Menyusun Matriks Perencanaan Membangun Matriks House of Quality HOQ

Tabel 5.20. Tingkat Kepentingan Variabel No Kebutuhan Konsumen Hasil Kuesioner Tingkat Kepentingan Skala Pengukuran 1 2 3 4 5 1 Jenis tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 7 8 11 15 14 4 2 Keelastisan tanah menjadi faktor yang mempermudah proses pencetakan 2 5 12 16 20 5 3 Komposisi tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 3 4 11 17 20 5 4 Kepadatan adonan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan produk wastafel 2 7 18 15 13 3 5 Pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi warna produk wastafel 2 10 19 8 16 3 6 Pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 3 6 12 18 16 4 7 Lama pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan dari produk wastafel 1 6 12 19 17 4 8 Lama pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk 3 7 11 18 16 5 Sumber : Pengolahan Data

5.2.3.3 Menyusun Matriks Perencanaan

Penyusunan matriks perencanaan ini dilakukan untuk mendapatkan urutan atau prioritas variabel kebutuhan konsumen. Matriks perencanaan ini merupakan hasil kalkulasi dari beberapa jenis data dan oleh karena itu dalam menyusun matriks ini diperlukan beberapa tahapan, yaitu: 1. Menetapkan Tingkat Kepentingan Konsumen Importance to Customer Penentuan tingkat kepentingan konsumen digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsumen memberikan penilaian atau harapan dari kebutuhan konsumen yang ada. Penilaian tingkat kepentinganterhadap variabel kebutuhan konsumen diperoleh berdasarkan nilai modus pada kuesioner tertutup berdasarkan frekuensi jawaban responden yang paling banyak Universitas Sumatera Utara terhadap setiap variabel. Tingkat kepentingan variabel kebutuhan konsumen dapat dilihat pada Tabel 5.21. Tabel 5.21. Tingkat Kepentingan Variabel Kebutuhan Konsumen No Kebutuhan Konsumen Hasil Kuesioner Tingkat Kepentingan Skala Pengukuran 1 2 3 4 5 1 Jenis tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 7 8 11 15 14 4 2 Keelastisan tanah menjadi faktor yang mempermudah proses pencetakan 2 5 12 16 20 5 3 Komposisi tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 3 4 11 17 20 5 4 Kepadatan adonan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan produk wastafel 2 7 18 15 13 3 5 Pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi warna produk wastafel 2 10 19 8 16 3 6 Pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 3 6 12 18 16 4 7 Lama pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan dari produk wastafel 1 6 12 19 17 4 8 Lama pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk 3 7 11 18 16 5 Sumber : Pengolahan Data 2. Pengukuran Tingkat Kepuasan Konsumen terhadap Produk wastafelPT. Prima Indah Saniton Pengukuran tingkat kepuasan konsumen menggunakan rumus: Cohen,1995:102 Misalkan untuk menentukan tingkat kepuasan konsumen terhadap bobot variabel 1 : 55 ] 198 , 4 14 181 , 3 15 482 , 2 11 796 , 1 8 1 7 [ ∑ + + + + = x x x x x = 2,8210 Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 5.22. ] [ e Performanc Average Weighted s respondent of number Total i i value e performanc at s respondent of Number ∑ = Universitas Sumatera Utara Tabel 5.22. Tingkat Kepuasan Variabel Kebutuhan Konsumen N o Kebutuhan Konsumen Hasil Kuesioner Total Skor Tingka t Kepuas an Skala Pengukuran 1 2 3 4 5 1 Jenis tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 7 8 11 15 14 155,157 2,8210 2 Keelastisan tanah menjadi faktor yang mempermudah proses pencetakan 2 5 12 16 20 175,62 3,1930 3 Komposisi tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 3 4 11 17 20 175,523 3,1913 4 Kepadatan adonan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan produk wastafel 2 7 18 15 13 161,537 2,9370 5 Pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi warna produk wastafel 2 10 19 8 16 159,734 2,9042 6 Pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 3 6 12 18 16 167,986 3,0542 7 Lama pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan dari produk wastafel 1 6 12 19 17 173,365 3,1520 8 Lama pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk 3 7 11 18 16 167,3 3,0418 Sumber: Pengolahan Data 3. Menghitung Nilai Rasio Perbaikan Improvement Ratio untuk Setiap Variabel Tingkat Kepentingan Harapan Cara yang dapat digunakan dalam menghitung nilai rasio perbaikan ini adalah dengan membandingkan nilai target rancanganproduk wastafelyang akan dicapai pada masa mendatang dengan tingkat penilaian konsumen kepuasan terhadap produk wastafel. Nilai target diperoleh dari tingkat kepentingan harapan konsumen terhadap setiap variabel kebutuhan. Universitas Sumatera Utara erformance isfactionP CurrentSat Goal = ratio t Improvemen = 821 . 