Latar belakang Pemodelan Gelombang Tsunami Akibat Gempa Bumi Tektonik Dasar Laut Di Daerah Pulau Nias Dan Sekitarnya

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Indonesia merupakan salah satu negara dimana terdapat pertemuan 3 lempeng tektonik utama bumi. Lempeng tersebut meliputi lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Lempeng-lempeng tersebut saling bertumbukan satu sama lain yang mengakibatkan wilayah Indonesia rawan terjadi bencana alam gempa bumi dan tsunami. Pulau Nias merupakan salah satu pulau yang terletak di pantai barat pulau Sumatera. Lempeng samudera India bergerak ke bawah pulau sumatera dengan kecepatan 5 cm tahun. Wilayah laut Pulau Nias merupakan salah satu tempat sumber gempa dan sumber pembangkit gelombang tsunami. Secara historis pernah terjadi gempa bumi yang menimbulkan tsunami di pantai barat Aceh Darussalam pada tanggal 26 Desember 2004 dengan kekuatan 9 SR, dimana tsunami juga menerjang Pulau Nias. Dan pada tanggal 28 Maret 2005 terjadi gempa bumi 8,7 SR di daerah Nias, akan tetapi tidak sampai menimbulkan bencana tsunami seperti tsunami Aceh pada 26 Desember 2004. Hal ini menunjukkan bahwa di masa yang akan datang bisa saja akan terjadi gempa bumi yang menimbulkan gelombang tsunami yang besar. Untuk itu dalam hal memperkecil kerugian yang dapat terjadi maka model ini dibuat sebagai bahan mitigasi bencana untuk daerah Pulau Nias dan sekitarnya. Wilayah pantai barat Sumatra mempunyai banyak sumber gempa karena posisinya dekat dengan jalur tabrakan dua lempeng bumi, dimana lempeng Universitas Sumatera Utara samudra Hindia bergerak ke arah dan menunjam ke bawah lempeng benua Sumatra. Bagian lempeng yang menunjam di bawah Pulau Nias umumnya melekat kuat pada tubuh batuan di atasnya, sehingga pergerakan ini memampatkan tubuh batuan. Akumulasi tekanan ini akan meningkat dari waktu kewaktu sampai pada suatu saat melampaui daya rekat dua lempeng tersebut. Maka ibarat sebuah per pegas raksasayang sudah ditekan maksimal dan kemudian dilepaskan, Pulau Nias akan terpental ke atas dan ke arah luar secara tiba-tiba menimbulkan guncangan bumi yang sangat keras, yaitu gempabumi yang terjadi pada zona subduksi. Lempeng samudra ini menabrak Sumatra agak miring, sehingga menyebabkan ada tekanan yang mendorong daerah Sumatra ke arah utara. Dorongan ke utara ini tidak bisa diserap oleh zona subduksi dan Pulau Nias dan Kepulauan lainnya tetapi harus ditanggung oleh sebuah jalur patahan besar di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan Sumatra yang disebut Patahan besar Sumatra. Sama halnya dengan zona subduksi, Patahan Sumatra menahan tekanan lempeng dari hari ke hari sampai melampaui kekuatan batuan yang merekatkan bumi di barat dan timur jalur patahan ini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model tsunami WinITDB, sebuah program aplikasi yang dapat mengolah data-data gempa. Model-model ini akan dibuat berdasarkan data gempa yang besar yang terjadi di daerah sekitar Pulau Nias. Data gempa dan tsunami ini akan digunakan untuk memprediksi waktu tiba gelombang tsunami dari suatu titik sumber pembangkit tsunami ke daerah pesisir pantai yang terkena dampak diterjang tsunami. Mengurangi dampak kerugian akibat gempa bumi dan tsunami merupakan suatu hal yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Dengan metode komputasi kita akan mempelajari bagaimana perambatan gelombang tsunami terjadi. Melihat bahwa daerah pulau Nias merupakan daerah yang sering terjadi gempa, maka dilakukan penelitian dengan judul PEMODELAN GELOMBANG TSUNAMI AKIBAT GEMPA BUMI TEKTONIK DASAR LAUT DI DAERAH PULAU NIAS DAN SEKITARNYA. Dimana dalam penelitian ini digunakan Universitas Sumatera Utara perangkat lunak model Tsunami WinITDB. Dengan penelitian ini, maka kita dapat mengetahui karakteristik gelombang tsunami dan melihat dampak yang terjadi akibat tsunami ke daerah pantai yang berada di sekitar pulau Nias dan daerah lain yang dapat terkena dampak tsunami tersebut sehingga dapat membantu dalam program mitigasi bencana alam tersebut.

1.2. Perumusan Masalah