CIRI – CIRI TERJADINYA TSUNAMI DAMPAK TERJADINYA TSUNAMI

ms kira–kira 720 kmjam. Sementara pada kedalaman 40 meter, kecepatannya mencapai ± 20 ms sekitar 71 kmjam, yang berarti berkurang kecepatannya. Energi dari gelombang tsunami merupakan fungsi perkalian antara tinggi gelombang dan kecepatannya. Adapun nilai dari energi ini selalu konstan, yang berarti tinggi gelombang berbanding terbalik dengan kecepatan merambat gelombang. Oleh sebab itu ketika gelombang tsunami mencapai daratan, tingginya meningkat sementara kecepatannya menurun. Disaat gelombang memasuki daerah yang lautnya dangkal, kecepatan tsunami akan berkurang sedangkan tinggi gelombang tsunami meningkat yang kemudian menciptakan gelombang yang besar dan mengerikan dan sifatnya sangat merusak.

2.11. CIRI – CIRI TERJADINYA TSUNAMI

Tsunami berbeda dengan jenis bencana alam yang lain, seperti badai topan yang dapat menghancurkan lingkungan. Tsunami juga bukan merupakan gelombang ombak yang besar yang disertai angin yang kuat dan deras dari lautan. Tsunami dapat dikenali dari beberapa ciri – ciri yang dimilikinya, antara lain: 1. Ketika terjadi gempa bumi, leusan gunung berapi, dan tanah longsor di dasar laut, serta dampak meteorit, maka air laut akan seketika berangsur surut atau naik seketika secara mendadak dari garis pantai. 2. Gelombang air laut bergerak dengan cepat 3. Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan mencapai 500 kmjam sampai 1.000 kmjam, tergantung dengan kedalaman laut. Biasanya gelombang ini membawa material lumpur laut yang cukup banyak. 4. Biasanya gelombang tsunami ini akan menghantam pantai ataupun pelabuhan terdekat dalam waktu 10 sampai 30 menit setelah terjadinya gempa. 5. Gelombang tsunami memiliki amplitudo gelombang pasang yang tinggi dan panjang. Amplitudo dapat mencapai 50 meter dan panjang gelombang Universitas Sumatera Utara dapat mencapai ribuan kilometer. Kapal – kapal yang berada di tengan samudera tidak merasakan adanya gelombang tsunami.

2.12. DAMPAK TERJADINYA TSUNAMI

Energi yang dihasilkan oleh tsunami dapat mencapai 10 dari energi gempa pemicunya. Dapat dibayangkan, gempa berkekuatan 9 skala Richter akan menghasilkan energi yang setara dengan 100.000 kali kekuatan bom atom di Hiroshima, Jepang. Bentuk pantai, bentuk dasar laut di wilayah pantai, sudut kedatangan gelombang, dan bentuk depan gelombang tsunami yang datang ke pantai akan sangat berpengaruh terhadap kerusakan yang ditimbulkan. Umumnya karena perbedaan factor-faktor tadi, tingkat keruskan yang dihasilkan oleh tsunami itu akan berbeda antara pantai yang satu dengan yang lainnya walaupun letak kedua pantai itu saling berdekatan. Sebagai contoh, daerah teluk akan mengalami kerusakan lebih parah daripada daerah pesisir biasa. Gelombang tsunami yang sangat besar itu dapat menghadirkan kehancuran total pada wilayah yang diserangnya. Terutama di daerah pesisir, seperti daerah pesisir Aceh yang terkena tsunami pada Desember 2004, hampir semua rumah dan segala macam bangunan yang berada di sekitar pantai radius sekitar 500 meter dari garis pantai mengalami kerusakan yang sangatlah parah. Begitu juga halnya dengan bangunan di daerah pantai di pesisir Jawa bagian selatan saat terjadi tsunami pada Juli 2006. Tak hanya bangunan, warga yang hidup di sekitar pantai pun menjadi korban. Bagi mereka yang tidak sempat menyelamatkan diri saat terjadi tsunami, akan merasakan kekuatan tsunami yang sangat besar, dan kebanyakan dari mereka tak akan selamat dihantam gelombang yang sangat kuat. Bahan – bahan bangunan yang hancur dan terbawa oleh arus gelombang tsunami tentu sangat membahayakan keselamatan manusia di tempat kejadian tersebut, sehingga akan menambah kerugian. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.5. Sejarah Peristiwa Tsunami Di Samudera Indonesia Tahun Tanggal Lokasi Sumber Kekuatan Ketinggian m Korban jiwa 1762 2 april Pesisir Arakan Myanmar 1797 10 – 11 Februari Februari Sumatra Barat 8,4 300 1818 18 Maret Sumatra Selatan 1819 16 Dekat Cutch 7,7 1833 24 nov Sumatra Barat 8,7 – 9,2 1843 5 – 6 Januari Sumatra Utara 7,2 1861 16 Februari Sumatra Utara 8,3 – 8,5 7 900 1881 31 Desember Kepulauan Nikobar 7,9 1 1883 27 Agustus Selat Sunda Krakatau 35 36.000 1907 4 Januari Sumatra Barat 7,6 400 1921 11 September jawa 7,7 1941 26 Juni Kep. Andaman 7,7 1945 27 November Makran 8,1 15 1977 19 Agustus jawa 8,3 30 1994 2 Juni jawa 7,6 13 200 2004 26 Desember Kep. Andaman,Aceh 9,3 48 300.000 2005 28 Maret Nias 8.6 30 UNESCO, Rangkuman Istilah Tsunami, 2007 Dari tabel 2.5 terlihat bahwa bencana tsunami yang paling menghancurkan peradaban manusia adalah gempa dan tsunami 2004, dimana hampir 300.000 jiwa kehilangan nyawa, dan kerugian akibat bencana tersebut diperkirakan 40 Triliun Rupiah. Bencana ini melanda banyak negara di samudra Indonesia. Jelas bencana tsunami tidak diinginkan oleh siapapun karena dampak kerusakan dan kerugian yang besar. Untuk menghadapi jika terjadi bencana yang terulang lagi maka perlu adanya kesiapan jika bencana tersebut terjadi lagi, baik di tempat yang sama maupun di tempat lain. Universitas Sumatera Utara

2.13. PEMODELAN TSUNAMI