Struktur produk usulan yang telah diperbaiki sesuai dengan perbaikan rancangan produk memiliki jumlah komponen 17 buah yang terbagi atas 5 level.
5.2.5.2.3. Mengurangi Biaya Produksi
Pengurangan biaya produksi dapat dilakukan dengan mengurangi langkah-langkah pemrosesan dengan merancang ulang komponen. Langkah-
langkah pemrosesan dari produk wastafelChampion dapat diketahui dengan menggunakan operation chart tentang proses produksi wastafelChampion. Peta
operasi adalah gambaran dan representasi simbolik dari operasi kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk
24
. Peta operasi proses produksi wastafelChampion dapat dilihat pada Gambar 5.11.
24
Mikell, P. Groover, Work Systems and The Methods, Measurement, and Management USA:Pearson Education, Inc, 2007, h. 235
Universitas Sumatera Utara
Tanah Thailand
Memasukk an tanah
thailand ke dalam
mesin Ballmill
O-2 Tanah Kalimantan
Memasukkan tanah kalimantan
ke dalam mesin Ballmill
O-1
Pengadukan bahan dengan mesin Ballmill
hingga merata Melakukan
penyaringan campuran dengan mesin saring
getar
O-9 I-2
Pengerasan produk
O- 16
O- 17
Pembongkaran cetakan
O- 18
I-3 Pengeringan hasil
cetakan Pemeriksaan tekstur
hasil cetakan
O- 19
Pengamplasan permukaan cetakan
Penempelan label produk
O- 22
Pembakaran di Mesin Kiln
O- 24
Tanah Kaolin
Memasukka n tanah
kaulin ke dalam
mesin Ballmill
O-3 Batu
kasar Memasukkan
batu kasar ke dalam mesin
Ballmill
O-6 O-8
I-1 Palet Cetakan
Menuangkan bahan ke cetakan
O-15
Melakukan pengerokan hasil cetakan dengan
scraper
Pendinginan
O- 25
I-6
Membersihkan hasil cetakan
dengan air
Sodium Feldspar
Memasukka n Sodium
feldspar ke dalam
mesin Ballmill
O-4 Pasir Kuarsa
Memasukka n pasir
kuarsa ke dalam
mesin Ballmill
O-5 Air
Memasukka n air ke
dalam mesin
Ballmill
O-7
Melakukan pemasakan campuran
O-10
Menggabungkan cetakan atas dengan
cetakan bawah
O-11
Mengunci cetakan
O-12
Memasang corong pada cetakan
O-13
Menutup lubang bagian belakang
cetakan
O-14
I-4 O-
20 I-5
O- 21
Pengeringan hasil pengamplasan
O- 26
Pengepakan
Label
Rak Kayu
Pengecatan
O- 23
Gambar 5.11. Operation Chart Awal
Universitas Sumatera Utara
Pengurangan biaya produksi dapat dilakukan dengan menganalisis langkah-langkah pemrosesan dalam kegiatan produksi. Perbaikan operation chart
dalam proses produksi wastafelharus memperhatikan aspek pemrosesan dengan menggunakan analisis 5W dan 1H yaitu what, who, where, when, why dan how.
Analisis proses produksi wastafelChampion adalah sebagai berikut:
7. What
Proses produksi yang dilaksanakan terdapat beberapa pemborosan, sehingga metode kerja pada saat proses produksi wastafelChampion saat ini perlu
dilaksanakan perbaikan. Sumber pemborosan yang terdapat dalam proses produksi wastafelChampion adalah:
a. Kegiatan Pengeringan yang berulang-ulang
8. Why
Hasil pertanyaan pertama what dapat diketahui adaterjadi pemborosan. Pemborosan yang terjadi mengakibatkan kerugian dalam lama masa produksi.
Kegiatan pengeringan dilakukan secara lambat karena adanya kandungan air di dalam keramik. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan
air plastis yang terikat pada badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting: 1 Air pada lapisan antarpartikel
lempung mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti; 2 Air dalam pori hilang tanpa
terjadi susut; dan 3 air yang terserap pada permukaan partikel hilang. Tahap- tahap ini menerangkan mengapa harus dilakukan proses pengeringan secara
lambat untuk menghindari retakcracking terlebih pada tahap 1 Norton,
Universitas Sumatera Utara
19751976. Proses yang terlalu cepat akan mengakibatkan keretakkan dikarenakan hilangnya air secara tiba-tiba tanpa diimbangi penataan partikel
tanah liat secara sempurna, yang mengakibatkan penyusutan mendadak. Untuk menghindari pengeringan yang terlalu cepat, pada tahap awal
benda keramik diangin-anginkan pada suhu kamar. Setelah tidak terjadi penyusutan, pengeringan dengan sinar matahari langsung atau mesin
pengering dapat dilakukan.
25
9. Who
. Bila kadar air rendah, maka dengan sendirinya proses pengeringan dapet berlangsung lebih cepat.
Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa terjadi pemborosan dan kesemuanya itu terjadi pada lantai produksi dan langsung berhubungan dengan
pekerja pada work center II. Perbaikan dapat dilaksanakan oleh pekerja yang diberikan instruksi bagaimana seharusnya metode pekerjaan yang baik dan
penataan dari sistem kerjanya. 10.
Where Perbaikan dapat dilaksanakan pada lantai produksi terdiri dari penggabungan
kegiatan dan perubahan metode pekerjaan. Berikut detail dimana perbaikan perlu dilaksanakan:
a. Pada elemen pembongkaran cetakan dan pendinginan hasil cetakan
b. Pada elemen pengeringan hasil pengamplasan
25
https:mazgun.wordpress.com20080926proses-pembuatan-keramik . Diakses 25
desember 2015. Pukul 19.30 wib.
Universitas Sumatera Utara
11. When
Perbaikan dapat dilaksanakan setelah terlebih dahulu mendapatkan data yang akurat dan telah menjawab 5 pertanyaan sebelumnya what, why, who, wher
edan how. Setelah data analisis lengkap, maka hasil analisis dijadikan penentu kapan perbaikan dapat dilaksanakan. Perbaikan dapat dimulai dari
desain produk sehingga metode kerja yang digunakan oleh para pekerja dapat diperbaiki.
12. How
Perbaikan dapat dilaksanakan dengan menyesuaikan pemborosan yang ada. Perbaikan dilaksanakan dengan memperbaiki metode kerja proses produksi.
Jenis pemborosan dan langkah perbaikan yang dapat dilaksanakan : a.
Penggabungan elemen pekerjaan pembongkaran hasil cetakan dan pendinginan hasil cetakan.
Proses penggabungan dilakukan mengingat dengan adanya perubahan komposisi bahan baku, maka lama kegiatan pengeringan dapat dikurangi.
b. Penggunaan bahan flokulan
Pengurangan waktunya dilakukan dengan cara menambahakan zat flokulan pengganti air. Flokulan ditambahkan yakni zat biosludge seperti
limbah pulp kertas sebanyak 1 kg untuk setiap komposisi 8 kg bahan per 1 unit wastafel.
Analisis terhadap proses perakitan dengan menggunakan 5W dan 1H untuk membuat peta operasi susulan menjelaskan beberapa sumber pemborosan
pada proses produksi. Sumber pemborosan tersebut kemudian diperbaiki dengan
Universitas Sumatera Utara
cara memperbaiki metode kerja dan membuat urutan pengerjaan yang standar pada proses produksi. Peta operasi usulan dapat dilihat pada gambar 5.12.
Universitas Sumatera Utara
Tanah Thailand
Memasukkan tanah
thailand ke dalam mesin
Ballmill
O-2 Tanah Kalimantan
Memasukkan tanah kalimantan ke dalam
mesin Ballmill
O-1
Pengadukan bahan dengan mesin Ballmill hingga
merata Melakukan penyaringan
campuran dengan mesin saring getar
O-9 I-2
Pengerasan produk
O- 16
O- 17
Pembongkaran dan pengeringan hasil cetakan
Tanah Kaolin
Memasukkan tanah kaulin
ke dalam mesin Ballmill
O-3 Batu kasar
Memasukkan batu kasar ke
dalam mesin Ballmill
O-6 O-8
I-1 Palet Cetakan
Menuangkan bahan ke cetakan
O-15 Sodium Feldspar
Memasukkan Sodium
feldspar ke dalam mesin
Ballmill
O-4 Pasir Kuarsa
Memasukkan pasir kuarsa
ke dalam mesin Ballmill
O-5 Air dan Bahan Flokulan
Memasukkan air ke dalam
mesin Ballmill
O-7
Melakukan pemasakan campuran
O-10
Menggabungkan cetakan atas dengan cetakan
bawah
O-11
Mengunci cetakan
O-12
Memasang corong pada cetakan
O-13
Menutup lubang bagian belakang cetakan
O-14
Pemeriksaan tekstur hasil cetakan
O- 18
Pengamplasan permukaan cetakan
Penempelan label produk
O- 21
Pembakaran di Mesin Kiln
O- 23
Melakukan pengerokan hasil cetakan dengan
scraper
Pendinginan
O- 24
I-6
Membersihkan hasil cetakan dengan air
I-4 O-
19 I-5
O- 20
Pengeringan hasil pengamplasan
O- 25
Pengepakan
Label
Rak Kayu
Pengecatan
O- 22
Gambar 5.12. Operation Chart Usulan
Universitas Sumatera Utara
Peta proses usulan pada gambar 5.20. menunjukkan terjadinya pengurangan elemen kegiatan pada proses produksi yaitu pengeringan hasil
cetakan. Pengurangan komponen ini secara tidak langsung akan mengurangi biaya dan waktu proses produksi.
5.2.5.2.4 Menghitung Ulang Biaya Manufaktur