BENCANA GEOLOGIS DI INDONESIA SUMATRAN SUBDUCTION ZONE ZONA SUBDUKSI SUMATRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. BENCANA GEOLOGIS DI INDONESIA

Bencana merupakan hal yang tidak diinginkan oleh semua mahkluk hidup karena menimbulkan penderitaan dalam kehidupan mahkluk hidup. Untuk itu kita perlu memahami terjadinya suatu bencana alam sehingga kita dapat mempersiapkan diri kita dalam menghadapi kejadian tersebut dengan baik dan benar. Gambar 2.1. Peta sumber gempa di Indonesia Seismic-Eruption Maintenance program, Alan Jones. Dept. of Geological SciencesState University of New York at Binghamton Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan, dimana terdapat kurang lebih 17.504 pulau besar dan kecil. Indonesia merupakan daerah yang rawan akan Universitas Sumatera Utara terjadinya gempa terutama gempa tektonik. Hal ini dikarenakan letak Indonesia yang berada persis di tepi lempeng bumi yaitu Lempeng Eurasia yang sekarang masih sangat aktif bergerak. Gerakan lempeng ini akan terus terjadi seiring dengan berjalannya siklus pergerakan lempeng Bumi seperti yang terjadi pada jutaan tahun yang silam. 225 juta tahun silam, di bumi ini hanya ada satu benua raksasa yaitu Pangaea. Karena adanya siklus pergerakan lempeng, benua raksasa itu pada akhirnya terbelah seiring dengan berjalannya waktu, dan itu masih terjadi hingga sekarang. Masing-masing daerah yang terbelah, bergerak mengikuti pergerakan lempeng di bawahnya. Lempeng itu sendiri bergerak karena sebenarnya, lempeng bumi ini seperti mengambang di atas lautan batuan cair di dalam bumi.

2.2. SUMATRAN SUBDUCTION ZONE ZONA SUBDUKSI SUMATRA

ZONA SUBDUKSI CAIRAN PANAS LITOSFER LAUT Gambar 2.2. Lapisan Dalam Inti Bumi Pada Zona Subduksi sumber: Ekspedisi Cincin Api Gambar 2.2 di atas menunjukkan lapisan inti bumi. Di dalam lapisan bumi terdapat beberapa macam jenis lapisan. Cairan panas tersebut menyebabkan timbulnya gaya tekan ke arah atas permukaan bumi. Lapisan keras di atas cairan tersebut seperti litosfer akan mendapat gaya dorongan. Arah dari arus cairan panas dapat saling berlawanan sehingga memberikan pergerakan yang berlawanan terhadap gerak lempeng di atas cairan tersebut. Akibatnya pergerakan lempeng- lempeng menjadi beragam, ada yang bergerak saling menjauh menimbulkan Universitas Sumatera Utara rekahan, ada yang bertumbukan dan menunjam lempeng yang lain sehingga salah satu lempeng terangkat ke atas membentuk struktur bumi seperti pegunungan bukit barisan di Sumatra. Daerah bertemunya 2 lempeng dimana salah satu lempeng menabrak lempeng lain dan menunjam masuk ke bawah lempeng tersebut disebut zona Subduksi. Salah satu zona subduksi di bumi adalah zona subduksi Sumatra. Zona ini adalah salah satu daerah dengan tingkat seismisitas yang tinggi, karena di daerah zona ini dalam kurun waktu telah menyebabkan gempa bumi dan tsunami besar. 20058.7 Gambar 2.3. Kondisi Tektonik Pulau Sumatra Dan Nias sumber: Kenneth W. Hudnut-USGS survey Gambar 2.3. di atas menunjukkan lempeng Australia dan lempeng India bergerak ke arah lempeng Eurasia tepatnya di gugusan pulau di Pantai Barat Sumatra. Pergerakan antar lempeng tersebut menyebabkan gempa bumi Sumatra-Andaman 2004 dan gempa 2005 di Nias-Simeuleu. Dan tumbukan tersebut masih berlangsung sampai hari ini dan akan terus terjadi. Universitas Sumatera Utara 2.3. KONDISI TEKTONIK PULAU NIAS Pulau Nias terletak di pantai Barat pulau Sumatera. Secara administratif daerah ini adalah bagian dari provinsi Sumatera Utara. Daerah yang dikaji sebagai bahan penelitian diplot pada posisi 0° - 4° N dan 94° E 99° E. Menurut sumber USGS United States Geological Survey, bahwa frekuensi terjadinya gempa bumi di daerah yang diplot tersebut cukup tinggi. Pulau Nias juga berada di daerah gugusan cincin api ring of fire. Pulau Nias SUMATERA Zona Gempa bumi Zona Subduksi Lempeng Benua Samudra Hindia Palung Laut dalam Sumber gempa zona sesar Lempeng samudra Jalur patahan sumatra Gambar 2.4. Zona Subduksi di Pantai Barat Sumatera puslit-geoteknologi LIPI Dari gambar 2.4 di atas dapat kita lihat bahwa di daerah tersebut, Nias dan Pulau Sumatera terdapat 2 sumber gempa. Yaitu sumber gempa zona subduksi dan sumber gempa sesar sumatera. Pulau Nias tepat berada di sumber gempa zona subduksi dimana gempa akibat tabrakan lempeng ini berpotensi besar dapat menimbulkan gelombang tsunami. Gempa bumi adalah tanah yang berguncang akibat rekahan bumi pecah dan bergeser dengan keras. Wilayah di sebelah barat sumatra mempunyai banyak sumber gempa karena posisinya dekat dengan jalur tabrakan dua lempeng bumi, Universitas Sumatera Utara dimana lempeng samudra Hindia bergerak ke arah dan menunjam ke bawah lempeng benua Sumatra. Bagian lempeng yang menunjam di bawah Kep.Mentawai dan Nias umumnya melekat kuat pada tubuh batuan di atasnya, sehingga pergerakan ini memampatkan tubuh batuan Gambar.2.4. Akumulasi tekanan ini akan meningkat dari waktu kewaktu sampai pada suatusaat melampaui daya rekat dua lempeng tersebut. Maka ibarat sebuah per pegas raksasayang sudah ditekan maksimal dan kemudian dilepaskan, Pulau Nias akan terpental ke atas dan ke arah luar secara tiba-tiba menimbulkan guncangan bumi yang sangat keras, yaitu gempabumi yang terjadi pada zona subduksi. Lempeng samudra ini menabrak Sumatra agak miring, sehingga menyebabkan ada tekanan yang mendorong daerah Sumatra ke arah utara. Dorongan ke utara ini tidak bisa diserap oleh zona subduksi dan Pulau Nias dan Kep.Mentawai, tapi harus ditanggung oleh sebuah jalur patahan besar di sepanjang Peg. Bukit Barisan Sumatra yang disebut Patahan besar Sumatra. Sama halnya dengan zona subduksi, Patahan Sumatra menahan tekanan lempeng dari hari ke hari sampai melampaui kekuatan batuan yang merekatkan bumi di barat dan timur jalur patahan ini. Pada saat itulah terjadi gempa besar dimana akumulasi tekanan akan dilepaskan tiba-tiba menyebabkan bumi di bagian barat bergerak tiba-tiba ke arah utara dan yang di bagian timur bergerak ke arah selatan. Begitulah tentang kenapa di Sumatra banyak gempa terjadi tidak hanya di bawah lautan tapi juga di sepanjang Bukit Barisan.

2.4. LEMPENG TEKTONIK