2 4 = 1,4179 Hasil perhitungan nilai rasio perbaikan untuk setiap variabel kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 5.23. Tabel 5.23. Nilai Rasio Perbaikan untuk Setiap Variabel Kebutuhan No Variabel Rasio Perbaikan 1 Jenis tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 1,4179 2 Keelastisan tanah menjadi faktor yang mempermudah proses pencetakan 1,5658 3 Komposisi tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 1,5667 4 Kepadatan adonan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan produk wastafel 1,0214 5 Pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi warna produk wastafel 1,0329 6 Pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 1,3096 7 Lama pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan dari produk wastafel 1,2689 8 Lama pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk 1,6437 Sumber: Pengolahan Data 4. Menetapkan ”sales point” untuk setiap variabel kebutuhan Tahap ini akan didapatkan salespoint nilai jual dari variabel produk wastafel PT. Prima Indah Saniton untuk masa mendatang yang diharapkan akan meningkatkan keuntungan dari perusahaan. Skala prioritas yang biasanya digunakan, yakni : 1,0 : diberikan pada suatu variabel kebutuhan jika variabel tersebut dianggap tidak terlalu berpengaruh bagi peningkatan keuntungan. Universitas Sumatera Utara 1,2 : diberikan pada variabel yang dianggap dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. 1,5 : diberikan pada variabel yang dapat sangat mempengaruhi keuntungan perusahaan Besar nilai sales point untuk setiap variabel kebutuhan dapat dilihat padaTabel 5.24. Tabel 5.24. Nilai Sales Point Variabel Kebutuhan Konsumen No Variabel Sales Point 1 Jenis tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 1.2 2 Keelastisan tanah menjadi faktor yang mempermudah proses pencetakan 1 3 Komposisi tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 1.5 4 Kepadatan adonan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan produk wastafel 1.2 5 Pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi warna produk wastafel 1.5 6 Pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 1.2 7 Lama pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan dari produk wastafel 1.2 8 Lama pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk 1.2 Sumber: Pengolahan Data 5. Menghitung Bobot Perencanaan Absolut untuk Setiap Variabel Besarnya nilai bobot absolut dihitung dengan rumus : Bobot absolut = tingkat kepentingan pelanggan x rasio perbaikan x sales point Untuk variabel kebutuhan 1, nilai bobot absolut adalah : Bobot Absolut = 4 x 1,4179 x 1,2 = 6,8060 Universitas Sumatera Utara Hasil perhitungan nilai bobot perencanaan absolut untuk setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 5.25. Tabel 5.25. Hasil Perhitungan Bobot Absolut untuk Setiap Variabel No Variabel Bobot Absolut 1 Jenis tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 6,8060 2 Keelastisan tanah menjadi faktor yang mempermudah proses pencetakan 7,8294 3 Komposisi tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 11,7506 4 Kepadatan adonan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan produk wastafel 3,6772 5 Pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi warna produk wastafel 4,6484 6 Pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 6,2862 7 Lama pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan dari produk wastafel 6,0912 8 Lama pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk 9,8625 Total Bobot 56,9515 Sumber: Pengolahan Data 6. Menghitung Bobot Perencanaan Relatif untuk Setiap Variabel Besarnya nilai bobot perencanaan relatif dihitung dengan rumus : Bobot relatif 100 kebutuhan absolut bobot total kebutuhan riabel absolut va bobot x = Untuk menghitung nilai bobot relatif variabel kebutuhan-1 Bobot relatif kebutuhan-1 100 56,9515 6,8060 x = Bobot relatif kebutuhan-1 = 11,9505 Hasil perhitungan nilai bobot perencanaan relatif untuk setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 5.17. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.26. Hasil Perhitungan Bobot Relatif untuk Setiap Variabel No Variabel Bobot Relatif 1 Jenis tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 11,9505 2 Keelastisan tanah menjadi faktor yang mempermudah proses pencetakan 13,7475 3 Komposisi tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 20,6326 4 Kepadatan adonan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan produk wastafel 6,4567 5 Pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi warna produk wastafel 8,1620 6 Pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk wastafel 11,0379 7 Lama pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan dari produk wastafel 10,6954 8 Lama pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk 17,3174 Sumber: Pengolahan Data

5.2.3.4 Menetapkan Karakteristik Teknik terhadap Kebutuhan Konsumen