Strategi Rancang Bangun Metodologi dan Strategi Rancang Bangun 1. Metodologi

I- 9

e. Mengam bil Kesim pulan sebagai Cikal Bakal Perm asalahan

Kesimpulan dari eksplorasi data yang didapat merupakan cikal bakal dari permasalahan perencanaan dan perancangan.

2. Strategi Rancang Bangun

Strategi desain perencanaan dan perancangan yang dilakukan merupakan suatu langkah konservasi sehingga perlu memperhatikan kondisi eksisting yang ada saat ini. Dengan tema revitalisasi yakni memfungsikan bekas benteng dengan fungsi baru, langkah aw al yang diambil adalah melakukan perlindungan dan perbaikan terhadap objek yang masih ada preservasi dalam hal ini adalah dinding benteng karena bangunan-bangunan yang pernah ada di dalamnya telah musnah. Dinding benteng merupakan elemen visual yang tersisa. Keberadaannya merupakan citra visual yang mesti diekspos. Untuk itu dalam desain bangunan- bangunan atau elemen-elemen arsitektur yang berada di luar benteng tidak boleh lebih tinggi dari dinding benteng. Dalam penyelesaian arsitektural dilakukan pengkontrasan terhadap lingkungan sekitar untuk memperkuat aspek visual. Dasar pemikiran dalam prinsip kontras adalah adanya konsep “latar depan” foreground dan “latar belakang” background. Latar depan bisa dibuat kontras dengan latar belakang atau sebaliknya. Dasar pemikiran dalam prinsip kontras pada dasarnya bertujuan untuk memperkuat ekspresi visual bangunan dalam komposisi. Unsur baru dibentuk sangat berbeda dengan yang lama sehingga masing-masing membentuk ekspresi tersendiri. Dalam proses pembentukan kondisi kontras memerlukan perencanaan yang lebih cermat karena prinsip kontras menghasilkan gejolak visual yang memerlukan pemahaman pada tingkat tertentu dan sering mendapat perhatian khusus dari masyarakat. Pengumpulan data Reduksi data Sajian data Peny impulan Permasalahan Bagan I.3. Proses Menemukan Permasalahan Sumber : Model Analisis Interaksi Miles dan Huberman 1992 I- 10 Beberapa strategi desain pada revitalisasi Benteng Vastenburg antara lain: a. Eksisting objek yang ada saat ini merupakan dasar pertimbangan yang paling penting di setiap proses perancangan bangunan baru. Hal ini merupakan perw ujudan konservasi terhadap bangunan lama sehingga menjaga citra lama benteng terhadap bangunan baru yang akan dirancang. b. Untuk memperkuat visual bangunan baru, dalam penyelesaian arsitektural bangunan baru dilakukan pengkontrasan terhadap objek- objek yang ada di sekitar site. Walaupun bangunan baru kontras terhadap lingkungan sekitarnya, namun tidak boleh menenggelamkan citra benteng sendiri dan tetap terbingkai dalam konteksnya. Agar proporsi bangunan baru lebih sesuai maka perlu diperhatikan bentuk dan skala bangunan baru. Bangunan baru di luar site tidak boleh lebih tinggi dari dinding benteng sedangkan bangunan baru di dalam benteng tidak boleh menenggelamkan benteng.

G. Sistem atika Pe nyusunan Bab I