BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perairan daerah Pulau Nias
dan sekitarnya merupakan zona rawan gempa bumi dan tsunami. Berdasarkan data historis dari WinITDB dan NOAA telah terjadi tsunami
sebanyak 9 kali dalam kurun waktu tahun 1797 sampai tahun 2008 yaitu pada daerah geografis 0° - 4°LU dan 94°BT - 99°BT. Dari model
penyebaran tsunami menunjukkan bahwa daerah Nias dan perairan sekitarnya terkena imbasan gelombang tsunami. Daerah yang terkena
imbasan gelombang tsunami adalah daerah Sibolga, Barus, Gunungsitoli, Teluk Dalam, Natal, Sinabang, Tapaktuan dan Meulaboh.
2. Berdasarkan parameter gempa yang terjadi pada tanggal 28 Maret 2005
diperoleh hasil waktu tiba tsunami ke berbagai wilayah di Perairan Pulau Nias. Daerah tercepat terimbas tsunami adalah daerah Gunungsitoli
dengan waktu tiba tsunami 25 menit 40 sekon, daerah Telukdalam dengan waktu tempuh 34 menit dan barus selama 1 jam 8 menit. Dan daerah yang
terakhir terkena imbas tsunami adalah daerah Natal dengan waktu tiba tsunami 2 jam 40 menit.
3. Berdasarkan kejadian tsunami Mentawai 2010 didapat hasil daerah yang
terimbas tsunami adalah Kep. Pagai-Mentawai,Bengkulu, Padang, Nias Selatan, Mukomuko, Manna, Bintuhan,
4. Dari penelitian ini diketahui bahwa daerah yang rawan terhadap tsunami di
Pulau Nias adalah Gunungsitoli dan Telukdalam.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya, dapat membedakan pengaruh dari tiap
parameter data gempa seperti pengaruh panjang sesar dan lebar sesar, magnitudo gempa, posisi episenter gempa untuk memperoleh variasi hasil
yang bervariasi.
2. Untuk menentukan letak koordinat suatu daerah pengamatan sebaiknya
harus berada di tepi pantai supaya waktu tiba tsunami yang diperoleh lebih akurat.
3. Dengan didapatnya hasil waktu tiba tsunami ke suatu daerah, dimana
waktu lebih kurang 1 jam, maka waktu tersebut dapat digunakan sebaik mungkin untuk melakukan kegiatan evakuasi sebelum terjadi bencana
tsunami. Hal ini dapat mengurangi besar kerugian. 4.
Pemerintah setempat dan masyarakat sebaiknya memperhatikan pembangunan di daerah Pantai untuk keselamatan masyarakat.
Pembangunan daerah pantai sebaiknya memperhatikan faktor–faktor lingkungan, faktor bangunan dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. BENCANA GEOLOGIS DI INDONESIA