DFM Design for Manufacturing

Keterangan: r 11 = Koefisien reliabilitas 2 i S = Varians skor tiap-tiap butir soal 2 t S = Varians skor total

3.5 DFM Design for Manufacturing

13 13 Corrado Poli, “Design for Manufacturing: A Structured Approach”, Elsevier ScienceTechnology Books, h.1-3 Desain sebagaimana proses desain adalah rangkaian kegiatan dimana informasi yang diketahui ditambahkan pada objek yang dirancang, penyempurnaan misalnya,dibuat lebih rinci, dimodifikasi, atau dibuat lebih jelas. Dengan kata lain, proses desain mengubah keadaan informasi yang ada tentang objek yang dirancang. Bila desain telah berhasil, jumlah informasi yang tersedia mengenai objek yang dirancang meningkat. Sebagai hasil desain, informasi menjadi lebih lengkap dan lebih rinci sampai akhirnya ada informasi yang cukup untuk melakukan proses manufaktur. Desain, oleh karena itu, adalah sebuah prosesyang mengubah informasi tentang bentuk atau benda yang dirancang,sedangkan manufaktur yaitu, produksi memodifikasi keadaan fisiknya. Permasalahan desain muncul ketika ada keinginan untuk informasi tentang objek yang dirancang. Akibatnya, masalah desain ada ketika ada keinginan untuk menghasilkan informasi lebih banyak atau lebih baik tentang objek yang dirancang, ketika kita ingin mengembangkan hal baru namun belum diketahui Universitas Sumatera Utara Design for Manufacturing DFM adalah filosofi dan pola pikir di mana input yang digunakan untuk proses manufaktur pada tahap awal desain untuk merancang bagian dan produk yang dapat diproduksi lebih mudah dan lebih ekonomis. Design for Manufacturing melibatkan setiap aspek dari proses desain di mana isu-isu yang terlibatdalam pembuatan objek yang dirancang dianggap eksplisit dengan maksud untuk mempengaruhi desain. Pertimbangan biaya perkakas atau waktudiperlukan, biaya pengolahan atau pengendalian, waktu perakitan atau biaya, perlindungan untuk manusiaselama manufaktur misalnya, keselamatan pekerja atau kualitas kerja yang dibutuhkan,ketersediaan bahan atau peralatan, merupakan contoh dari aspek desain. Desain untuk manufaktur terjadi sepanjang proses desain. 14 1. Sketsa, gambar, spesifikasi dan alternatif-alternatifrancangan. Perancangan untuk proses manufaktur merupakan salah satu dari pelaksanaan yang paling terintegrasi yang terlibat dalam pengembangan produk. DFM menggunakan informasi dari beberapa tipe, termasuk diantaranya : 2. Suatu pemahaman detail tentang proses produksi dan perakitan. 3. Perkiraan biaya manufaktur, volume produksi, dan waktu peluncuran produk. DFM membutuhkan peran serta yang sangat baik dari anggota tim pengembangan. Usaha-usaha DFM umumnya membutuhkan ahli-ahli insinyur manufaktur, akuntan biaya, dan personil produksi, di samping perancang- perancang produk. Perusahaan menggunakan pelatihan tim yang terstruktur untuk mendapatkan integrasi dan tukar pikiran yang dibutuhkan untuk DFM. 14 Ulrich, K. T. dan Eppinger, S. D. 2008. “Product Design and Development” 4nd Edition. New York: Irwin Mcgraw-Hill. Hal 209-231 Universitas Sumatera Utara Spesifikasi produk difinalisasi, tim membuat pilihan trade-off di antara karakteristik kinerja yang diinginkan. Pengurangan berat akan meningkatkan biaya manufaktur. Metode DFM terdiri dari 5 langkah dan dapat dilakukan beberapa kali iteratif sampai tim mengganggap rancangan sudah cukup baik : 1. Memperkirakan biaya manufaktur. 