding benteng. Bastion sebagai ciri khas benteng ditonjolkan sebagai tema masa bangunan serta diulang-ulang
untuk menambah pemaknaannya. Bentuk bangunan dibuat seperti menari untuk mengekspresikan seni
sebagai sesuatu yang dinamis. Aspek lokalitas mendapatkan tempat dalam inspirasi bentuk bangunan
dari bentuk gunungan kayon dalam pew ayangan. Salah satu fungsi gunungan adalah sebagai media pergantian cerita, dalam hal ini sesuai
dengan revitalisasi sendiri, yakni pergantian fungsi dari sebagai benteng pertahanan Belanda menjadi Pusat Seni Kontemporer.
V-57 Gambar. 5.24. Kayon Gunungan Wayang sebagai aspek
lokalitas Sumber : dokumen pribadi
D. Analisis Sistem Struktur dan Utilitas 1. Analisis Sistem Struktur