VI-3 sesuatu yang baru, apabila memang itu yang dibutuhkan oleh Solo, dan
sesuatu yang baru tersebut harus lebih baik dari apa yang telah ada di Solo saat ini.
3. Konsep Pencapaian
a. Konsep Main entrance 1 Main entrance eksisting di Jl. Jend. Sudirman dipertahankan. Hal ini
dilakukan untuk memperlihatkan ke-simetris-an dinding benteng dilihat dari main entrance serta view dari main entrance adalah gerbang masuk
benteng. 2 Sebagai w ujud konservasi terhadap obyek cagar budaya dan konservasi
view dari Jl. Jend. Sudirman, maka perlu dilakukan relokasi Bank Danamon.
3 Untuk kelancaran sirkulasi pada main entrance, perlu ada zona transisi sebagai pemecah kepadatan pengunjung.
b. Side entrance Side entrance eksisting yang berada di Jl. Kapten Mulyadi
dipertahankan serta hanya dikhususkan bagi pengelola servis agar tidak mengganggu kegiatan di luar pengunjung.
Adapun karena sisi utara dan selatan site yang memanjang, maka di bagian utara dan selatan diberi akses alternatif bagi pejalan kaki dari Jl.
Kusmanto di sebelah utara dan dari Jl. Mayjend Sunaryo di sebelah selatan sebagai perw ujudan open space bagi pengunjung dan kelancaran
sirkulasi dalam site di luar dinding benteng. Hal tersebut juga bertujuan untuk memberikan keleluasaan dan kemudahan pengunjung untuk
menikmati kaw asan benteng dari berbagai sisi jalan yang mengelilinginya.
Gambar 6.2. ME dan SE Benteng Vastenburg Sumber : Dokumen Pribadi
VI-4
4. Konsep Zonifikasi Kaw asan
a. Zona parkir : agar tidak menutupi dinding benteng, parkir pengunjung diletakkan di dalam basemen yang terletak di depan sisi barat benteng,
sedangkan parkir pengelola di sisi timur benteng. b. Zona pameran : karena bersifat publik maka, zona pameran diletakkan di
bagian depan, di dalam dinding benteng. c. Zona edukasi, rekreasi dan entertainment : bersifat publik sehingga diletakkan
di bagian depan. d. Zona pengelola dan servis diletakkan di zona yang jauh dari zona publik agar
tidak mengganggu kegiatan utama namun tetap mudah diakses.
5. Konsep Pola Sirkulasi