2. Mengurangi biaya komponen. 3. Mengurangi biaya perakitan. 4. Mengurangi biaya pendukung produksi. 5. Mempertimbangkan pengaruh keputusan DFMpada faktor-faktor lainnya. Langkah-langkah Metode DFM dapat dilihat pada Gambar 3.2. Universitas Sumatera Utara Perkiraan Biaya Manufaktur Mengurangi Biaya Perakitan Mengurangi Biaya Komponen Mengurangi Biaya Penunjang Produksi Mempertimbangkan pengaruh terhadap keputusan DFM Terhadap Faktor Lainnya Menghitung Ulang Biaya Manufaktur Cukup Baik ? Ya Tidak Usulan Rancangan Gambar 3.2 Metode DFM Sumber: Ulrich, K. Eppinger, S. 2000 1. Memperkirakan Biaya Manufaktur Biaya manufaktur merupakan jumlah seluruh biaya untuk input dari sistem dan untuk proses pembuangan output yang dihasilkan oleh sistem. Biaya untuk produk,sebagian besar, perusahaan biasanya menggunakan biaya manufaktur, yang dihitung dengan membagi total biaya manufactur untuk Universitas Sumatera Utara beberapa periode biasanya dalam kuartal atau tahun dengan jumlah unit produksi yang dihasilkan selama periode tersebut. Biaya manufaktur dari suatu produk yang terdiri dari tiga kategori: a. Biaya-biaya komponen : Komponen-komponen dari suatu produk mencakup komponen standard komponen berdasarkan pesanan yang dibuat berdasarkan rancangan pembuat dari material mentah, seperti lembaran baja, biji plastic atau batangan aluminium. Komponen pesanan dibuat di pabrik sendiri, sementara yang lain dihasilkan oleh pemasok berdasarkan spesifikasi rancangan pembuat. b. Biaya-biaya perakitan : barang-barang diskrit biasanya dirakit dari komponen-komponen. Proses perakitan hampir selalu mencakup biaya upah tenaga kerja dan juga mencakup biaya peralatan dan perlengkapan. c. Biaya-biaya overhead : Overhead merupakan kategori yang digunakan untuk mencakup seluruh biaya-biaya lainnya. dibedakan menjadi dua tipe yaitu pendukung dan alokasi tidak langsung. Biaya pendukuung adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan penanganan material, jaminan kualitas, pembelian, pengiriman, penerimaan, dan pemeliharaan. Biaya alokasi tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dikaitkan secara lansung seperti gaji pegawai, penjaga keamanan dan perawatan bangunan karena kegiatan-kegiatan ini terbagi di antara beberapa produk dan sulit untuk mengalokasikan secara lansung pada suatu produk secara spesifik. Satu cara dalam mengkategorikan elemen-elemen biaya manufaktur dapat dilihat pada Gambar 3.3. Universitas Sumatera Utara Biaya Manufaktur Komponen- komponen Standar Custom Proses Bahan Baku Alat Bantu Perakitan Perlengkapan dan Alat bantu Tenaga Kerja Overhead Penunjang Alokasi tidak lansung Gambar 3.3. Elemen-elemen Biaya Manufaktur Sumber: Ulrich, K. Eppinger, S. 2000 2. Mengurangi Biaya Komponen Produk diskrit yang sangat bersifat teknik, biayakomponen ysang dibeli akan menjadi elemen biaya yang paling berarti. Bagian inimenginformasikan beberapa strategi untuk meminimasi biaya-biaya tersebut. a. Memahami Batasan-batasan Proses dan Dasar-dasar Biaya Komponen mungkin dapat ditentukan harganya secara sederhana, karena perancang tidak memahami kemampuan dasar biaya, dan batasan-batasan proses produksi. Seorang perancang mungkin menetapkan dimensi dengan toleransi yang terlalu ketat, tanpa memahami kesulitan untuk memperoleh keakurasian semacam itu dalam produksi. Perancangan ulang komponen