dari Jakarta. b Tanggal 10 Oktober 2010 pukul 21:42:20 WIB; magnitudo 7.2 SR; kedalaman 10 km; Latitude 3.61 LS; Longitude 99.93 BT, jarak 78 km Barat
Daya Pagai Selatan, Mentawai – Sumatra Barat.
4.2.1 Gempa Bumi Dan Tsunami Nias 28 Maret 2005
Pada tanggal 28 maret 2005 pukul 16:09:36 UTC terjadi gempa bumi di 205 km Barat Laut Sibolga, 245 Barat Daya Medan dengan magnitudo 8.6 SR. Lokasi
epicenter berada di Pantai Barat Sumatra, tepatnya di Pulau Sumatra pada koordinat 1.64° LU 96.98 BT pada kedalaman 24.9 km U.S. Geological Survey,
World Data Center for Seismology, Denver. Tipe patahan sesar menunjukkan tipe patahan sesar naik thrust fault reverse fault. Gempa dengan magnitudo 8.6
SR ini termasuk dalam kategori gempa bumi sangat besar dengan dampak di sekitarnya dapat menghancurkan infrastruktur.
Untuk kasus ini data parameter gempa yang digunakan untuk model tsunami adalah dari USGS. Data yang digunakan ada 2 jenis yaitu: a NP1, Nodal Plane 1
dengan Strike = 329; Dip = 7; Slip = 109 , b NP2, Nodal Plane 2 dengan Strike = 130; Dip = 83; Slip = 88.
Parameter Gempa Nias 28 Maret 2005
Tabel 4.1 Tabel Parameter Gempa Untuk Model Tsunami Nias 28 Maret 2005
No Nodal Plane
Lat Long Depth Strike Dip Rake RL
km RW
km Dis
m 1
NP1 1.64
96.98 25 329°
7° 109° 573
149 3 2
NP2 1.64
96.98 25 130°
83° 88°
573 149 3
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.1 Analisa Tsunami Travel Time Gempa Nias 28 Maret 2008
Pada model ini data input yang digunakan adalah data pada nodal plane 1 NP1 seperti pada tabel 4.1 di atas.
Pada tanggal 28 Maret 2005 pukul 16:09:36 UTC terjadi gempa bumi yang membangkitkan gelombang tsunami yang menerjang Pulau Nias. Peristiwa ini
memakan korban hampir 500 orang dan kerusakan infrastruktur, bangunan dan saranan transportasi di Pulau Nias. Tsunami tersebut dibangkitkan oleh gempa
dengan magnitudo 8.6 SR dan episenter 1.64° LU 96.98 BT pada kedalaman 24.9 km U.S. Geological Survey. Gempa ini memiliki mekanisme fokus tipe sesar
naik thrust fault reverse fault.
Gambar 4.2 Sebaran Gelombang Tsunami Dari Titik Pusat pembangkit Tsunami.
Gambar 4.2. di atas menunjukkan bagaimana sebaran gelombang tsunami dari
titik pusat tanda ‘+’, mengalami penyebaran ke daerah di sekitarnya di laut dan di darat. Dari gambar di atas terlihat daerah di pantai Barat Sumatra yang terkena
terjangan tsunami.
Universitas Sumatera Utara
Hasil Tsunami Travel Time dengan parameter input pada bidang nodal Plane 1 tabel 4.2
Tabel 4.2 Tsunami Travel Time gempa Nias 28 Maret 2005
Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa daerah yang tercepat terkena terjangan tsunami adalah Gunungsitoli yaitu 25 menit 40 sekon setelah terjadi gelombang
tsunami, kemudian Telukdalam pada menit 34. Daerah yang lebih lama terkena tsunami adalah Natal dengan jarak 266 km dengan waktu 2 jam 40 menit 21
sekon.
4.2.1.2 Analisa Tsunami Travel Time Gempa Nias 28 Maret 2008
Pada model ini data input yang digunakan adalah data pada nodal plane 2 NP2 seperti pada tabel 4.1 di atas.
No Lokasi posisi
Waktu tiba
Jarak ke episentrum km
Lat Long
jam menit
sekon 1
Gunungsitoli 1.28
97.60 00
25 40
266 2
Telukdalam 0.57
97.80 00
34 01
151 3
Barus 2.02
98.40 01
08 59
159 4
Sinabang 2.47
96.37 01
18 33
115 5
Tapaktuan 3.27 97.17 00
49 00
177 6
Meulaboh 4.13
96.12 01
28 07
293 7
Sibolga 1.73
98.78 02
38 32
199 8
Natal 0.55
99.12 02 40
21 266
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Sebaran Gelombang Tsunami Dari Titik Pusat pembangkit Tsunami
Hasil Tsunami Travel Time dengan parameter input pada bidang Nodal Plane 2 NP2 pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Tsunami Travel Time gempa Nias 28 Maret 2005
N o
Lokasi Posisi
Travel time Jarak ke
episenter km Lat
Long Jam menit sekon 1 Gunungsitoli
1.28 97.60
00 25
40 266
2 Telukdalem 0.57
97.80 00
34 01
151 3 Tapaktuan
3.27 97.17
00 49
00 159
4 Barus 2.02
98.40 01
08 59
115 5 Sinabang
2.47 96.37
01 18
33 177
6 Meulaboh 4.13
96.12 01
28 07
293 7
Sibolga 1.73
98.78 02
38 32
199 8
Natal 0.55
99.12 02
40 21
266
Universitas Sumatera Utara
4.3. Gempa Bumi Dan Tsunami Mentawai 25 Oktober 2010