berguna untuk mendapatkan kinerja yang sama seraya menghindari langkah manufaktur yang menimbulkan biaya, perancang harus mengetahui tipe operasi apa yang sulit dilakukan dalam produksi Universitas Sumatera Utara dan dengan dasar biaya tertentu. b. Merancang Ulang Komponen Untuk Mengurangi Langkah- langkahPemrosesan Kecermatan rancangan yang diusulkan akan mengarahkan pada usulanrancangan ulang yang dapat menghasilkan penyederhanaan proses produksi. Pengurangan jumlah langkah dalam proses pabrikasi umumnya memberikan hasilpengurangan biaya. Komponen aluminium mungkin tidak harus dicat, khususnya jika tidak dapat dilihat langsung oleh pengguna. Pada beberapa kasus, beberapa tahapmungkin untuk dikurangi melalui substitusi tahapan proses alternatif. c. Pemilihan Skala Ekonomi Yang Sesuai Untuk Pemrosesan Komponen Biaya manufaktur untuk suatu produk biasanya turun bila volume produksi meningkat. Gejala ini merupakam skala ekonomi. Skala ekonomi untuk suatukomponen yang dibuat terjadi karena dua alasan berikut: 1 biaya tetap dibagi di antara lebih banyak unit, dan 2 biaya variabel menjadi lebih rendah karena perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan proses- proses dan peralatan yang lebih luasdan efisien. Contoh untuk komponen plastik, biaya cetaknya lebih murah bilaproduk yang dihasilkan semakin banyak. d. Standardisasi Komponen-komponen dan Proses-proses Prinsip skala ekonomis juga digunakan dalam pemilihan komponen danproses. Jika volume produksi bertambah, biaya per unit komponen Universitas Sumatera Utara akan berkurang. 3. Mengurangi Biaya Perakitan Perancangan untuk perakitan Design For Assembly DFA kadang dinyatakan sebagai bagian DFM yang melibatkan minimasi biaya perakitan. Fokus perhatian pada biaya perakitan akan memberikan manfaat tidak langsung yang kuat. 4. Mempertimbangkan Pengaruh Keputusan DFM Pada Faktor Lainnya Minimasi biaya manufaktur tidak hanya merupakan sasaran prosespengembangan produk. Keberhasilan produk secara ekonomis juga tergantung darikualitas produk, berkurangnya waktu pengenalan, dan biaya pengembangan produksi. Keberhasilan ekonomis suatu proyekdikompromikan dalam rangka memaksimumkan keberhasilan a. Pengaruh DFM Pada Waktu Pengembangan Waktu pengembangan dapat menjadi sangat berharga. Karena alasan inilah,keputusan DFM harus dievaluasi untuk melihat pengaruhnya pada waktupengembangan, seperti pengaruhnya juga pada biaya manufaktur b. Pengaruh DFM Pada Biaya Pengembangan Biaya pengembangan sangat simetris dengan waktu pengembangan. Perhatian yang sama mengenai keterkaitan antara kerumitan dan waktupengembangan digunakan untuk biaya pengembangan. c. Pengaruh DFM Pada Kualitas Produk Tim harus mengevaluasi pengaruhkeputusan pada kualitas produk sebelum mengambil keputusan DFM. Di bawah kondisi ideal ini, Universitas Sumatera Utara tindakan untukmengurangi biaya manufaktur juga akan memperbaiki kualitas produk. Sebagaicontoh, produk baru manifold akan dapat mereduksi biaya, reduksi berat, danperbaikan kinerja mesin. d. Pengaruh DFM Pada Faktor-faktor Eksternal Keputusan perancangan mungkin memiliki implikasi melebihi tanggungjawab suatu tim pengembangan tunggal. Batasan ekonomis, implikasi inimungkin dipandang sebagai masalah eksternal. Dua masalah eksternal adalahkomponen yang digunakan kembali dan biaya daur hidup.

3.6 Teknik Pembuatan Peta